Niccolo Machiavelli

Kepemimpinan yang Otoriter Niccolo Machiavelli 

Ujian Akhir Psikologi Sosial 2

Semester Ganjil 2022/2023

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Jalu Wahyu Thariq Priyambodo (2021011097)

 


Niccolo Machiavelli merupakan seorang pemikir politik dan sosial yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan perpolitikan di Eropa pada abad ke 15-16 M. Kontribusinya yang masih dikenal hingga saat ini adalah bukunya yang berjudul “The Prince” dimana tulisan ini hadir karena pada masanya Machiavelli melihat bobroknya sistem pemerintahan yang ada disebabkan karena lemahnya penguasa pada saat sehingga tulisannya ini merupakan jawaban bagaimana seorang penguasa seharusnya bertindak agar tetap mempertahankan kekuatannya sebagai seorang penguasa.

Menurut Machiavelli seorang pemimpin bertindak berdasarkan kondisi lingkungan sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa pemimpin tersebut akan melakukan hal-hal negatif. Selain itu, menurut Machiavelli seorang penguasa harus memiliki sifat-sifat positif dan negatif hanya jika itu dibutuhkan sehingga ini akan menjadi seorang penguasa yang kuat dan dapat membawa negaranya menjadi negara yang unggul, maju dan besar.

Pada dasarnya pemikiran Nicolo Machiavelli dalam bukunya II Principi mengandung gagasan kekuasaan, meskipun tidak terlalu lugas dalam menyatakan pentingnya gagasan konsep kekuasaan diretrospeksi. Bagi Machiavelli, berpikir terlalu teoritis tidaklah menarik. Pengalaman empiric kekuasaan di beberapa negara lebih menarik dalam pandangannya, sebagai seorang realis dan pikirannya berada pada atmosfir renaissance.

Walaupun gagasan Machiavelli tentang kekuasaan tidak berangkat dari konsep tertentu yang bersifat teoritis, tidak ada salahnya jika tanggapan terhadap pemikirannya dimulai dari menggagas konsep kekuasaan. Apabila berbicara tentang kekuasaan, maka tidak dapat dilepaskan dari dimensi politik. Ketika berbicara kekuasaan dalam perspektif ilmu politik, maka akan ditemukan dua kubu. Kubu pertama menganggap bahwa kekuasaan sebagai masalah esensial dalam ilmu politik. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa ada masalah yang lebih penting dan merupakan inti dari segala persoalan politik, yaitu negara. Kubu kedua mempunyai argumentasi bahwa kekuasaan adalah persoalan yang sangat substantif, esensial, bahkan merupakan hakikat ilmu politik. Negara hanya lembaga bagi kekuasaan.

Dalam mengatur strategi merebut kekuasaan sebuah Negara dan mempertahankannya semua itu bukanlah semata-mata untuk kepentingan diri sendiri, akan tetapi itu semua adalah untuk kehormatan dan kesejahtraan Negara, itulah prinsip Machiavelli. Ada beberapa hal yang diungkapkan Machiavelli kepada seorang penguasa dalam merebut dan mempertahankan Negara.

Jika saya bekerja dengan seseorang yang memiliki kepemimpinan Nicolo Machiavelli, dimana memiliki jiwa pemimpin dan penguasa haruslah memiliki sifat kancil dan singa. Harus menjadi kancil untuk mencari lubang jaring dan singa untuk mengejutkan serigala. Artinya, pemimpin yang sifatnya cerdas atau pandai dan licik seperti kancil, akan tetapi harus pula memiliki sifat-sifat yang kejam dan tangan besi (kekuasaan atau tindakan yang sifatnya keras) seperti singa.

Namun, jika diletakkan dalam pekerjaan, pandangan Nicolo Machiavelli menurut saya bisa menjadikan cerminan dan adanya penyelenggaraan kepentingan karena menghadapai yang menimbulkan sikap yang nyata, tujuan dengan menhalalkan dengan berbagai cara sesuai agar tujuan dapat tercapai. Kesuksesan seseorang yang diajarkan Nicolo Marchiavelli kalau memang diperlukan, maka penipuan atau pengecohan dibenarkan. Adanya kepatuhan dan kebenaran serta kesetiaan, serta dapat bersikap fleksibel penyesuaiakan dengan kondisi lingkungan menjadikan ispirasi untuk kedepannya menjadi seorang pemimpin atau penguasa.   

Daftar Puastaka

A. Rahman Zainudin.1992. Kekuasaan Negara, Pemikiran Politik Ibnu Khaldun. Jakarta;Gramedia Pustaka Utama. Negara sebagai kajian teoritik sempat mendominasi abad 20. Him.1-3.

Rizkie. (2016). Pemikiran Machiavelli Tentang Politik & Kekuasaan diakses pada tanggal 14 Desember 2022 https://rizkie-library.blogspot.com/2016/01/pemikiran-machiavelli-tentang-politik.html

Sianipar, M. TEOLOGI KEPEMIMPINAN POLITIK: DARI PEMBEBASAN MENUJU PEMBERDAYAAN.

Suparta, E. (2019). HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DALAM KONSEP NEGARA HUKUM (THE CONCEPT OF HUMAN RIGHTS, DEMOCRACY AND THE RULE OF LAW). ASIAN JOURNAL OF ENVIRONMENT, HISTORY AND HERITAGE3(1).

 

0 Comments