THE SILENT CHILD
Ahmad Ramadhan Ginting (2021011103)
Dosen Pengampu, Arundati Shinta
Kelas Reguler, Psikologi Sosial 2
Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Topik |
Dunia dari seorang gadis kecil tuli (Tuna Rungu) yang merasa hidupnya sepi dan membosankan, yang didik oleh seorang guru baru sekaligus pengasuhnya |
Sumber |
Film The Silent Child, 2017 https://www.youtube.com/watch?v=2GbxFIVQv8c |
Ringkasan |
· Di suatu pagi yang tenang seorang pekerja sosial yang berprofesi sebagai Guru sekaligus pengasuh bernama Joanne, mengkayuh sepedanya disertai cuitan burung yang indah seakan memberi semangat pada Joanne untuk menuju ke sebuah rumah dari keluarga yang memiliki seorang anak perempuan kecil yang tuli, gadis kecil itu bernama Libby. · Di tempat lain, didalam sebuah rumah ada keluarga yang sedang sarapan bersama dan bersiap menjalani hari yang sibuk. Tampak seorang ayah yang bernama Paul, ibu yang bernama Suzanne, dua orang kakak, dan seorang anak yang bernama Libby. Saat ibu melihat keluar, ia melihat Joanne guru sekaligus pengasuh baru Libby datang lebih awal, ayah lalu keluar untuk menyambutnya. Setelah didalam rumah ibu menjelaskan bahwa putri kecilnya libby adalah seorang yang tuli, dan Libby memiliki alat bantu dengar namun dia tidak pernah mau mengunakanya, Joanne lalu mengkonfirmasi apakah tidak ada riwayat tuli dari keluarganya Suzanne atau dari keluarga suaminya Paul, Suzanne mangatakan bahwa dia menyadari bahwa Libby tuli saat dia berusia 3,5thn, Joanne lalu bertanya kembali, dengan apa Libby berkomunikasi apakah dengan bahasa isyarat atau bahasa bibir, Suzanne lalu menjawab Libby berkomunikasi dengan bahas bibir namun kemampuan bicara Libby tidaklah bagus. · Joanne lalu mulai mengajak Libby berinteraksi menggunakan bahasa isyarat, Libby awalnya acuh namun ahirnya dia mulai luluh. Hari demi hari Joanne mengajari Libby bahasa isyarat melalui gambar namun Libby tidak tertari, Joanne tidak putus asa untuk terus mengajari Libby. Tidak sampai disitu saja, Joanne juga mengajak Libby bermain ke taman bahkan berenang, Libby pun kian terbuka dan ekspersif, bahkan kini Libby bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan lebih dekat dengan Joanne, sayangnya Suzanne tidak senang dengan apa yang diajarkan Joanne kepada Libby, dan menyampaikan kehawatiranya tentang bagaimana Libby bisa beradaptasi disekolah dengan bahasa isyarat, Suzanne juga menegaskan agar Joanne lebih fokus mengajari Libby bahas bibir dari pada bahasa isyarat, namun Joanne menjelaskan bahwa bahasa isyarat lebih efektif untuk Libby dan mengajak Suzanne beserta keluarga yang lain untuk mempelajari bahasa isyarat, namun hal itu ditolak oleh Suzanne. · Pada suatu pagi Joanne bertemu dengan nenek Libby dan bertegur sapa lalu bercerita, dari cerita tersebut Joanne mendapat informasi bahwa kakek Libby seorang yang tuli lalu Joanne terkejut mendengarnya karena setau Joanne keluarga Suzanne dan Paul tidak memiliki garis keturunan tuli, lalu nenek kembali menjelaskan bahwa Libby bukan anak kandung Paul, melainkan anak Suzanne dari laki-laki lain. · Setelah Joanne tau apa yang terjadi seberarnya, Joanne mendapat telepon dari Suzanne lalu ia mengatakan bahwa ia ingin Libby tumbuh menjadi seorang yang normal dan sempurna, Joanne tidak terima dan mengatakan bahwa Libby seorang yang sempurna, dia hanya tuli, lalu Joanne menambahkan bahwa Libby memerlukan seseorang yang bisa membantu dan mendukung Libby disekolah, namun Suzzane bersikeras bahwa dia paham apa yang akan dia lakukan untuk putrinya sendiri, lalu Suzanne memberhentikan Joanne sebagai guru sekaligus pengasuh Libby, dan memutuskan memasukan Libby kesekolah lalu melakukan terapi bicara untuk Libby. · Diahir film, tampak Libby kesulitan berinteraksi dengan orang disekitanya bahkan dia tidak mampu memahami apa yang diajarkan disekolah, lalu Joanne datang pada jam istirahat dan melihat Libby dari balik pagar sekolah. Libby melihat Joanne dan mengatakan “Aku mencintai mu Jo” dengan bahasa isyarat namun Joanne tidak dapat melakukan apa-apa. |
Permasalahan |
Ketidak pahaman seorang ibu terhadap kondisi anaknya yang memiliki keterbatasan dalam pendengaran (Tuli), dan memaksakan kehendaknya pada sianak tanpa tau akibatnya, hingga sianak menjadi tidak dapat melewati keterbatasannya untuk menjadi lebih baik. |
Opini Saya |
· Dalam film ini menjelaskan bahwa seharusnya orang tua mengambil peran penting dalam perkembangan seorang anak yang memiliki kekurangan, agar orangtua dapat memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan anak tersebut. · Pemaksaan kehendak orang tua yang tidak tau kondisi anak yang sebenarnya hanyalah akan menghambat pertumbuhan anak tersebut, baik dibidang interaksi sosial dan kehidupanya dimasa depan |
0 Comments