Tulis Untuk Ujian Tengah Semester Psikolkogi Sosial 2. Logradis D.F.D. Araujo (2021011014)

                                 Tulis Untuk Ujian Tengah Semester Psikolkogi  Sosial 2

                                    Dosen Pengampu : Arundati  Sinta 



                                                Oleh  : Logradis De Fatima De Araujo (2021011014)





Kompormitas dalam kehidupan biarawati

 

Biarawati Katolik dan melihat lebih dekat pola keberadaan hidup biarawati. Keputusan membiara yang diambil individu akan membawa konsekuensi pada keberadaan hidup di dalam biara. Selama berada di dalam biara, individu akan mengalami berbagai macam situasi dan permasalahan yang harus dihadapi. untuk dapat mempertahankan keputusannya menjadi biarawati. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Metode ini dipilih karena penulis ingin mengungkap secara mendalam fenomena yang terjadi pada pengambilan keputusan membiara serta cara informan dalam menanggapi dan menginterpretasikan kehidupan di dalam biara. Informan dalam penelitian ini adalah tiga orang biarawati Katolik yang sudah melewati tahap pembinaan dalam hidup membiara (aspiran, postulat dan novisiat); sudah diresmikan menjadi biarawati melalui upacara profesi pertama; dan berada dalam suatu tarekat tertentu. Hasil penelitian ini menguraikan adanya dua cara informan dalam menanggapi keberadaan (eksistensi) dalam hidup membiara, yaitu meng'Ada' dalam biara dan meng'Ada' dalam diri sendiri. Meng'Ada' dalam biara mempunyai sifat-sifat hidup seperti emptyness, konformitas, identitas publik dan dependent. Sedangkan meng'Ada' dalam diri sendiri mempunyai sifat-sifat hidup sepertifollfillness, memberontak, identitas pribadi dan independent. Proses memutuskan dilalui informan melalui pengalaman hidup yang diterimanya, seperti penanaman nilai-nilai agama, pola relasi, life event dan ketertarikan. Pengalaman hidup kemudian akan diseleksi melalui pergulatan hidup yang berupa konflik, dukungan sosial dan belief hasil dari pergulatan hidup yang telah diseleksi akan menghasilkan identitas sebagai biarawati. Proses ini akan berulang dan berlangsung secara terus-menerus di sepanjang kehidupan membiara yang dilalui informan.

Persoalannya semua calon atau para senior wajib mengunting rambut pendek pas dengan tengkuk,dan mengenakan kemeja warna putih yang diterima dari biara untuk masuk mengikuti doa komunitas dalam kapel. Saat itu ada temanku yang tidak mengunakan kemeja putih yag telah dibagikan dengan alas karena kamejanya masih basah. Suster pembimbing menegur teman dan saya dan katakana bahwa dia adalah calon yang keras kepala dan tidak mau di atur. Sebagai temannya saya mencari tau motif yang membuat teman saya, mengunakan kaos dalam mengikuti doa komunitas selama berlangsu sebenarnaya teman saya melakukan itu karena kemeja masih basah, dan itu bukanlah kesalahan yang disengajai olehnya.




0 Comments