Program Daur Ulang sampah sebagai bentuk Sikap Peduli Terhadap Lingkungan



 PSIKOLOGI LINGKUNGAN  A

ESSAY 2

Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A

Semester: Genap 2021/2022

Alya Giska Ramadhianis

2019011057

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

 

 



Program Daur Ulang sampah sebagai bentuk Sikap Peduli Terhadap Lingkungan

Mendaur ulang sampah adalah proses memberi Sentuhan pada barang lama atau bekas menjadi sesuatu yang bernilai dan dapat digunakan kembali Nurani (2017). Sampah juga dapat di daur ulang menjadi barang barang yang bermanfaat seperti tas kantong plastik, plastik, tempat pensil, Taplak meja dan lain sebagainya. Melalui kegiatan daur ulang sampah Akan menjadi kegiatan positif dan memiliki rasa cinta terhadap lingkungan sehingga pengelolaan sampah khususnya sampah non organik dapat dimanfaatkan secara optimal.

Sampah merupakan hasil Sampingan dari aktivitas manusia yang tidak terpakai (Sucipto, 2012:1). Hasil Sampingan ini akan selalu bertambah seiring meningkatnya aktivitas yang dilakukan manusia. Sampel terdiri dari dua jenis yaitu organik dan non organik. Sampah organik dapat terurai secara alami seiring berjalannya waktu berasal dari makhluk hidup seperti sampah sisa sayuran, daun daunan, buah, Ranting dan sebagainya. Sampah non organik merupakan sampah yang tidak dapat terurai (membutuhkan waktu yang lama) seperti plastik, kaca, kaleng, logam dan lain lain.

Sikap peduli lingkungan adalah perbuatan atau pernyataan yang menunjukan keberpihakan terhadap kelestarian lingkungan.

Sikap peduli lingkungan harus dibangun di atas tiga komponen penting dari sikap itu sendiri. Menurut Mar’at (2008), tiga komponen penting tersebut, yaitu: 1) Komponen kognisi (kesadaran), komponen yang berhubungan dengan keyakinan, ide dan konsep; 2) Komponen afeksi (perasaan), komponen yang menyangkut kehidupan emosional seseorang; dan 3) Komponen konasi (perilaku), komponen yang merupakan kecenderungan bertingkah laku. Jadi, sikap peduli lingkungan merupakan perilaku yang muncul atas dasar kesadaran dan perasaan terhadap lingkungan.

Cara mendaur ulang sampah

1. Pisahkan Sampah Sesuai Dengan Jenisnya

Memisahkan sampah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam. Seperti sisa makanan atau daun. Dengan kata lain semua sampah yang dapat terurai dengan mudah adalah sampah organik. Sementara sampah plastik, karet, kaca dan kaleng masuk ke dalam kategori sampah anorganik. Siapkanlah dua tempat sampah yang berbeda di rumah yang dikhususkan untuk setiap jenis-jenis sampah. 

2. Pengelolaan Sampah Organik

Cara pengelolaan sampah organik yang paling mudah adalah dengan membuatnya menjadi pupuk kompos yang dapat kamu gunakan untuk berkebun. 

3. Pengelolaan Sampah Anorganik

Sebagian sampah anorganik dapat didaur ulang. Contohnya, kertas, kardus, botol kaca, botol plastik, kaleng dan lainnya. Jika kamu tidak yakin apakah sebuah kemasan makanan dapat didaur ulang atau tidak, kamu dapat memeriksa logo daur ulang pada kemasan makanan tersebut. 

4. Pengelolaan Sampah Berbahaya

Untuk barang-barang elektronik yang sudah rusak alias menjadi sampah, kamu dapat mengembalikannya ke perusahaan yang memproduksinya. Pisahkan sampah-sampah berbahaya untuk dibawa ke pusat daur ulang. Petugas pusat daur ulang pasti tau cara untuk mendaur ulang sampah berbahaya agar tidak merusak lingkungan.

5. Reduce, Reuse and Recycle!

Reduce, Reuse and Recycle atau biasa dikenal dengan 3R. Biasakan untuk mengurangi pemakaian plastik atau bahan-bahan lain yang sulit terurai. Untuk menghemat penggunaan plastik, Kemudian jangan lupa memanfaatkan barang bekas agar bisa digunakan kembali. Seperti memanfaatkan botol plastik bekas untuk dijadikan pot tanaman ataupun hal lainnya. 

6. Gunakan Kembali Plastik untuk Sekali Pakai

Manfaatkan plastik yang ada tulisan sekali pakai ini untuk benda-benda lain, seperti untuk hiasan, ataupun menanam bunga dan diisi dengan tanah. Dengan cara sederhana ini, dijamin jumlah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir jadi berkurang.

7. Kurangi Sampah Sesuai Kemampuan

Hal utama yang bisa dilakukan dimulai dengan mengurangi sampah makanan dengan menghabiskan seluruh makanan yang sudah dibeli. Di samping itu, kurangi juga konsumsi air mineral dalam kemasan botol dan menggantinya dengan tumbler atau botol minum sendiri.

 

Daftar Pustaka

Asmani, J. M. 2013. Buku Panduan Internalisassi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta: DIVA Press

Mar'at, S. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Zuchdi, Darmiyati. 2011. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press

0 Comments