Meringkas Artikel Koran Tentang Kohesivitas dan Pencitraan dalam Berpolitik

Politik Kongsi





Rahmad Alam (2021011055)

Fakultas Psikologi 

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa 

Yogyakarta

Topik

Perpolitikan di indonesia yang kerap kali membentuk kongsi dan koalisi seharusnya tidak melenyapkan suara rakyat.

Sumber

Manila, I. (2022). Politik Kongsi. Jakarta: Media Indonesia.


 

Ringkasan

·         Menjelang pemilu tahun2024 ini banyak partai politik yang melakukan koalisi maupun berpecah kongsi satu sama lain. Memang dalam politik tidak ada kawan atau musuh abadi sehingga kita dapat melihat bagaimana partai politik yang dahulu sangat erat tiba-tiba putus hubungan, ini bahkan terjadi di banyak partai pendukung pemerintah.

·         Partai politik banyak mengandalkan taktik Making friend untuk menunjukan kekuatan mereka dan juga untuk konsolidasi kekuatan. Saat suatu figur partai politik berkunjug ke partai politik tertentu membuat dia meningkatkan kepopuleran dan elektabilitasnya. Dengan itu bisa dilihat bagaimana kekauatan untuk mengonsolidasi partai lain dan dengan itu membangun kekuatan bagi partai politiknya.

·         Pecah kongsi terkadang merupakan pertandingan persahabatan dimana partai yang berpecah kongsi dengan yang lainnya harus bertanding dengan partai sahabat lamanya itu untuk menunjukan siapa yang lebih baik. Walaupun berpecah terkadang ikatan kongsi itu masih belum ditinggalkan selamanya. Memang kebanyakan pecah kongsi juga dikaitkan dengan emosi, suasana hati, perhitungan untung rugi, dan pemikiran baru.

·         Namun perkongsian politik juga seharusnya memikirkan roh kerakyatan sebagai dasar adanya partai politik. Perkongsian jangan hanya menguntungkan partai poitik saja tapi juga aspirasi-aspirsi yang ditanggung partai politik itu. Perpecahan yang terjadi jangan sampai merobek semangat aspirasi rakyat yang ada di dalam jiwa partai politik.

Permasalahan

Sudah menjadi kebiasaan di Indonesia jika menjelang pemilu akan terjadi perpecahan  yang terjadi karena berbedanya pilihan politik. Dan bahkan pada 2019 lalu terjadi serangkaian peristiwa yang menimbulkan intimidasi, diskriminasi, hingga kericuhan yang terjadi akibat terpecahnya masyarakat karena perbedaan pilihan. Kohesivitas atau kerukunan dalam berpolitik sudah pasti menjadi jawaban dari masalah ini.

Opini saya

·         Seperti yang telah di jabarkan dalam artikel koran yang telah saya baca, perpecahan ataupun kongsi banyak partai politik adalah sebuah hal yang wajar bagi partai politik. Demi mengkatkan citra diri, banyak partai politik yang berkongsi untuk menggabungkan suaranya dan menunjukan bahwa dirinya dapat berkonsolidasi dengan partai tertentu.

·         Yang terpenting dari berkongsinya para partai politik adalah tersampaikannya aspirasi rakyat yang mereka bawa dan tidak mementingkan hanya golongan politik atau elit tertentu saja.

·         Dalam berkongsi juga seharusnya tidak memecah belah masyarakat hanya untuk mendapatkan citra yang baik. Kohesivitas dari masyarakat harus tetap dijaga dan harus melalui cara kampanye yang tidak menggunkan provokasi maupun black campaign yang berpotensi memecah belah massa.



0 Comments