Yuk Plogging! Plogging itu Sehat dan Bermanfaat bagi Lingkungan (Badan Sehat Lingkungan Indah)

 Dyah Ayu Perwita Sari

2019011149

ESSAY 2

Psikologi Lingkungan A

Semester 6 (Genap)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA



Apa Itu Plogging?

Lahir di Swedia

Istilah “plogging” berasal dari frase Bahasa Inggris “jogging” dan “plocka upp”, istilah Swedia yang berarti “picking up” atau  memungut, dalam hal ini memungut sampah. Yep plogging adalah tren fitness Swedia yang mengkombinasikan kegiatan jogging sembari memungut sampah.

Selain plogging sendiri, ada juga variasi aktivitas lain yang berasa dari istilah plogging, seperti “taking a palk” (berjalan-jalan sambil plogging) atau “pike” (hiking sambil plogging). Tidak masalah apakah jika jogging sejauh 2 kilometer, atau marathon sepanjang 5 kilometer, atau bahkan hanya jalan-jalan pagi selama

Berasal dari Swedia, nama plogging berasal dari kata jogging dan sebuah istilah Swedia “plocka upp” yang artinya mengambil. Gabungan kedua kata ini kemudian menjadi konsep sederhana plogging, yaitu lari sambil memunguti sampah di sekitar. Digagas oleh ahli lingkungan Erik Ahlstrom, plogging berhasil membersihkan kota Stockholm di Swedia yang kala itu dinilai kotor dan mirip tempat pembuangan sampah.

Kegiatan ini dilakukan selama 15 menit. Intinya adalah  melakukan kegiatan fisik sembari membantu memungut sampah yang kamu temukan. Plogging dapat dilakukan sendiri, berpasangan, maupun dalam kelompok besar dapat dilakukan pada pagi, siang ataupun sore hari kapanpun dan dimanapun.

Perkembangan di Indonesia

Plogging sudah dikenal di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, sejak Februari 2018 lalu. Komunitas pelari mulai menyelenggarakan weekend plogging, termasuk komunitas Maros Runners, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengumpulkan sampah hingga 50 kg. . Demikian pula komunitas Solo Runners yang melakukan aksi plogging di Kota Surakarta, Jawa Tengah pada Maret 2018 lalu dan berhasil mengumpulkan sampah hingga 90 kg.

Manfaat Plogging

.1. Kesehatan dan Olahraga

Menurut Institut Karolinska, risiko depresi, obesitas, dan kanker bagi orang yang tidak banyak bergerak dan tergolong tidak aktif akan berlipat ganda untuk orang dewasa dan anak-anak. Tidak diragukan lagi bahwa gerakan tubuh itu sehat dan blogging adalah aktivitas sederhana yang melibatkan serangkaian gerakan seperti jongkok atau membungkuk.

2. Menangani Polusi Plastik

Sampah yang dibuang sembarangan dan tidak dipungut  orang mau tidak mau akan berakhir di tempat yang tidak semestinya, seperti di sungai dan  akhirnya laut. Blogging dapat membantu mencegah sampah itu masuk ke laut dan mencemari ekosistem di sana.

3. Menyelamatkan Satwa Liar

Ketika kita membuang sampah sembarangan dan mencemari lingkungan, salah satu hewan yang akan menderita akibatnya adalah satwa  liar, seperti  penyu dan mamalia laut yang sering tersedak kantong plastik atau terjerat dalam plastik yang kita buang. Faktanya, tidak hanya mamalia laut yang terkena, tetapi juga burung laut, serta hewan dengan habitat  pesisir.

4. Mengurangi Beban Biaya Sosial

Pada tahun 2015, biaya pembersihan tempat-tempat umum di Swedia  dapat dikurangi hingga 2 juta krona Swedia (SEK). Bayangkan bagaimana uang yang  dihemat  dapat dialokasikan untuk hal-hal lain yang lebih penting. Upaya kolektif seperti blogging untuk membantu menjaga kebersihan tempat umum secara tidak langsung dapat menghemat anggaran kota.

 

Tips Untuk Mulai Melakukan Plogging

1. Pilih rute plogging: Tetapkan rute plogging yang Anda tahu penuh, tetapi masih aman.

2. Perlengkapan penjarahan: Jangan lupa  membawa kantong sampah dan sepasang sarung tangan, serta hand sanitizer atau pembersih tangan jika diperlukan.

3. Bagikan aktivitas plogging: Rekam aktivitas plogging dan bagikan di jejaring sosial. Siapa tahu teman, keluarga, dan rekan kerja juga tertarik untuk melakukan hal yang sama. Jadikan tren yang baik dan bermanfaat ini menjadi viral!


DAFTAR PUSTAKA

 

https://waste4change.com/blog/plogging/

https://www.buddies.co.id/plogging-tren-olahraga-lari-yang-eco-friendly/

0 Comments