Dyah Ayu Perwita Sari
2019011149
ESSAY 3
Psikologi Lingkungan A
Semester 6 (Genap)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
Kehidupan
manusia dalam masyarakat tidak lepas dari adanya hubungan sosial yang saling
mempengaruhi. Manusia sebagai masyarakat tidak dapat hidup sendiri, tetapi
membutuhkan orang lain dalam berbagai hal, seperti bersosialisasi, bekerja,
membantu, sukarela, keamanan dan lain-lain. Gotong royong merupakan bentuk
nyata dari interaksi sosial. Untuk dapat menyelesaikan semua masalah yang ada
dalam kehidupan manusia, maka diperlukan sikap kooperatif agar masalah tersebut
dapat disederhanakan dan diselesaikan secara efektif. Gotong royong dapat
dipahami sebagai suatu sikap atau kegiatan yang dilakukan oleh anggota
masyarakat melalui gotong royong dan membantu menyelesaikan suatu pekerjaan
atau suatu masalah secara sukarela tanpa imbalan apapun. Sikap gotong royong
ini berperan penting dalam memperlancar
pembangunan yang kondusif bagi kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan
gotong royong dilakukan oleh generasi muda di desa dan masyarakat. Rasa solidaritas ini bermula dari
sikap sosial yang tidak mementingkan diri masing-masing individu untuk
meringankan beban yang dipikulnya. Manfaat gotong royong langsung terasa, namun
ada manfaat lain: pekerjaan cepat selesai, tidak ada lagi rasa
persaudaraan, sebangsa lebih dekat,
gotong royong menjaga keamanan dan
kepentingan. terjamin, menciptakan ketentraman dan ketentraman dalam
masyarakat. Dalam kegiatan gotong royong, banyak kendala yang muncul yang
menghambat kegiatan gotong royong, seperti kemajuan integrasi dan pelaksanaan kegiatan gotong royong. Pamungkas,
B.S. (2013).
Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan secara gotong royong seperti membersihkan selokan disekitar rumah, memungut sampah bersama-sama, membersihkan dan memperbaiki taman, dll. Dari beberapa kegiatan tersebut, kegiatan yang saya lakukan diantaranya membersihkan musholla dan membersihkan tembok untuk kegiatan mural. Pertama, kegiatan membersihkan mushola/masjid yaitu sebagai tempat ibadah umat muslim. Saya dan beberapa teman termasuk dalam generasi muda turut ikut serta dalam kegiatan di lingkungan. Sebelumya mushola sangat kotor dan kurang bersih, sehingga saya dan beberapa teman berniat untuk membersihkan mushola tersebut agar orang-orang dapat sholat (ibadah) dengan nyaman.
Selanjutnya, yang kedua yaitu kegiatan membersihkan tembok untuk digunakan membuat mural. Tembok sangat kotor dan jika dipakai akan terlihat jelek, berhubung akan dibuat mural pembersihan tembok penting agar gambar terlihat bagus. Membersihkan tembok ini dengan tembok yang cukup panjang merupakan kegiatan dalam rangka merawat serta menjaga keindahan lingkungan. Tembok yang tertutupi tanaman liar dibersihkan bersama-sama agar dapat digunakan. Walaupun terasa capek menguras tenaga, kegiatan ini juga menyenangkan dan membanggakan. Hasil dari kegiatan yang dimulai dari membersihkan tembok, membuat pola mural sampai mengecat pola mural tidak gampang apalagi pada tembok panjang, menghabiskan banyak bahan-bahan cat serta tenaga. Hal itu terbayarkan dengan hasil mural-mural yang cantik saat di pandang terutama untuk wisatawan yang datang ke tempat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Pamungkas, B. S. (2013). Peranan Pemuda Karang Taruna dalam Kegiatan
Gotong Royong Masyarakat (Studi Kasus Masyarakat Desa Kerjo Kidul, Kecamatan
Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri). SOSIALITAS; Jurnal
Ilmiah Pend. Sos Ant, 3(1).
Rolitia, M., Achdiani, Y., & Eridiana, W. (2016). Nilai Gotong
royong untuk memperkuat solidaritas dalam kehidupan masyarakat kampung naga. Sosietas, 6(1).
0 Comments