PSIKOLOGI LINGKUNGAN A

ESSAY 2

Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A

Semester: Genap 2021/2022

Assyadiyawati Annurillahi

2019011071

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

 


 

Menanamkan Kepedulian Terhadap Lingkungan Sejak Dini

Untuk membantu menumbuhkan serta menanamkan tingkat kepedulian dan perasaan cinta anak-anak terhadap lingkungannya, sehingga secara konstan  akan melindungi dan merawat lingkungan atau justru mewujudkan keadaan lingkungan yang unggul  adanya peningkatan yang sangat baik demi kehidupan masa yang akan datang bagi anak-anak.

Menurut Musbikin (2010) pemberian edukasi adalah cara agar adanya pemahaman atau usaha sadar yang diberikan dengan terencana dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kemampuan sebaik mungkin sampai anak usia dini dapat terbiasa pada lingkungannya. Salah satu prinsip pembelajaran anak usia dini adalah anak belajar dari lingkungannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Jan Lighthart dalam Sujiono (2009) yang mengatakan bahwa sumber utama bentuk pembelajaran barang sesungguhnya adalah sumber daya alam yang berada dilingkungan sekitar anak.

Lingkungan membentuk cara belajar siswa atau anak dengan memberikan stimulus dan tantangan, kemudian hal ini akan membuat anak mereaksi stimulus dan tantangan tersebut dengan cara betahap yang pada akhirnya akan membentuk cara dan kebiasaan anak (Mulyasa, 2020). Ini adalah sebuah upaya dalam mengoptimalkan anak dalam pembentukan karakter peduli lingkungan pada dirinya dimana anak belajar dari lingkungan oleh karena itu perlu diciptakannya lingkungan secara kondusif yang akan membuat anak untuk belajar secara alamiah tanpa ada rasa paksaan.

Karakter peduli lingkungan sangat penting ditanamkan sejak sedini mungkin untuk menciptakan generasi penerus bangsa miliki rasa kepedulian dan perasaan cinta atau kasih sayang pada alam sekitarnya. Hal ini senada dengan pendapatnya Naim (2012) bahwa karakter peduli merupakan nilai penting yang harus dikembangkan. Individu yang berkarakter pasti memunyai rasa peduli pada alam sekitarnya. Artinya bahwa untuk menciptakan generasi yang peduli pada lingkungan harus ditanamkan karakter peduli lingkungan sejak sedini mungkin.

Bagaimana yang dilakukan kita sebagai orang tua untuk menumbuhkan kesadaran mengelola sampah sejak dini ?

Adapun hal yang dilakukan sebagai berikut :                         

1. Orangtua adalah role model

Orangtua dapat membiasakan anak sedari kecil untuk lebih "melek" dalam mengelola sampah plastik, karena anak akan melihat dan mencontoh orang terdekat yang biasa mereka lihat. Contoh, membuang sampah pada tempatnya, mengurangi sampah plastik, menggunakan barang-barang hasil daur ulang, dsb.

2. Kenalkan hal-hal mengenai pengelolaan sampah plastik sejak kecil

Membantu anak lebih memahami pentingnya sadar akan pentingnya menjaga lingkungan lewat media-media yang lebih mudah ditangkap anak. Contoh, benda-benda langsung di alam seperti batu, daun, bunga, dan lain-lain, serta bantuan materi lewat media visual seperti buku cerita, video, hingga games.

3. Bantu anak untuk terbiasa membangun rutinitas mengelola sampah plastik

Dukungan untuk pembiasaan anak bisa dilakukan dengan menerapkannya pada kegiatan sehari-hari. Contoh, meletakkan tempat sampah yang dapat dijangkau anak agar bisa membuang sampah secara mandiri, memilah sampah atau menghemat penggunaan plastik.

4. Ajak anak berpartisipasi dalam kegiatan mengelola sampah plastik

Mulai melibatkan anak dalam kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kesadaran untuk mengelola sampah plastik, mulai dari hal yang kecil. Contoh, membawa tas belanjaan sendiri dari rumah, isi ulang belanjaan yang tidak harus selalu membeli kemasan baru (ke bulk store atau refill barang-barang kebutuhan rumah tangga), memanfaatkan benda-benda yang bisa didaur ulang untuk menjadi mainan, dan sebagainya.

5. Apresiasi spesifik untuk anak

Jangan lupa untuk memberikan anak apresiasi spesifik mengenai keterlibatannya dalam menjaga lingkungan. Contoh, "Terima kasih kamu sudah membantu mama untuk membuang sampah pada tempatnya" atau "Wah bagus sekali ya mainan yang kamu buat sendiri dari tempat tissue gulung yang sudah habis ini.

6. Pilih lembaga edukasi yang membantu anak untuk lebih sadar menjaga lingkungan

Beberapa lembaga pendidikan mulai menggunakan barang-barang daur ulang dalam proses pembelajaran (terutama usia dini), kita juga bisa memperhatikan seberapa sering sekolah menanamkan value tentang sustainability yang melibatkan anak-anaknya, serta fasilitas di sekolah untuk menunjang anak dalam lingkungan dan mengelola sampah plastik.

 

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, H. E. (2020). Strategi pembelajaran PAUD.

Musbikin, I. (2010). Buku pintar PAUD. Yogyakarta: Laksana.

Naim, N. (2012). Character building. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Sujiono, Y. N. (2009). Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta: PT indeks.

 

0 Comments