PEMIMPIN PENENTU NASIB
Ujian Akhir Psikologi Sosial 2
Semester Ganjil Tahun 2022/2023
Dosen Pengampu: Arundati Shinta
Nama: Ummi Hanifah
NIM: 2021011023
Machiavelli lahir di
Florence, Italia pada tahun 1469. Menurutnya seorang pemimpin harus bisa mengetahui seni
berperang. Keburukan jika seorang pemimpin tidak mementingkan militer dan akan
membawa pemimpin dalam tidak berdayaan. Hal ini penting yaitu untuk mengajarkan
bagaimana mencari musuh, memimpin pasukan, merencanakan pertempuran dan
mengepung kota-kota. Pemimpin seharusnya menggunakan secara bijaksana apa yang
disebut kebijakan (VIRTUE). Konsep kebijakan Machiavelli untuk politisi
melibatkan: kebijaksanaan, strategi, kekuatan, keberanian, dan jika perlu
kekejaman. Bahkan pada satu titik Machiavelli menggunakan frase paradoks ‘Kebijakan
Kriminal’ untuk menggambarkan kemampuan yang diperlukan sari para pemimpin
untuk menjadi kejam atas nama negara, tapi tetap baik sebagai pemimpin. Setiap
kekerasan harus benar-benar diperlukan untuk keamanan negara. Hal itu harus
dilakukan dengan cepat, sering “pada malam hari”-nasihat Machiavelli, dan harus
diulang sesering mungkin agar reputasi kebrutalan yang tidak masuk akal
meningkat.
Virtue is not equal with Moral
Virtue
Seorang pemimpin akan
dipuji jika punya kualitas yang baik, tapi sebagai manusia semua kualitas tidak
bisa dijalankan karena kita mempunyai keterbatasan. Pemimpin harus bijak untuk
menyelamatkan negara atau hal yang ia pimpin. Tetapi jika seorang pemimpin
tidak mampu maka ia boleh untuk melakukan tindakan-tindakan yang buruk
sekalipun untuk menyelamatkan negara atau hal yang ia pimpin.
It’s better Feared than
Love
Seorang pemimpin lebih
baik untuk dibenci daripada dicintai. Dalam bukunya Machiavelli mengatakan “Seorang
pemimpin selayaknya bisa ditakuti dan dicintai sekaligus. Tetapi, jika tidak
mampu mendapatkan keduanya, lebih baik ditakuti daripada dicintai. Sebabnya,
cinta itu diikat oleh kewajiban yang membuat seseorang mementingkan dirinya
sendiri, dan ikatan itu akan putus apabila berhadapan dengan kepentingannya. Tetapi
ketakutan didorong oleh kecemasan dijatuhi hukuman...”. Jika rakyat takut maka
mereka akan menawarkan kehidupan, dan
apa yang ia miliki. Tapi jika dekat maka mereka akan memberontak. Walaupun
dianggap kejam dan memiliki reputasi yang buruk, tetapi pemimpin harus
menghindari timbulnya kebencian.
Pemimpin tidak harus
memiliki semua kualitas yang bagus, tetapi harus berkualitas.
Pemimpin harus memastikan
apa yang ia katakan harus memenuhi kualitas agar didengar dan dipandang bahwa
ia memiliki sifat setia, belas kasih, berintegritas, kemanusiaan tinggi, dan
agama yang kuat.
Kita tidak dapat menjadi
baik untuk semua hal.
Bukan karena sumber dayanya
yang terbatas tetapi juga karena konflik dalam kode moral. Kita mungkin harus
berbohong untuk suatu hal agar sesuatu itu bisa berjalan dengan baik. Hal ini
adalah harga karena berurusan dengan dunia yang sesungguhnya, dan bukan seperti
apa yang kita rasakan seharusnya.
Seorang pemimpin akan
menentukan bagaimana keberlangsungan sesuatu yang ia pimpin.
Jika seorang pemimpin
melaksanakan gaya kepemimpinan yang digagas oleh Machiavelli, kemungkinan untuk
dibenci dan tidak disukai oleh orang-orang yang dipimpinnya atau orang lain akan
besar. Tetapi hal ini akan berdampak bagus untuk apa yang ia pimpin, karena kekuasaannya
akan bertahan dan tidak mudah runtuh.
Seorang pemimpin yang memiliki
gaya kepemimpinan yang tidak tegas, penuh dengan cinta, dan tidak memiliki
kualitas yang bagus, maka keberlangsungan sesuatu yang dipimpinnya tidak akan
lama, karena orang-orang akan memberontak dan kekuasaannya tidak akan bertahan
lama. Cesare Borgia adalah seseorang yang menjadi contoh Machiavelli bahwa “Pemimpin
lebih aman ditakuti, daripada dicintai”.
Menjadi seorang pemimpin pasti
memiliki banyak risiko baik itu dituntut untuk sempurna, berkualitas, bijak,
berbuat baik di semua hal, dan dicintai banyak orang. Tetapi pemimpin adalah
seseorang yang memiliki kekurangan karena ia adalah seorang manusia biasa, yang
pasti memiliki kelemahan. Jadi kita sebagai seseorang yang dipimpin harus mendukung
apa yang pemimpin putuskan, walaupun itu keputusan yang sulit.
Daftar Pustaka
Audi
Ul Hakim. (2011). Teori Kepemimpinan Ala Machiavelli. Diakses pada 14 Desember
2022 di https://www.kompasiana.com/audiendro/55006b148133110717fa7655/teori-kepemimpinan-ala-machiavelli
Hastaantasena.
(2013). (Reborn) Niccolo Machiavelli: Lebih Baik Ditakuti Daripada Dicintai.
Diakses pada 14 Desember 2022 di https://www.kaskus.co.id/thread/5115c0a30975b4095a000005/reborn--niccolo-machiavelli-lebih-baik-ditakuti-daripada-dicintai/
0 Comments