Kohesivitas dalam Komunitas Ojek Online di Yogyakarta

Essay 3, Psikologi Sosial 2

Kohesivitas dalam Komunitas Ojek Online di Yogyakarta

Dosen Pengampu : Arundati Shinta, Dr.,M.A.

Oleh : Ahmad Ramadhan Ginting

NIM : 2021011103

Semester Ganjil T.A. 2022 / 2023

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Kelas Reguler 1

Fenomena Ojek Online adalah buah dari perkembangan teknologi yang begitu cepat , dengan adanya moda transportasi yang baru ini sedikit banyak mempermudah dan membantu masyarakat baik untuk mobilisasi maupun untuk memberikan lapangan pekerjaan dengan memberdayakan kendaraan yang dimiliki oleh masyarakat. Semakin bertambah banyaknya Driver Ojek Online di Yogyakarta, membuat interaksi sosial di antara mereka semakin meningkat yang memunculkan Kohesivitas dalam kelompok.

Menurut Carron, Bray & Eys mendefinisikan kohesivitas sebagai proses dinamis yang dipengaruhi melalui kecenderungan kelekatan dan kebersatuan kelompok untuk tetap bersama dan bersatu dalam mengejar pemenuhan tujuan atau kepuasan kebutuhan anggota yang efektif. Hal tersebut yang memicu tumbuhnya Kohesivitas berkelompok sebagai proses dinamis yang dipengaruhi melalui kesamaan profesi dalam pemenuhan kebutuhan dan tujuan yang sama. Dari latar belakang itu lah yang mendasari para Driver Ojek Online membentuk sebuah komunitas yang ada saat ini.

Narasumber     : Wakil Ketua Komunitas Driver Ojek Online Yogyakarta

Nama               : Wildan R

Komunitas       : Ojol Street Tamsis Yogyakarta (OSTY)

      Permasalahan  :

      Persaingan antar Driver Ojek Online, Konflik antara Driver Ojek Online dan Driver Ojek Konvensional, Regulasi tarif ongkos yang dirasa masih rendah, Adanya kasus orderan fiktif yang merugikan bagi Driver Ojek Online, Kesenjangan sosial yang masih terjadi antara Customer dan Driver Ojek Online, Permasalahan didalam kelompok komunitas, Kohesivitas yang terjadi

Hasil Wawancara :

1.      1. Berapa lama anda menjadi driver ojek online?

Empat tahun, dari tahun 2018 sampai saat ini tahun 2022

 

2.      2. Hal apa yang mendasari anda bergabung dalam salah satu komunitas ojek online?

Awalnya hanya satu tempat ngetem waktu menunggu orderan yang masuk, sangking seringnya bertemu dengan driver yang lain dan menjadi akrab ahirnya diajak masuk komunitas waktu ada aksi demo meminta kenaikan tarif ongkos driver

 

3.      3. Bagaimana proses anda hingga bisa menjadi wakil ketua komunitas anda saat ini?

Di komunitas saya ada peraturan pergantian ketua kelompok beserta pengurus yang lain dalam 2 tahun sekali, saya dipilih oleh mayorotas anggota kelompok waktu itu untuk menjadi wakil ketua karena saya sudah 3 tahun ada didalam komunitas ini

 

4.      4. Persaingan seperti apa yang terjadi?

Persaingan untuk penyemangat aja, contohnya saya sudah mendapat 10 orderan dan teman lainya masih 5 orderan, otomatis teman yang masih sedikit orderannya berkeliling mencari orderan jangan hanya diam di lokasi tempat ngetem biasanya, tapi biasanya kami saling kasih solusi sih buat penyemangat aja.

 

5.      5. Konflik apa yang pernah anda alami dengan sesama driver ojek online?

Biasanya masalah orderan yang masuk, contohnya ada driver yang sudah ngetem lama di 1 resto tapi masih belum dapat orderan, begitu saya hanya lewat malah saya yang dapat orderan, mereka manggil saya dan bertanya apakah saya memakai aplikasi tambahan yang dilarang sampai-sampai HP saya diperiksa sama mereka.

 

6.      6. Konflik apa yang pernah anda alami dengan driver ojek konvensional?

