UAS. Psikologi Sosial
Gaya Kepemimpinan Machiavellianisme dalam Politik dan Kekuasaan
Dosen Pengampu:
Arundati Shinta.
Ujian Akhir Psikologi Sosial 2 Semester Ganjil
Tahun 2022/2023
Nama : Logradis De Fatima De Araujo
Nim : 2021011014
Machiavelli adalah sebagai ahli teori dan figur
utama dalam teori realitas politik, ia sangat disegani di Eropa pada masa Renaissance . Dua buku Discorsi Sopra La Prima Deca di Tito Livio (Diskursus
tentang Livio) dan II Principe (Sang Pangeran) awalnya ditulis sebagai
harapan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia Utara. Karya
Machiavelli itu membuatnya dikenal sebagai seorang ilmuwan politik Renaissance.
Ø
Ketuatan
negara dan Penguasa
Situasi politik dan keadaan negara pada masa
itu telah mengubah pola pikir Machiavelli. Dapat kita lihat dalam gagasan atau
pemikirannya tentang negara dan pemimpin atau penguasa. Saran atau pemikiran Machiavelli yang tajam dan sangat kontroversial
mendapat tanggapan yang berbeda dari orang lain. Ada yang memuji atas gagasan-gagasannya, namun ada juga yang mengutuk atau
mencela. Sebab sungguh terasa berbeda dengan apa yang menjadi
pandangan publik pada zaman itu.
Italia menghadapi tantangan besar karena tidak
berdaya terhadap kekuatan negara asing Machiavelli hidup dalam perubahan
kekuatan secara cepat, kurang stabil dan mengalami krisis legitimasi. Maka
ia mengajukan suatu pola pemikiran yang baru untuk mendobrak tatanan politik
dan legitimasi kekuasaan. Ia menginginkan suatu negara yang sehat dan
kuat, negara yang memiliki sistem militer yang tangguh. Maka setiap warga
negara harus wajib militer demi mempertahankan keutuhan negara.
Ø Politik dan moral dalam urusan politik
Ia melihat bagaimana hubungan dalam negara itu sendiri yang
mana dalam kekuatan ada anarki. Dengan tindakan anarki berarti melawan
hukum atau aturan. Karena itu muncul buah-buah pemikirannya bahwa tugas
penguasa adalah mempertahankan dan memperluas wilayah kekuasaannya. Maka
seorang penguasa dapat melakukan apa saja yang penting kekuasaan itu dapat
dipertahankan. Menurut Machiavelli politik dan moral adalah dua
bidang yang tidak memiliki hubungan sama sekali, yang diperhitungkan hanyalah
kesuksesan sehingga tidak ada perhatian pada moral dalam urusan politik. Baginya
hanya satu kaidah etika politik: yang baik adalah apa saja yang memperkuat
kekuatan raja.
Dengan sendirinya semua yang melayani tujuan itu harus
dibenarkan. Ia juga sangat berperang antara negara dan agama yang tidak
jelas. Sebab kekuasaan agama kerapkali mendominasi kekuasaan negara. Agama
hanyalah instrumen sosial untuk mengidentifikasi masyarakat dan agama
bermanfaat bagi modal sosial. Penyesuaian agama diatur oleh kekuasaan
negara. Hal itu menjadi masalah karena pada saat itu pemimpin negara
ditunjuk oleh Paus. Baginya suatu negara yang kuat karena ada suatu
hukum yang kuat untuk mengatur kehidupan masyarakat. Karena itu hukum
harus ditegakkan bersama dengan sistem militer yang kuat. Para penguasa
tidak perlu memperhatikan pertimbangan-pertimbangan moral sebab, bisa saja
penguasa bertindak sangat moralis misalnya, kemurahan hati, sikap saleh,
manusiawi dan jujur.
Ø
Nasehat
dalam Politik & Kekuasaan
Niccolo Machiavelli termasyhur karena
nasihatnya yang blak-blakan bahwa: “Seorang penguasa yang ingin tetap
kuat dan memperkuat kekuasaannya harus menggunakan tipu muslihat, licik dan dusta,
digabung dengan penggunaan kekejaman penggunaan kekuatan”. Sang pangeran
dapat dianggap sebagai nasihat praktis terpenting buat
seorang kepada negara. Pikiran dasar buku ini adalah, untuk suatu
keberhasilan, seorang penguasa harus mempertimbangkan mengabaikan moral
sepenuhnya dan mengandalkan segala sesuatunya atas kekuatan dan kelicikan. Tekanan di atas segala-galanya yang terpenting adalah suatu negara harus
dipersenjatai dengan baik. Dia berpendapat, hanya dengan tentara yang diwajibkan
dari warga negara itu sendiri yang bisa dipercaya, negara yang bergantung pada
bayaran tentara atau tentara dari negeri lain adalah lemah dan berbahaya.
