Meringkas Film dan Opini Saya tentang Film Joker
Joker
Essay 2 Meringkas Film - Psikologi Sosial
Muhammad Ramadani
2021011051
Dosen Pengampu: Arundati Shinta
Kelas: Reguler I
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Topik |
Agresivitas seorang yang menerima
ketidakadilan |
Sumber |
Joker https://www.youtube.com/watch?v=A6bftX-IUOo |
Ringkasan |
Joker
(2019) menceritakan kisah awal Arthur Fleck sebagai The Joker. Film ini
menyoroti sisi manusia dan psikologis Arthur Fleck. Joker dikenal sebagai
karakter kriminal yang mengenakan kostum badut. Joker menjadi penjahat
terkenal di Gotham City. Berlatar tahun 1981, Joker bercerita tentang Arthur Fleck, yang
bekerja sebagai badut dan karakter komedi stand-up. Arthur tinggal bersama
ibunya, Penny, di sebuah apartemen kumuh. Arthur
tinggal di kota Gotham, yang menunjukkan ketidakadilan antara si kaya dan si
miskin. Kota Gotham penuh dengan kejahatan dan pengangguran. Dia diperlakukan
kasar saat bekerja sebagai badut. Arthur juga menderita gangguan mental yang
menyebabkan dia tertawa di waktu yang salah. Arthur sering tertawa tanpa
alasan dan tidak berhenti. Dia beralih ke layanan sosial dan psikiater untuk
perawatan. Arthur menderita penyakit mental dan kurus, itulah sebabnya dia
sering diganggu. Salah
satu temannya, Randall, memberi Arthur senjata pelindung. Senjata ini
membantu melindungi Arthur ketika dia diserang atau dibully di Gotham City. Sementara
itu, Arthur jatuh cinta dengan tetangga apartemennya. Ketika dia kembali ke
apartemennya, dia bertemu ibu tunggalnya, Sophie Dumond. Arthur
yang depresi mengundang Sophie ke klub malam untuk melakukan stand-up comedy.
Hubungan mereka mulai tumbuh lebih dekat. Namun, Arthur mendapat masalah
ketika dia secara tidak sengaja menjatuhkan senjatanya di rumah sakit
anak-anak. Sementara itu, Arthur sedang menghibur anak-anak di rumah sakit.
Arthur dipecat dari pekerjaannya karena pistol yang dibawanya jatuh. Sementara
itu, Randall berbohong kepada bosnya bahwa Arthur membeli senjatanya sendiri.
Setelah dibebaskan, dia diperlakukan tidak adil dalam perjalanan pulang.
Dalam perjalanan pulang dengan kereta bawah tanah, Arthur disergap oleh tiga
pengusaha muda Wall Street, jadi dia menembak mereka dengan pistol pinjaman. Sedikit
yang Arthur tahu bahwa pembunuhan itu akan memicu protes terhadap orang-orang
kaya kota yang mengenakan topeng badut. Seorang
pria bernama Thomas Wayne, tidak lain adalah ayah dari Batman Bruce Wayne,
mencalonkan diri sebagai walikota di kota Gotham, tempat film itu dibuat. Di mana kekacauan di kota yang tidak menjadi lebih baik setiap harinya. Suatu
hari, Arthur mencoba peruntungannya di panggung komedi stand-up. Sayangnya,
penampilannya malam itu sangat buruk karena dia tidak bisa berhenti tertawa
di atas panggung. Pembawa acara bincang-bincang televisi populer, Murray
Franklin, bahkan menayangkan video langsung ketampanan Arthur sebagai bahan
ejekan. Kebenaran
terungkap ketika Arthur mencuri surat ibunya. Dia menemukan dirinya anak
tidak sah dari politisi dihormati Thomas Wayne. Mengetahui
fakta ini, dia berteriak dan mengutuk ibunya, yang telah merahasiakan
kebenaran begitu lama. Kemudian popularitas Arthur meningkat
karena klip komedinya di putar dalam Franklin Show, manajer Frangklin Show
mengundang Arthur sebagai tamu. Saat sedang bersiap untuk menghadiri acara,
kedua temannya datang. Karena dendam dengan fitnah yang diberikan salah satu
temannya yang datang, Arthur membunuh teman yang memfitnahnya menggunakan
gunting dan membiarkan teman yang selalu baik padanya pergi tanpa luka
sedikit pun. Dalam perjalanan menghadiri acara, Arthur
dikejar dua detektif. Saat berada di dalam kereta, salah satu detektif malah
menembak pengunjuk rasa, yang kemudian menimbulkan kemarahan dari pengunjuk
rasa yang lain. Sehingga, pengunjuk rasa yang lain memukuli kedua detektif
yang mengejar Arthur hingga tewas dan Arthur bisa menghadiri acara. Ketika shooting dimulai, Arthur bercerita
tentang pembunuhan yang dilakukannya. Kemudian adu mulut antara Murray dan
Arthur tak terhindarkan dan Arthur langsung menembak tepat di kepala Murray.
Dan membuat Arthur ditangkap. |
Permasalahan |
Permasalahan yang diangkat dalam film ini
adalah perundungan kepada orang yang lemah. Di awal film Arthur bilang bahwa dunia di luar sana semakin gila. Wajar aja,
dia baru aja dirundung sama segerombol remaja yang merasa keren mengeroyok
badut. Ditambah lagi, Arthur mengalami perundungan lainnya saat bosnya
meminta dia mengembalikan papan yang hilang atau dia dipecat. Permasalahan lain yang diangkat dalam
film ini adalah kesenjangan sosial antara si miskin dan si kaya yang kemudian
membuat si miskin membenci si kaya. |
Opini Saya |
Memang pada kenyataan/realitanya
kesenjangan antara si miskin dan si kaya masih terasa. Namun seharusnya kita manusia
sebagai makhluk sosial harus bisa menumbuhkan empati. Dengan empati yang dimiliki,
seseorang mampu untuk bisa merasakan apa yang sebenarnya dirasakan orang lain
yang kemudian memunculkan perilaku untuk bisa membantu orang lain. Bantuan yang
diberikan tersebut, walaupun sedikit pasti akan sangat membantu. Karena ketika
sedang kesusahan, pastinya seseorang akan sangat mengharapkan bantuan dari
orang lain. Tidak hanya si miskin dan si kaya, berlaku juga kepada yang lemah
dan kuat. Seseorang yang memiliki kekuatan misalnya kekuasaan, idealnya
kekuasaan yang dimiliki digunakan sebaik mungkin untuk bisa membantu
orang-orang yang dalam keadaan “lemah”. Tidak malah memanfaatkan kekuasaan
yang dimiliki untuk kepentingan pribadi. |
0 Comments