KEGIATAN MAPALA DAN FUNGSI AROUSAL APPROACH
Psikologi Lingkungan Pararel
Semester : Genap 2022
Essay 4
Galang Pangestu
2018011184
Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta
Pendahuluan
Pecinta
alam memang sebuah ajang penyaluran hobi dan pengisi waktu luang, di kampus
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ada 3 Mapala yang berdiri salah satu ada
di fakultas Psikologi yaitu Mapala Trisula. Bagi sejumlah Mahasiswa yang
memiliki kecintaan pada kegiatan yang bertempat di alam bebas seperti mendaki
gunung, arung jeram, penghijauan hutan, susur goa, panjat tebing dan kegiatan
alam yang lainnya. Menjadi pencinta alam harus memiiki modal besar diantaranya
kesehatan fisik, karena hal tersebut dapat menunjang kegiatan selama pendakian
gunung, yang kedua adalah mental yang kuat, seorang pecinta alam apabila tidak
memiliki mental yang kuat maka akan menghindari tantangan yang terjadi saat
pendakian, dan yang terakhir adalah keterampilan, selain sehat dan memiliki
mental yang kuat seorang pecinta alam dituntut untuk terampil dalam kegiatan
pendakian, agar dapat membantu seorang pecinta alam bertahan hidup di alam
luar.
Dalam
setiap kegiatan Mapala Trisula seperti DIKSAR, DIKJUD dan Pelantikan yang
notabene adalah praktek namun seorang Mapala harus diwajibkan mengikuti
kegiatan materi ruang sebelum terjun ke alam. Dalam materi ruang sendiri
berisikan tips, trik, teori, mempelajari segala hal tentang alam dan cara-cara tertentu
supaya dapat bertahan hidup di alam liar. Namun kebanyakan seorang calon Mapala
kurang bergairah dalam mempelajari tentang alam dan lebih bergairah dalam hal
praktek di alam liar saja, hal tersebut terjadi karena saat praktek lebih
banyak rintangan dan tantangan dari pada teori untuk mempelajari alam.
Pembahasan
Dalam
setiap kegiatan Mapala Trisula, kebanyakan peserta merasa bosan atau tertidur
saat materi ruang, karena menganggap “tidak terlalu penting”. Suatu materi
pelajaran yang tidak menarik dan sedikit sekali memberi manfaat pada yang
mendengarkan, membuat hampir semua yang mendengarkannya tidak bertahan lama
mengikutinya, padahal materi ruang sangat penting untuk menjadi bekal skill
saat terjun ke alam liar.
Untuk
menghindari hal tersebut biasanya senior memberikan gambaran tentang keadaan
alam liar serta memperagakan cara atau hal yang dilakukan untuk memancing
stimulus agar materi ruang menarik dan peserta tidak bosan sehingga apa yang
disampai dapat diserap dengan baik. Dengan teori Arousal (Pembangkit). Ketika
kita emosional, kita sering merasa bergairah. Beberapa teori telah berpendapat
bahwa semua emosi adalah hanya tingkat dimana seseorang atau binatang dihasut. Menurut
Dwi Riyanti & Prabowo, 1997 tingkat yang tinggi dalam keterbangkitan adalah
dalam kemarahan, ketakutan dan kenikmatan, sedangkan tingkat keterbangkitan
yang rendah adalah kesedihan dan depresi.
Kesimpulan
Teori
Arousal Approach sangat tepat diterapkan pada Mapala ketika kegiatan materi
ruang untuk meningkatkan minat tentang materi kepencitaalaman bukan hanya soal
kegiatan praktek. Menerapkan Arousal dengan cara memancing stimulus emosi dan
rasa ingin tahu tentang keadaan setiap alam yang berbeda sehingga meningkatkan
minat untuk belajar sebelum terjun ke alam.
Daftar Pustaka
Jessica
A., J (2011). TEORI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI LINGKUNGAN. 25 Febuari 2011 https://jessicaatriajoseph.wordpress.com/2011/02/25/teori-pendekatan-dalam-psikologi-lingkungan/
Nur A., R (2017). HUBUNGAN KEGAIRAHAN (AROUSAL) DENGAN PERFORMA OLAHRAGA. E-Journals Univ. PGRI SEMARANG vol. 2, no. 2, 2017. DOI: https://doi.org/10.26877/jo.v2i2.1703
0 Comments