Ujian Akhir Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Arundati Shinta
Nurrokhman Danang Hadiwijoyo
NIM: 2018011074
Kelas Reguler
Kita semua tahu bahwa sampah adalah sebuah masalah, meskipun awalnya merupakan masalah kecil namun jika dibiarkan akan menjadi sebuah masalah yang besar dan berakibat fatal bagi negara kita. Dalam upaya mengatasi masalah ini ada dua strategi yaitu strategi teknis dan non-teknis. Yang pertama yaitu strategi teknis bagaimana penciptaan berbagai mesin untuk mengelola sampah. Beberapa mesin-mesin itu diantaranya berupa pencacah sampah plastik, pencacah sampah organik, pemilah sampah, pengepres sampah, dan yang lainnya.
Berikutnya
adalah strategi non-teknis berupa pendidikan bagi masyarakat mengenai
pengelolaan sampah. Dalam hal ini maka masyarakat yang sebelumnya tidak peduli
dengan sampah menjadi peduli pada sampah. Strategi non-teknis ini juga sudah
seharusnya diberlakukan kepada anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah
dalam artian penyuluhan atau dimasukkan dalam pembelajaran di sekolah.
Kepedulian
pada kebersihan lingkungan hidup ini sangat penting untuk ditumbuhkan dan
selalu dipelihara. Dalam hal ini pendidkan mengenai pro-lingkungan hidup perlu
dilakukan, khususnya pengelolaan sampah, untuk generasi muda agar lebih
ditingkatkan. Karena generasi muda kita merupakan masa depan Indonesia.
Pendirian
bank sampah merupakan strategi teknis yang dibuat oleh pemerintah untuk
memberdayakan masyarakat, yang bertujuan untuk memampukan dan memandirikan
masyarakat dari keterbelakangan, kemiskinan, dan juga kesenjangan. Pemberdayaan
masyarakat melalui bank sampah ini dilakukan dengan membiasakan masyarakat
untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya dan kemudian menghargai sampah.
Pemberdayaan
masyarakat melalui bank sampah ini juga diterapkan di sekolah adiwiyata. Para
siswa diberi pelajaran tidak hanya sikap dan perilaku 3R saja, namun juga
pelajaran penghargaan terhadap sampah. Hal ini merupakan upaya untuk
mempersiapkan para siswa untuk menjadi penerus bangsa yang lebih baik dalam hal
peduli lingkungan khususnya pengelolaan sampah.
Pada
masa seperti sekarang ini mungkin apabila sekolah mau menerapkan pelatihan
mengenai penglolaan sampah pada para siswa mungkin akan sedikit sulit dalam
prakteknya, namun hal ini tidak menjadi alasan bahwa hal ini tidak dilaksanakan
hanya karena sistem pembelajaran saat ini online, hal ini tentu masih
dapat dilaksanakan dengan cara menginformasikan kepada para orang tua murid
untuk mengajak anaknya memilah sampah ketika akan membuang sampah baik di rumah
maupun di luar rumah, sehingga prakteknya dapat terlaksana dalam kegiatan
sehari-hari.
Perihal
menyampah dari perspektif Psikologi ada empat yaitu perspektif psikoanalisis,
perspektif behavioristik, perspektif kognitif, dan perspektif humanistik, dimana pada dasarnya
manusia adalah makhluk menyampah. Tidak dapat dipungkiri, sampah adalah sesuatu
yang melekat, tidak dapat dilepaskan dari hidup manusia, karena setiap
aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Sampah yang
diciptakan manusia akan menjadi masalah jika diikuti oleh perilaku mengelola
sampah yang sembarangan. Dengan kata lain, apabila masyarakat bermasalah dengan
sampah, sebenarnya masyarakat itu sendiriyang bermasalah dengan dirinya, dengan
perilaku sendiri menciptakan dan mengelola sampah.
Pencemaran di Indonesia terjadi karena meningkatnya urbanisasi, buruknya transportasi dan pengelolaan sampah yang tidak ramah lingkungan. Orang kota juga lebih konsumtif dari pada orang desa. Oleh karena itu, sampah kota jauh lebih tinggi dan lebih sulit untuk didaur ulang daripada sampah desa. Ketika pemerintah masih mengabaikan masalah sampah ini, diprediksi jumlah sampah plastik akan banyak lebih tinggi dari jumlah ikan pada tahun 2050. Sayangnya, Indonesia akan menjadi yang paling terkenal negara yang tercemar di masa depan. Banyak anak muda akan mudah menularkan penyakit dan mereka akan sulit membangun Indonesia. Oleh karena itu marilah kita sama-sama membangun Indonesia dengan langkah ke depan yang lebih baik dimulai dari mengelola sampah agar tidak terjadi penimbunan yang akan memberikan dampak yang buruk bagi Indonesia di masa yang akan datang.
Daftar Pustaka :
Shinta, A.
(Editor) (2019). Memuliakan sampah:
Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta:
Deepublish.
Shinta, A. (2019). Penguatan pendidikan pro-lingkungan hidup di sekolah-sekolah
untuk meningkatkan kepedulian generasi muda pada lingkungan hidup. Yogyakarta: Best Publisher.
Shinta, A.,
Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management
based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for
Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th
International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast
Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.
https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf
Tondok, M. S. (2008).
Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post.
20 Juli.
0 Comments