Masalah menjemput penumpang di daerah stasiun lempuyangan jogja, ada kesepakatan kalau driver ojol tidak boleh jemput penumpang didepan pintu masuk stasiun, tapi karena waktu itu customer yang pesan ibu hamil terus bawa barang jadi customernya minta dijemput didepan pintu stasiun, jadinya saya sempat berdebat sama mereka (driver ojek konvensional) sampai hampir berkelahi, tapi ahirnya saya ngalah, saya cancel orderanya aja

 

7.      7. Bagaimana tanggapan anda tentang besaran tarif yang ditetapkan oleh perusahaan penyedia layanan ojek online saat ini?

Kalau sekarang sudah bisa dibilang ok lah, tapi beberapa bulan lalu ongkos masih termasuk kecil, terus ada aksi demo lagi yang kami lakukan sama driver ojol se jogja untuk meminta peraturan ongkos di ubah dari yang awalnya 6400/2km sekarang jadi 8000/2km

 

8.      8. Apakah anda pernah mendapatkan orderan palsu atau fiktif dan bagaimana solusinya?

Saya belum pernah sih, tapi anggota komunitas yang lain pernah dapat orderan fiktif. Solusinya ya kami lapor ke pusat bantuan onlinenya, terus menjalankan perintah yang ada kayak foto struk asli, foto bagi-bagiin makanan yang di order ke panti asuhan terus foto tanda terima, 3 jam abis itu uang drivernya kembali lagi.

 

9.      9. Apakah anda pernah bermasalah dengan Customer yang memesan order jasa anda?

Sering, contohnya masalah orderan makanan lama masak diresto tp saya yang disalahkan, terus pernah pas bawa penumpang saya di salahkan karena saya lambat bawa motornya sampek dia telat kerja, padahal kondisi jalan macet waktu itu, dan banyak lagi lah yang udah saya rasakan, dari tidak dihargai, dibuat nunggu lama didepan rumahnya pas saya jemput, sampek diminta mampir sana-sini pas pengantaran.

 

10.  10. Apa tanggapan anda dengan banyaknya komunitas ojek online saat ini?

Menurut saya bagus ya, jadi bisa saling shering info yang ada, terus memperkuat kebersamaan, kayak pas demo kemarin itu hampir semua komunitas ikut partisipasi, hasilnya cukup memuaskan buat kita bersama.

 

11.  11. Permasalahan apa yang terjadi didalam komunitas anda?

Saling sindir sering terjadi, ya namanya kadang sama-sama capek, terus ordean juga gak merata, ditambah ada masalah pribadi, jadi biasanya kepancing emosi aja.

 

12.  12. Bagaimana anda sebagai wakil ketua komunitas dalam menyelesaikan masalah tersebut?

Biasanya kalau masalahnya membesar saya adakan mediasi, saya coba rembuk sama ketua kalau masalahnya perlu di cari solusinya, kalau masalahnya ekonomi pribadi dan mendesak biasanya kita bantu pakai uang kas atau patungan sama anggota kelompok yang lain.

 

Dari hasil wawancara saya dengan saudara Wildan R, sebagai salah satu wakil ketua komunitas Ojek Online di Yogyakarta, dapat saya simpulkan bahwa Kohesivitas kelompok yang terjadi didalam fenomena Ojek online ini adalah proses kesatuan, kelekatan atau daya tarik individu terhadap kelompok dalam rangka pemenuhan tujuan, motivasi, dan keyakinan untuk bersama dalam keberhasilan tujuan yang sama, serta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka masing-masing. Kohesivitas kelompok yang terjadi didalam komunitas mereka bukan hanya merupakan kesatuan unit atau hubungan pertemanan antar anggota, melainkan sebuah proses yang sangat kompleks hingga dapat menggugah rasa simpati antar anggota yang sedang terkena musibah, kebersamaan mereka dalam satu komunitas juga dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja masing-masing, hingga memperbaiki semangat dan meningkatkan rasa aman dan harga diri mereka salam sosial masyarakat saat ini.

Daftar Pustaka,

Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Robbins, S.P. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks.

Carron, Bray & Eys, Team Cohesion and Team Succes in Sport: Journal of Sports Science,No:20, 119

Robert A.Baron & Byrne, Psikologi Sosial Jilid Dua, (Jakarta:Erlangga, 2005), 57

 

0 Comments