KEPIMPINAN NICCOLO MACHIAVELLI

 

UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL 2

SEMESTER GANJIL 2022/2023

DOSEN PENGAMPU : Arundati Shinta

ARSENIUS REINHART SUROS

2021011094






  

Kepemimpinan merupakan suatu proses yang dapat mempengaruhi kelompok atau organisasi agar dapat menciptakan kegiatan bersama yang baik dan tercapainya suatu tujuan. Pemimpin mempengaruhi perilaku suatu kelompok agar melakukan tujuan yang sesuai apa yang diharapkan oleh seorang pemimpin. Menjadi suatu pemimpin harus mempunyai karakter yang dapat memberikan keteladanan seperti ucapan, bahasa tubuh, sikap dan tindakan positif yang dapat dicontoh oleh bawahan atau pengikutnya.  Niccolo Machiavelli merupakan seorang diplomat pada abad Renaisans yang cukup terkenal dengan karya-karya dan pemikirannya, Niccolo Machiavelli terkenal karena menulis sebuah buku yang berjudul II Principe yang berisi pemahaman tentang kekejaman, sifat licik penguasa dan agar disegani oleh orang lainnya.

Tetapi bagaimana jika memiliki seorang pemimpin seperti Niccolo Machiavelli yang licik,munafik  dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau sekalipun harus mencapai tujuan yang bertentangan dengan hukum dan moral ? Idealnya seorang pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi, mengutamakan kepentingan orang banyak diatas kepentingan diri sendiri, dan mempunyai etika yang baik agar bawahan atau pengikutnya memiliki sikap yang baik juga. Seorang pemimpin harus mempunyai etika yang baik, pemimpin yang bijak akan mengerti jika kekuasaan tidak akan berjalan baik jika tanpa etika kepemimpinan.  Pemimpin yang tidak mempunyai etika akan membuat ketidakstabilan atau kehancuran bagi dirinya sendiri, pemimpin juga harus mempunyai sikap moral yang baik seperti bagamaimana tingkah laku pemimpin memimpin sebuah kelompok karena seorang pemimpin selalu diperhatikan oleh bawahannya dan menjadi contoh bagi bawahan atau pengikutnya.

Jadi apakah benar jika kita memiliki pemimpin seorang Niccolo Machiavelli akan kita hujat bila itu tidak menguntungkan kita, namun bila menguntungkan kita maka Niccolo Machiavella kita sanjung. Padahal satu sisi Niccolo Machiavella seorang pemimpin yang licik dan menghalalkan segala cara agar mencapai tujuannya, ketika menghadapi eksternal akan dimanipuasi dan diambil keuntungan finansial kemudian akan diberikan untuk kesejahteraan anak buah dan ini dilakukan demi “ membeli “ kesetiaan bawahan terhadap pimpinan, sehingga kekuasaan dalam organisasi akan lestari.  Hal ini dapat kita sambungkan dengan pemikiran Niccolo Machiavella bahwa pemimpin harus melakukan berbagai cara agar dapat mempertahankan kedudukan atau kekuasaan dengan cara yang licik atau manipulasi sekalipun. Menurut saya karakter Niccolo dalam membeli kesetiaan itu benar tetapi cara dia yang tidak benar meskipun itu untuk kesejahteraan anak buah dalam organisasi dan tidak jarang seorang bawahan akan tunduk dengam pemimpin jika pemimpin itu memberikan bonus atau timbal balik yang menguntungkan . tetapi karakter yang tidak baik seperti itu akan menciptakan seorang bawahan akan meniru tindakan seorang pimpinannya padahal karakteristik pimpinan harus menjadi teladan dan contoh yang baik bagi anak buahnya. Pemimpin pasti akan mengupayakan apapun caranya untuk mempertahankan organisasinya meskipun memakai cara yang baik atau jahat, tetapi pemimpin yang baik tidak akan memakai cara yang licik atau curang. Dan pemimpin tidak boleh memiliki sikap yang egois itu akan berdampak pada anak buahnnya yang akan mengikuti cara pimpinan. Kesimpulannya pemimpin yang baik akan menciptakan nilai-nilai positif bagi bawahannya dengan cara mencari/mediskusikan keuntungan yang baik bersama anak buahnya.  Sedangkan pemimpin yang buruk akan memprioritaskan kepentingan diri sendiri daripada kepentingan bersama, meskipun keuntungan itu akan diberikan oleh anak buahnya juga tapi jika dengan cara yang manipulasi akan berdampak pada organisasi yang dipimpinnya.

0 Comments