Daur ulang barang bekas menjadi suatu kerajinan yang bermanfaat dirumah.

 

PSIKOLOGI LINGKUNGAN A

ESSAY

Ujian Akhir Semester

Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A

Semester: Genap 2021/2022

Assyadiyawati Annurillahi

2019011071

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

 

BARANG BEKAS DIOLAH MENJADI TEMPAT ALAT TULIS

    Manik (2003) mendefinisikan sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Sampah merupakan masalah serius yang dihadapi oleh banyak masyarakat dan pemerintah, terutama di kota – kota. Dengan jumlah penduduk yang meningkat sehingga jumlah sampah juga semakin bertambah sehingga menimbulkan penumpukan sampah.

TPA adalah (Tempat Pembuangan Akhir), TPA menerapkan sistem pengendalian pencemaran akibat sampah yang sangat ketat. Setiap hari, sampah yang ditimbun harus dipadatkan dan ditutup kembali dengan lapisan tanah menggunakan alat berat seperti buldozer. Lapisan dasar TPA menggunakan bahan tertentu sehingga lindi tidak meresap ke air tanah, melainkan dialirkan ke instalasi pengolahan lindi yang telah disiapkan.

Sanitary Landfill juga dilengkapi dengan jaringan pipa gas untuk mengendalikan gas metana (gas berbahaya yang dapat menyebabkan kebakaran) yang timbul akibat proses biokimia yang terjadi pada sampah di TPA. Biaya operasional TPA jenis ini tidak murah, minimal Rp. 100.000,- per ton sampah. Jika total 6000 ton sampah Jakarta ditimbun menggunakan sanitary landfill, maka setiap harinya dibutuhkan biaya minimal 600 juta rupiah. Oleh karena sanitary landfill membutuhkan biaya tinggi, umumnya TPA yang ada di kota-kota besar di Indonesia menggunakan metoda penimbunan terbuka (open dumping  ).

Sampah yang ditimbun dibiarkan terbuka atau tidak ditutup secara harian dengan tanah, dan sistem pengumpulan dan pengolahan lindi (air sampah) tidak optimal. Gas metana yang timbul akibat reaksi biokimia sampah tidak dikendalikan sehingga sering terjadi kebakaran di TPA. TPA jenis ini sangat merusak lingkungan dan menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah lainnya seperti longsor.

    Sampah plastik termasuk sampah yang tidak dapat hancur dan menyatu dengan tanah. Plastik – yang bahan dasarnya minyak bumi – sudah menjadi gaya hidup sehari-hari manusia, sebagai bahan pembungkus maupun pengganti alat dan perabotan seperti gelas / sendok / piring plastik, dan kemasan makanan dan minuman. Daur ulang plastik dapat dilakukan dengan melelehkan dan menjadikan bijih plastik sebagai bahan dasar produk baru.

    Daur ulang biasanya menerima sampah plastik dari pengepul dan menolak kemasan langsung dari pabrik-pabrik. Sampah plastik jenis ini kemudian diubah menjadi pellet plastik yang dapat diubah lagi menjadi produk plastik daur ulang lain seperti mainan anak, vas, tali tambang dan sebagainya.

    Barang bekas sering kali berserakan di rumah dan sangat mengganggu kita. Barang-barang bekas mungkin menurut kita tidak berguna dan akan dibuang ke tempat sampah. Sebetulnya barang-barang bekas tersebut bisa digunakan dan bisa dibuat berbagai macam kerajinan yang bermanfaat dan bernilai seni tinggi.

Apa yang kita lakukan dan butuhkan ketika melihat barang bekas yang ada di rumah kita? Kita hanya membutuhkan keterampilan dan kreatifitas kita yang diuji yang paling utama adalah niat dari diri sendiri agar kita tidak bermalas-malasan dalam mengerjakan sesuatu yang ada manfaatnya. Dari situ lah kita dapat memulai membuat olahan atau mendaur ulang barang bekas yang ada dirumah. Karena barang-barang bekas ini bisa di manfaatkan sebagai kerajinan tangan dari barang bekas yang bermanfaat dan bisa menjadi nilai jual yang tinggi.

Barang – barang bekas dapat digunakan untuk daur ulang dan diolah menjadi barang – barang yang berguna. Kita  dapat memanfaatkan barang – barang bekas di sekitar kita untuk membuka lapangan kerja baru dan menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan di sekitar kita. Selain itu kita mempunyai peluang untuk menjadi seorang pengusaha.

Tidak hanya membantu kita dalam membereskan barang bekas tersebut, namun bisa kita olah menjadi memberikan manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Jadikan barang-barang bekas yang menumpuk dan mengganggu di rumah menjadi kerajinan tangan dari barang bekas.Oleh karena itu, kita disarankan untuk memisahkan antara sampah yang dapat diuraikan dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Sampah yang tidak dapat diuraikan dapat digunakan untuk bahan daur ulang, contohnya plastik.Barang bekas yang berada dilingkungan rumah saya adalah sedotan dan wadah bekas yang sudah tidak digunakan lagi barang tersebut berbahan dasar plastik yang dimana bahan plastik sangat sulit untuk terurai. Saya mengolah 2 bahan utama tersebut menjadi tempat pensil yang berguna untuk merapikan dan menjadi wadah alat tulis dirumah.

 


 


 

 

Alat dan bahan:

1. Wadah bekas

2. Sedotan

3. Lem

4. Gunting

5. Hiasan

Cara membuat :

1. Cuci bersih sedotan dan wadah, lalu keringkan

2. Lem sedotan ke bagian badan seluruh wadah hingga menutupi seluruhnya , tunggu hingga kering

3. Beri sedikit hiasan untuk mempercantik wadah yang dibuat tadi

4. Siap digunakan


Daftar pustaka

K. Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup Djambatan, Jakarta, 2003.

Nuning Wirjoatmodjo et. al. Tata Laut, Tertib Darat. 2002. UNESCO  Jakarta Office

Sri Wahyono, Tri Bangun L. Sony. Pedoman Umum Pembuatan Kompos Untuk Skala Kecil, Menengah, dan Besar. 2005. Kementerian Lingkungan Hidup

https://www.rumahmesin.com/kerajinan-dari-barang-bekas/

 

 

0 Comments