Lingkungan Yang Bersih Sangat Penting Untuk Hidup Sehat

Psikologi Lingkungan A
Essay 1


Nur Fadjri Rahmawati
2019011140


Fakultas Psikologi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta



Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kualitas lingkungan hidupnya. Sebaliknya kualitas lingkungan hidup juga dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat di dalamnya. Aktivitas masyarakat terkadang membawa dampak pada meningkatnya jumlah sampah atau limbah rumah tangga. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah sampah pada tahun 2020 di 384 kota di Indonesia akan mencapai 80.235,87 ton tiap harinya. Berdasarkan National Urban Development Strategy (NUDS) tahun 2003 rata-rata volume sampah yang dihasilkan per orang sekitar 0,5-0,6 kg/hari.


Solusi yang umum digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah solusi Landfill, yaitu menampung sampah dalam satu tempat. Sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau diambil oleh pemulung dan sisanya dibakar atau ditimbun untuk waktu yang lama. Namun Landfill bukan solusi yang alternatif, karena Landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan banyak permasalahan lingkungan.

Solusi yang ditawarkan ialah penerapan 4R (reduce, reuse, recycle, replace) dan penggunaan bank sampah sebagai langkah pengolahan sampah guna menciptakan lingkungan yang bersih dan ekonomis. 

Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung disebut sebagai nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomis langsung dari sampah. Bank sampah tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat. 4R sendiri yakni:

a. Reduce (mengurangi), merupakan upaya untuk mengurangi. Dengan adanya upaya tersebut maka penumpukan sampah tidak akan terjadi. Dengan cara mengubah pola hidup konsumtif menjadi hemat, seperti saat berbelanja sebagiknya membawa kantong belanja atau tote bag sendiri sehingga tidak perlu kantong plastik. Kurangi penggunaan barang yang hanya sekali pakai, dan belilah barang yang memang dibutuhkan saja, sehingga jauh dari sikap konsumtif yang dapat kembali menghasilkan sampah.

b. Reuse (menggunakan kembali), merupakan penggunaan kembali sampah, seperti bahan-bahan yang terbuang atau tidak terpakai. Seperti kertas, kemasan plastik, dan botol bekas dapat dijadikan barang yang bernilai jual. Seperti botol bekas minuman dapat didibuat sebagai wadah minyak goreng, tempat pensil, pot bunga dan lain sebagainya.

c. Recycle (mendaur ulang), adalah mendaur ulang kembali sampah-sampah atau bahan-bahan yang sudah tidak lagi berguna menjadi bahan lain dengan melalui beberapa proses pengolahan. Seperti mengolah sampah organik menjadi kompos, mengolah botol plastik bekas menjadi biji plastik yang bisa didaur ulang menjadi ember, pot plstik, gantungan baju dan sebagainya.

d. Replace (mengganti), yaitu mengganti barang yang biasa kita gunakan dengan barang yang lebih ramah lingkungan. Seperti mengganti botol minum sekali pakai dengan botol yang dapat digunakan berulang kali (tumblr), menggunakan tas yang terbuat dari kain perca batik atau plastik bekas kemasan detergen sebagai pengganti tas.

Dengan melakukan 4R dan penggunaan bank sampah, kita akan menyelamatkan lingkungan dari banyaknya sampah. Sehingga lingkungan akan menjadi bersih dan indah tanpa sampah.




Daftar pustaka

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/01/10/6r-jaga-lingkungan.

Kusminah, Imah Luluk. 2018. Penyuluhan 4r (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) dan Kegunaan Bank Sampah Sebagai Langkah Menciptakan Lingkungan yang Bersih dan Ekonomis di Desa Mojowuku Kabupaten Gresik. Vol.03. No.01. Hal.23

0 Comments