Memanfaatkan Tali Bekas Menjadi Nilai Jual
PSIKOLOGI LINGKUNGAN PARAREL
ESSAY 4
NURUL FA'IZAH
20190111086
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA 2022/2023
Selama
hampir dua tahun ini kita menngunakan masker untuk membantu pemerintah dalam
mengatasi virus covid-19. Berbagai macam jenis masker bermunculan baik
digunakan sebagai pencegahan virus sekaligus sebagai vasion, banyak sekali di
kalangan para remaja tak mau ketinggalan mengikuti tren tentu hal ini di manfaatkan bagi para pedagang
untuk menghasilkan pundih-pundih rupiah salah satunya yaitu dengan mengeluarkan
produk berupa tali untuk pelengkap masker, tali pelengkap masker ini sempat popular
terutama bagi wanita berhijab.
Saat
kita terlalu berkatifitas diluar dan menggunakan masker sering kali telinga
kita menjadi sakit karena telalu lama tertarik tali yang menyangkut di telinga,
kejadian inilah yang dimanfaatkan bagi para pedagang untuk menghasilkan nilai
rupiah, tali yang digunakan kemudian dihias sedemikian rupa agar menarik
seperti di lengkapi pernak-pernik yang berwana warni, dalam momon ini saya rasanya
tak mau kala dan sempat membuat sendiri tali pelengkap masker tersebut. Atau istilah
awamnya sering disebut sebagai tali konektor. Tak kalah kreatifnya tali yang
dimanfaatkan memanfaatkan tali daur ulang yang di olah sedemikian rupa, kali
ini saya memanfaatkan tali bekas pancingan kemudian dihiasi dengan pernak Pernik
warna hijau, berikut gambarnya:
Cara
pembuatannya juga tergolong mudah, yaitu hanya menyiapkan tali dan menyiapkan
pengait di dua belah sisi untuk mengaitkan masker dan kemudian ditarik
kebelakang, namun dalam pembuatan ini saya juga memanfaatkan tali tersebut
untuk membuat gelang, caranya hampir sama hanya saja pada gelang tidak ada
kaitan seperti masker hanya berupa simpulan yang disimpul dengan cantik, jika
dilihat sepintas konsumen tidak akan tau tali yang digunakan adalah tali daur ulang
namun tetap saja dalam pemanfaataan ini kita tetep harus menjaga kebersihan
dikarenakan barang yang dimanfaatkan merupakan bahan daur ulang.
0 Comments