Kepemimpinan dalam mempengaruhi seseorang
Mempengaruhi Pendapat Orang Lain
Tulisan
untuk ujian tengah semester Psikologi Sosial 2 pengampu Arundati Shinta
Oleh:
Muhammad
Ramadani
2021011051
Reguler
I
Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa
Permasalahan
dalam topik kali ini adalah sedang berada di sebuah kelompok yang memiliki
tugas untuk menilai benar atau salahnya seseorang, kemudian saat bertugas
menilai kita mengetahui dengan persis seseorang yang dinilai itu benar-benar
tidak bersalah. Oleh karena itu, bagaimana cara kita untuk bisa meyakinkan
penilai lain untuk bisa sependapat dengan kita.
Cara
mempengaruhi seseorang agar bisa sependapat dengan kita adalah dengan menjadi
seseorang yang dominan atau menjadi pemimpin di dalam kelompok tersebut.
Apalagi latar belakang dari kesepuluh orang tersebut adalah setara dan tidak
ada perbedaan yang mencolok. Dengan latar belakang yang setara tersebut menurut
saya akan lebih mudah untuk bisa menjadi dominan atau memimpin di tengah-tengah
kelompok tersebut. Menjadi dominan berarti harus bisa membuat pendapatnya lebih
banyak disetujui dibanding dengan yang tidak.
Memimpin
merupakan sebuah tindakan dalam rangka mengatur sebuah kegiatan atau aktivitas
agar sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Ginting & Haryati dalam (Mahdiya,
Nurwachidah & Hanist, 2021) kepemimpinan merupakan kemampuan dalam
mempengaruhi perilaku/tingkah laku orang atau kelompok dengan maksud untuk
mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Sedangkan menurut Burhanuddin dalam (Mahdiya,
Nurwachidah & Hanist, 2021) kepemimpinan (leadership) adalah proses
memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan bersama. Dan pendapat dari Nasution dalam (Mahdiya, Nurwachidah &
Hanist, 2021) kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi
perilaku orang lain dalam situasi dan kondisi tertentu agar mau bekerjasama dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dari
berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan usaha
untuk mempengaruhi perilaku orang lain yang akan membantu mewujudkan tujuan
bersama. Dalam kasus ini, kepemimpinan yang dimaksud adalah seseorang yang
mampu dalam memberikan pengaruh sehingga mendapat kepercayaan dari yang lain,
kemudian pendapat yang akan diberikan oleh orang lain akan mudah dipengaruhi
agar pendapat yang diberikan sejalan atau sepaham dengan kita.
Dalam usaha mempengaruhi pendapat
orang lain dengan cara kepememimpin, terdapat gaya yang berbeda-beda. Menurut
Prasetyo dalam (Rohaeni, 2016) gaya kepemimpinan merupakan cara yang digunakan ketika
proses kepemimpinan yang mengimplementasikan dalam tingkah laku kepemimpinan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Rohaeni (2016) berpendapat gaya
kepemimpinan meliputi gaya kepemimpinan demokratis; gaya kepemimpinan
delegatif; gaya kepemimpinan birokratis; gaya kepemimpinan laissez faire; gaya
kepemimpinan otoriter/ authoritarian; gaya kepemimpinan karismatik; gaya
kepemimpinan diplomatis; gaya kepemiminan moralis; gaya kepemimpinan administratif;
gaya kepemimpinan analitis (analytical); gaya kepemimpinan entrepreneur; gaya
kepemimpinan visioner; gaya kepemimpinan situasional; dan kepemimpinan
militeristik. Berbagai gaya kepemimpinan tersebut pasti mempunyai kelebihan kekurangannya
masing-masing dalam penerapannya dan gaya-gaya tersebut akan terus mengalami
perkembangan. Dalam kasus ini, gaya kepemimpinan yang dipilih dalam upaya
mempengaruhi teman pasti akan mempengaruhi sukses dan tidaknya tujuan yang
ingin disampaikan yaitu mempengaruhi teman agar sependapat bahwa orang yang
akan dinilai merupakan orang yang sama sekali tidak bersalah.
Gaya yang cocok digunakan dengan
latar belakang seperti yang disebutkan, menurut saya adalah gaya kepemimpinan
yang demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya pemimpin yang
memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan (Jamaludin, 2017). Dengan
memberikan wewenang yang luas maka kita akan tau apa yang sebenarnya diinginkan
dari masing-masing individu, kemudian bisa mendekati dengan baik dan memberikan
pengaruh kita agar sependapat secara pelan-pelan dan kemudian individu-individu
tersebut bisa ikut sependapat, dan agar orang yang dinilai menjadi seorang yang
tidak bersalah.
Daftar
Pustaka
Jamaludin, A. (2017). Pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Kaho Indahcitra Garment
Jakarta. JABE (Journal of Applied Business and Economic), 3(3),
161-169.
Mahdiya, A., Nurwachidah, U., &
Hanist, M. (2021). Konsep Kepemimpinan Pendidikan Islam: Definisi, Fungsi, dan
Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(7),
1146-1156.
Rohaeni, H. (2016). Model gaya
kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai. Jurnal Ecodemica
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis, 4(1), 32-47.
0 Comments