KEPEMIMPINAN
Tulisan Untuk Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial 2
Dosen Pengampu : Arundati Shinta
Oleh : Rivaldi Caesar Salundik
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
Topik
Saya merupakan salah satu anggota dari kelompok
penilai yang bertugas untuk menentukan bahwa seseorang bersalah atau tidak
bersalah. Jumlah anggota kelompok adalah 10 orang termasuk diri saya sendiri
dan anggota ini memiliki latar belakang ekonomi, status sosial, tingkat
pendidikan dari anggota kelompok adalah setara/tidak ada perbedaan yang
mencolok. Dari 10 anggota tersebut hanya diri saya yang memahami betul bahwa
orang yang akan dinilai sama sekali tidak bersalah.
Penyelesaian
Suatu kelompok yang baik
adalah kelompok yang memiliki dinamika kelompok yang baik dan mumpuni. Pada
topik kali ini saya memposisikan diri sebagai pemegang otoritas tertinggi di
dalam kelompok. Saya mencoba mengambil peran pemimpin di kelompok.
Kekuasaan dan pemimpin dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya, Hersey, Blanchard dan Natemeyer (Thoha, 2010) menyatakan bahwa seorang pemimpin seharusnya tidak hanya menilai perilakunya sendiri untuk memengaruhi orang lain, tetapi juga harus mengerti posisi mereka dan bagaimana cara menggunakan kekuasaan untuk memengaruhi orang lain sehingga menghasilkan kepemimpinan yang efektif.
Kekuasaan seringkali diartikan sebagai pengaruh atau otoritas. Seseorang yang mempunyai kekuasaan dikatakan memiliki pengaruh yang sangat besar. Pengertian kekuasaan seperti yang dikemukakan oleh Walter Nord (Thoha, 2010) adalah kemampuan untuk memengaruhi aliran, energi, dan dana yang tersedia untuk suatu tujuan yang berbeda secara jelas dengan tujuan lainnya.
Secara garis besar kepemimpinan adalah suatu konsep yang bisa mempengaruhi dan mempunyai kendali penuh atas apa yang dipimpin. Dan kekuasaan adalah salah satu hal yang dimiliki pemimpin yang dimana pemimpin dapat memerintah atau mempengaruhi orang lain.
Berdasarkan penjelasan di atas saya mencoba menempatkan diri saya sebagai orang yang memiliki otoritas tertinggi didalam kelompok. Sebagai seseorang yang memegang kuasa atas kelompok saya harus bisa mengambil hati para anggota dan mendapatkan kepercayaan mereka serta meyakinkan mereka bahwa setiap pendapat yang saya kemukakan merupakan pendapat yang benar. Setelah saya mendapatkan kepercayaan serta otoritas tertinggi didalam kelompok saya pun bisa dengan mudah meyakinkan anggota kelompok yang lain bahwa salah satu anggota kelompok yang dituduhkan melakukan kesalahan sebenarnya tidak melakukan kesalahan.
Kepercayaan merupakan dasar seseorang dalam bertindak dengan berlandaskan norma-norma yang dianut di lingkungannya (Lawang dan Robert, 2004; Mahamit et al., 2016; Fukuyama, 2007). Kepercayaan yang tumbuh dalam kelompok merupakan perekat untuk terjalinnya kerjasama antar anggota kelompok. Sehingga dengan adanya rasa percaya yang tumbuh antar anggota dalam suatu kelompok dapat menjadikan anggota tersebut bekerjasama lebih efektif.
Jadi kesimpulan yang bisa saya dapat pada topik kali ini, untuk mencapai tujuan kelompok yang baik kita harus mempunyai pemimpin yang baik serta selalu menjunjung tinggi kebersamaan, keterbukaan dalam setiap masalah dan juga membangun kepercayaan antar anggota kelompok karena hal itu merupakan kunci untuk mencapai tujuan kelompok yang baik. Serta kerja sama antar anggota kelompok sangat dibutuhkan guna mencapai keharmonisan didalam kelompok. Dan guna menciptakan suatu kelompok yang baik serta harmonis dalam kelompok tidak boleh ada keegoisan (mementingkan kepentingan sendiri) karna didalam kelompok tujuan utama yang harus dicapai ialah kesejahteraan antar anggota kelompok dan menghilangkan kesenjangan antar anggota. Oleh karena itu pemimpin kelompok selaku orang yang memiliki otoritas tertinggi harus selalu memperhatikan setiap anggotanya tanpa terkecuali.
0 Comments