UPAYA PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR

 Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Agung Tri Hatmojo

2018011114

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta



Sungai di Karangmojo, Gunungkidul


     Air adalah suatu komponen yang sangat pnting bagi kehidupan kita. Ada pepatah mengatakan “air adalah sumber kehidupan” menurut saya itu memang benar adanya. Manfaat yang tak terhingga tercipta dari suatu komponen yang bernama “air” tersebut. Dalam keseharian kita, kita sering manfaatkan air sebagai kebutuhan pokok misalnya untuk minum, mencuci, memasak, mapun hal lain sebagainya.  Air sendiri mudah kita jumpai walaupun ada daerah yang sulit untuk mendapatkan air yang bersih.

        Salah satu daerah tersebut adalah di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta dimana saat kemarau tiba, banyak sumber mata air yang mengering, sungai sungai berkurang debit airnya, maupun problem lainnya yang membuat air langka di daerah tersebut. Padahal banyak warga yang sangat bergantung manfaat dari air tersebut mengingat banyak sektor pertanian dan perikanan yang mengandalkan air sebagai penopang utamanya. Saat kemarau tiba, banyak mata air maupun sungai yang mengering. Akibatnya banyak petani yang merugi atau gagal panen karena pasokan air yang minim. Namun saat ini para masyarakat mulai terbangun dan sadar akan bagaimana cara menjaga ketersediaan air.


Sungai di Karangmojo Gunungkidul

         Bisa dilihat dari foto tersebut, air yang diambil merupakan air yang berasal dari sungai. Air sungai itupun terlihat jernih dikarenakan warga setempat mulai paham dan tergerak untuk menjaga sumber air yang ada untuk kepentingan bersama, seperti hal yang kecil namun berdampak besar, yaitu saling mengingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hal itu mungkin masih dianggap remeh tetapi jika itu diterapkan dengan benar maka akan menghasilkan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar. Kesadaran akan menjaga lingkungan khususnya menjaga air di desa Gunungbang, Karangmojo, Gunung Kidul dinilai sudah cukup baik diterapkan oleh para masyarakat sekitar. Petani disana menyambung aliran air dari sungai ke lahan pertanian mereka dengan sistem buka tutup jalur air. Masyarakat membuat semacam selokan dengan pintu air yang dibuat dari besi dan menyalurkannya ke lahan lahan yang ada. Selain itu ada juga yang menampung air hujan untuk berjaga jaga jika warga mengalami kesulitan dalam mencari air untuk lahan pertaniannya. Hal itu cukup inovatif mengingat sumber untuk mendapatkan air itu tidak hanya dari sungai, mata air tetapi bisa juga memanfaatkan air hujan.

     Sumber air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas (Asmadi, Khayan and Kasjono, 2011). Dari sektor perikanan, banyak masyarakat yang mempunyai suatu tambak yang diisi oleh ikan ikan air tawar. Sebelum masuk ketambak, air telebih dahulu disaring guna memisahkan dari sampah sampah yang ada. Hal itu jelas mengharuskan adanya keseterdiaan air yang cukup dan mumpuni dalam hal ini bersih dan tidak terkontaminasi zat zat berbahaya.

        Banyak manfaat dari air yang dapat dinikmati semua orang, namun bagaimana cara kita menyikapi agar air tersebut “layak” digunakan dalam semua sektor adalah menjadi tanggung jawab kita semua. Merawat air sama dengan merawat dan menjaga kehidupan kita. Untuk itu mari bersama sama kita jaga lingkungan agar air yang tersedia “layak” digunakan untuk kita nantinya.


 

Daftar Pustaka

Asmadi, Khayan and Kasjono, H. S. (2011). Teknologi Pengolahan Air Minum. Edisi 1. Yogyakarta: …………..Gosyen Publishing.



Foto: Penulis








0 Comments