Nama : Clara
Putri Ignasia Selu
NIM : 2021011045
Menegakkan
Kebenaran
“
Tulisan Untuk UTS Psikologi Sosial 2 “
Dosen
Pengampu Arundati Shinta
Kebenaran
merupakan suatu hal yang cukup penting. Karena kebenaran adalah suatu yang
bernilai kehidupan bersama. Untuk menemukan kebenaran salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan cara berpikir benar guna menemukan pengetahuan. Di
dalam dunia ini secara umum manusia mencari kebenaran. Berbicara tentang
kebenaran sesuatu, tidak terlepas dari pengertian dan fungsi dari seuatu yang
akan dicari kebenarannya ( Inu K Syahfii, 2005:59 ).
Mengapa
kita perlu menegakkan kebenaran? Karena dengan berkata jujur dan berani membela
kebenaran, kita akan dipandang ‘ pemberani ‘ oleh orang lain. Jika kita tidak
ada kebenaran atau keadilan, maka tidak ada kedamaian dan tidak mengamalkan
sila kedua Pancasila. Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara
fakta atau realitas saja tetapi juga hubungan anatar pernyataan – pernyataan
itu saja. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten
dengan pernyataan – pernyataan yang terlebih dahulu kita terima dan kita
ketahui kebenarannya.
Dengan
tidak menutupi suatu tindak kejahatan misalnya, ketika kita tahu tindakan kita
siap untuk menjadi saksi keadilan, hal ini dapat diartikan sebagai membela
kebenaran. Sudah saatnya kebenaran harus ditegakkan, rasa keadilan harus
dijunjung dengan tinggi, dan kembali ke dasar sifat manusia yang memiliki
akhlak yang tinggi.
Sebagai
seorang penguji/penilai, sudah sepatutnya kita harus jujur serta bertanggung
jawab. Karena sebelum ditetapkan menjadi penilai, tentunya kita melakukan
pelatihan agar saat turun langsung ke lapangan, kita dapat bekerja sesuai
prosedur dan peraturan yang berlaku. Jadi jika ada kecurangan ataupun tidak,
penilai dapat dengan bijaksana menangani dan mengatasi masalah tersebut.
Kejujuran
terhadap fakta sangat dipersyaratkan bagi seorang penguji atau penilai, agar
hasil penilaian terjaga dan akurat. Seorang penilai harus dapat menunjukkan
sikap terbuka yang ditunjukkan dalam sikap mau menerima kritik dan saran dari
orang lain. Ketika dipercayakan sebagai tim penilai, rasanya pasti bangga dan
senang. Maka dengan itu, jadilah penilai atau penguji yang baik dalam
menjalankan tugas.
Dalam
melakukan penilaian terhadap suatu subjek, tentu tidak selalu berjalan mulus.
Pasti ada halangan dan tantangan. Salah satunya adalah, ketika anggota tim
kelompok menuduh subjek yang akan dinilai, bersalah. Tetapi kita yakin bahwa subjek tersebut tidak
salah. Bahkan kita mengetahuinya dengan sangat persis, bahwa orang tersebut
tidak salah.
Namun, pada peristiwa yang banyak
sekali terjadi, jika hanya kita saja yang berpihak pada kebenaran itu, maka
akan sia – sia. Masyarakat atau individu masih cenderung percaya terhadap
pengakuan banyak orang. Seperti kasus di atas, dari 10 anggota tim hanya satu 1
orang saja yang percaya bahwa subjek tersebut tidak bersalah. Jika dilihat dari
jumlah, tentu saja kalah. Semua orang akan percaya dengan 9 anggota lainnya,
karena mereka juga memiliki power akan hal itu.
Lalu
bagaimana strategi yang saya buat agar semua percaya jika subjek tersebut tidak
bersalah? Yang akan saya lakukan pertama – tama adalah dengan memberikan
keyakinan terhadap anggota tim penilai. Dengan memberikan keyakinan, diharapkan
dapat membuat anggota tim dapat berpikir lebih luas lagi. Yang kedua adalah,
berkata dengan jujur apa yang sudah kita lihat, bahwa subjek tidak melakukan
suatu tindakan yang salah. Dengan berkata jujur serta bersungguh – sungguh
dapat membuat anggota tim luluh dan dapat mempertimbangkan pandangan mereka. Yang ketiga adalah, dengan menunjukkan bukti –
bukti yang kuat bahwa subjek tersebut tidak melakukan kesalahan. Dengan adanya
bukti yang kuat, dapat membuat anggota tim yang lain akan percaya dengan apa
yang saya katakan.
Menjunjung tinggi nilai kebenaran memang
sangat penting ditanamkan pada diri tiap indvidu. Jangan khawatir ataupun takut
untuk membela kebenaran, hanya karena kita sendiri yang melakukan itu, lalu
beranggapan bahwa apa yang kita lakukan akan dipandang atau dilihat seperti
angin lalu. Untuk itu, jangan pernah takut untuk membela dan menegakkan
kebenaran. Karena kebenaran berada di atas segala – galanya.
Daftar
Pustaka
Nurdin, F. (2014). Kebenaran menurut
pragmatisme dan tanggapannya terhadap islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 13(2),
184-200.
Lase, F,. & Halawa, n. (2022).
Mendidik Peserta Didik Dengan Nilai Nilai
Karakter Cedas Jujur. Educativio; Jurnal Pendidikan, 1(1), 190-206.
0 Comments