Marhaban ya syahrul mubarak...
Selamat datang wahai bulan yang penuh keberkahan
Alhamdulillah wa syukru lillah. Tamu agung kita akan segera tiba. Tamu yang penuh dengan keberkahan, rahmat, dan ampunan akan segera tiba. Dialah Ramadan, bulan mulia yang memiliki keutamaan dalam setiap detik dan menitnya, dalam setiap siang dan malamnya. Bulan istimewa, bulan ketika pahala dilipatgandakan, pintu ampunan dan tobat dibuka seluas-luasnya. Allah membukakan pintu-pintu kebaikan bagi orang yang menginginkannya.
Demikian istimewanya Ramadan, sudah selayaknya keluarga muslim menyambutnya dengan sukacita dan bersemangat. Wajar jika ada pendapat bahwa salah satu tanda keimanan adalah seorang muslim bergembira dengan datangnya Ramadan. Ibarat akan menyambut tamu agung yang ia nanti-nantikan, maka ia persiapkan segalanya dengan sangat senang.
Tentu lebih senang lagi jika akhirnya ia menjumpai Ramadan. Hendaknya seorang muslim khawatir akan dirinya jika tidak ada perasaan gembira akan datangnya Ramadan. Ia merasa biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa. Bisa jadi ia terluput dari kebaikan yang banyak. Karena ini adalah karunia dari Allah dan seorang muslim harus bergembira.
Dalam menyambut bulan suci ramadhan yang penuh berkah maka sepatutnya kita mensucikan diri dengan menjaga kebersihan baik secara lahiryah maupun batiniah.
Kebersihan lahiriyah itu tidak dapat dipisahkan dengan kebersihan batiniyah. Oleh karena itu, ketika seorang muslim melaksanakan ibadah tertentu harus membersihkan terlebih dahulu aspek lahiriyahnya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Kunci dari shalat adalah bersuci (bersih)."
Sedangkan kebersihan batiniah, jiwa, dan harta menggunakan istilah tazkiyah. Dalam Alquran perintah zakat yang seakar kata dengan tazkiyah, memang maksudnya untuk membersihkan harta, sehingga harta yang dizakati menjadi bersih dan yang tidak dizakati dinilai kotor.
Bersih dan kotornya harta sebenarnya berkorelasi dengan jiwa pemiliknya. Perihal kebersihan fisik Rasulullah juga mengingatkan, "Agama Islam itu adalah agama yang bersih atau suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang suci." (HR. Baihaqiy)
Membiasakan bersih lahiriah pada badan dan pakaian akan berdampak baik pada kesehatan tubuh dan fisik. Kebersihan tempat tinggal dan kamar akan berbuah pada kesehatan lingkungan yang indah dan nyaman. Tidak berlebihan bila ada yang menyebut kebersihan adalah pangkal kebahagiaan. Hidup bersih pada dasarnya merupakan bagian fitrah manusia. Andaikan tidak diperintahkanpun sejatinya manusia cinta keindahan dan kebersihan.
Ada baiknya setiap kegiatan yang melibatkan banyak orang penyelenggara atau dai menyerukan Ramadan adalah bulan kebersihan. Ramadan selain menggerakkan untuk menyucikan jiwa juga disertai dengan kesadaran budaya bersih sacara fisikal.
Rasulullah menyemangati umatnya supaya sadar hidup bersih dengan sabdanya: "Sesungguhnya Allah itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan, maka bersihkanlah olehmu lingkunganmu." (HR. Tirmizi)