Machiavelli menasehatkan sang Pangeran agar
dapat mendukung penduduk, karena kalau tidak, dia tidak punya sumber menghadapi
kesulitan. Tentu, Maklum Machiavelli bahwa kadangkala seorang penguasa
baru, untuk memperkokoh kekuatannya harus melakukan sesuatu untuk mengamankan
kekuatannya, terpaksa melakukan yang tidak menyenangkan warganya. Dia
usul, meski begitu untuk merebut sesuatu negara, si penakluk harus mengatur
langkah kekerasan sekaligus sehingga tidak perlu mereka alami setiap hari
kelonggaran harus diberikan sedikit demi sedikit sehingga mereka bisa merasa
senang. Untuk mencapai sukses, seorang Pangeran harus dikelilingi
dengan menteri-menteri yang mampu dan setia. Machiavelli menyempurnakan
Pangeran agar menjauh dari penjilat dan meminta pendapat apa yang layak
dilakukan. Menurut Asvi Warman Adam bahwa
Ø
Kelemahan
kekuasaan saat itu
Niccolo Machiavelli termasyhur karena nasihatnya
yang blak-blakan bahwa: “Seorang penguasa yang ingin tetap kuat dan
memperkuat kekuasaannya harus menggunakan tipu muslihat, licik dan dusta,
digabung dengan penggunaan kekejaman penggunaan kekuatan”. Sang pangeran
dapat dianggap sebagai nasihat praktis terpenting buat
seorang kepada negara. Pikiran dasar buku ini adalah, untuk suatu
keberhasilan, seorang penguasa harus mempertimbangkan mengabaikan moral
sepenuhnya dan mengandalkan segala sesuatunya atas kekuatan dan kelicikan. Tekanan Machiavelli di atas segala-galanya yang terpenting adalah suatu
negara harus dipersenjatai dengan baik. Dia berpendapat, hanya dengan
tentara yang diwajibkan dari warga negara itu sendiri yang bisa dipercaya,
negara yang bergantung pada bayaran tentara atau tentara dari negeri lain
adalah lemah dan berbahaya.
Machiavelli menasehatkan sang Pangeran agar
dapat mendukung penduduk, karena kalau tidak, dia tidak punya sumber menghadapi
kesulitan. Tentu, Maklum Machiavelli bahwa kadangkala seorang penguasa
baru, untuk memperkokoh kekuatannya harus melakukan sesuatu untuk mengamankan
kekuatannya, terpaksa melakukan yang tidak menyenangkan warganya. Dia
usul, meski begitu untuk merebut sesuatu negara, si penakluk harus mengatur
langkah kekerasan sekaligus sehingga tidak perlu mereka alami setiap hari
kelonggaran harus diberikan sedikit demi sedikit sehingga mereka bisa merasa
senang. Untuk mencapai sukses, seorang Pangeran harus dikelilingi
dengan menteri-menteri yang mampu dan setia. Machiavelli menyempurnakan
Pangeran agar menjauh dari penjilat dan meminta pendapat apa yang layak
dilakukan. Menurut Asvi Warman Adam bahwa
Ø
Agama
dengan politik
Niccolo Machiavelli termasyhur karena
nasihatnya yang blak-blakan bahwa: “Seorang penguasa yang ingin tetap
kuat dan memperkuat kekuasaannya harus menggunakan tipu muslihat, licik dan
dusta, digabung dengan penggunaan kekejaman penggunaan kekuatan”. Sang
pangeran. dapat
dianggap sebagai nasihat praktis terpenting buat seorang kepada negara. Pikiran
dasar buku ini adalah, untuk suatu keberhasilan, seorang penguasa harus
mempertimbangkan mengabaikan moral sepenuhnya dan mengandalkan segala
sesuatunya atas kekuatan dan kelicikan. Tekanan Machiavelli di atas segala-galanya yang terpenting
adalah suatu negara harus dipersenjatai dengan baik. Dia berpendapat,
hanya dengan tentara yang diwajibkan dari warga negara itu sendiri yang bisa
dipercaya, negara yang bergantung pada bayaran tentara atau tentara dari negeri
lain adalah lemah dan berbahaya.
Machiavelli menasehatkan sang Pangeran agar dapat mendukung penduduk,
karena kalau tidak, dia tidak punya sumber menghadapi kesulitan. Tentu,
Maklum Machiavelli bahwa kadangkala seorang penguasa baru, untuk memperkokoh
kekuatannya harus melakukan sesuatu untuk mengamankan kekuatannya, terpaksa
melakukan yang tidak menyenangkan warganya. Dia usul, meski begitu untuk
merebut sesuatu negara, si penakluk harus mengatur langkah kekerasan sekaligus
sehingga tidak perlu mereka alami setiap hari kelonggaran harus diberikan
sedikit demi sedikit sehingga mereka bisa merasa senang. Untuk
mencapai sukses, seorang Pangeran harus dikelilingi dengan menteri-menteri yang
mampu dan setia. Machiavelli menyempurnakan Pangeran agar menjauh dari
penjilat dan meminta pendapat apa yang layak dilakukan. Menurut Asvi
Warman Adam bahwa.
DAFTAR PUSTAKA
Minggu, 20 Juni 2021. Pemikiran Niccolo Machiavelli dalam bukunya IL Principe
0 Comments