Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam hal pencemaran lingkungan, hal tersebut dikarenakan sifat sampah plastik yang tidak mudah terurai serta proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, memerlukan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami. Maka dari itu pengunaan plastik yang besar jumlahnya tentu berdampak signifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Di Indonesia sendiri, masalah sampah merupakan hal kursial. Bahkan sampah bisa dikatakan sebagai masalah kultural karena dampaknya pada berbagai sisi kehidupan, terutama di kota-kota besar di Indonesia.
Sumber sampah terbanyak adalah yang berasal dari pemukiman, komposisinya berupa 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya adalah sampah anorganik. Sampah organik telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kompos, briket serta biogas, tetapi sampah anorganik masih sangat minim pengelolaannya. Sampah anorganik sangat sulit didegradasi bahkan tidak dapat didegradasi sama sekali oleh alam, oleh karena itu diperlukan suatu lahan penumpukan yang sangat luas untuk mengimbangi produksi sampah jenis ini. Sampah anorganik yang paling banyak dijumpai di masyarakat adalah sampah plastik. (Putra dan Yuriandala, 2010)
Seperti hal nya sampah bungkus kopi yang habis kita minum isinya, beberapa
orang memang tergerak untuk memanfaatkannya menjadi kerajinan, salah satunya
kerajinan tas dari kemasan bungkus kopi. Kebanyakan dari mereka yang membuat
kerajinan tersebut mungkin tidak sadar bahwa hal yang mereka lakukan adalah
salah satu bentuk mengurangi sampah plastik yang ada di sekitar kita kadang
mereka melakukan hal tersebut karena sedang trend di sekitar mereka. Padahal
hal tersebut merupakan bentuk usaha kecil kita untuk mengurangi sampah plastik
dengan mendaur ulang menjadi barang yang berguna dan bermanfaat.
Gambar diatas merupakan tas plastik hasil karya dari tetangga saya (Tunar) yang memiliki keterbatasan fisik, karena beliau bingung tidak ada pekerjaan
yang bisa dilakukan mengingat keterbatasan kondisi fisiknya. Setahun belakangan
setelah mendapat saran dari orang tua saya karena melihat tas plastik buatan
saya dulu di tahun 2016, orang tua saya menyarankan beliau untuk mencoba
membuat tas plastik dari bungkus kopi. Kebetulan dirumah kakek sering
mengkonsumsi kopi kemasan sekitar 3 kali sehari, nah dari plastik bungkus kopi
yang saya kumpulkan dari itu saya berikan pada tetangga saya untuk dia coba
belajar membuat tas. Tanpa saya duga beliau belajar mengkreasikan tas-tas yang
dibuatnya menjadi lebih menarik daripada yang saya ajarkan pertama kali. Dengan
keterampilannya tersebut akhirnya beliau bisa menghasilkan pendapatan untuk
mencukupi kehidupannya beserta ibunya karena beliau merupakan tumpuan keluarga.
0 Comments