Psikologi Lingkungan A
Semester : Genap 2021/2022
Essay 1
Muhammad Fernanda Wijaya
2019011125
Fakultas Psikologi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta
Dengan perubahan iklim
yang menjadi perhatian utama di seluruh dunia, polusi udara adalah topik yang
perlu mendapat perhatian serius. Secara
global, kota - kota melacak dan melaporkan polusi udara yang dihasilkan di
dalam wilayah mereka. Untuk memperbaiki dan secara ideal mencegah masalah
polusi udara di dunia, kota - kota mulai mengambil langkah - langkah untuk
meningkatkan kualitas udara yang dihirup warganya setiap hari.
Udara adalah faktor
penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Udara sebagai
komponen lingkungan yang perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga
dapat memberikan daya dukungan bagi makhluk hidup untuk hidup secara optimal
(Nugroho, 2009).
Polusi udara adalah campuran partikel padat
dan gas yang masuk ke atmosfer dan memiliki efek berbahaya pada lingkungan dan
makhluk hidup. Ada banyak polutan, gas
rumah kaca, yang telah membantu pemanasan global seperti karbon dioksida, metana,
dan sulfur dioksida, tetapi karbon dioksida adalah polutan udara nomor satu di
dunia kita saat ini. Selama 150 tahun
terakhir, tingkat karbon dioksida di atmosfer kita telah meningkat secara
signifikan. Karbon dioksida dipancarkan dari makhluk hidup ketika mereka
bernafas, tetapi sebagian besar dihasilkan ketika bahan bakar fosil dibakar
oleh benda-benda seperti mobil dan pembangkit listrik. Ketika polutan dari mobil, pabrik, dan sumber
lain bereaksi secara kimia dengan sinar matahari, lapisan ozon yang buruk atau
polusi di permukaan tanah akan tercipta.
Ini adalah bagaimana kabut asap terbentuk di dalam kota. Polutan ini tidak hanya buruk bagi
lingkungan, tetapi juga dapat menjadi racun bagi makhluk hidup. Polutan dapat menyebabkan batuk, iritasi
tenggorokan, asma, bronkitis, dan emfisema yang memburuk pada manusia. Jika secara teratur terkena polutan, itu bisa
menyebabkan kerusakan paru-paru permanen dan masalah jantung juga.
Salah satu megacity Asia yang sedang berjuang
dengan polusi udara adalah Hong Kong.
Sebagian besar polusi udara yang tercipta di Hong Kong disebabkan oleh
kendaraan bermotor, kapal laut, dan pembangkit listrik yang menyebabkan polusi
dan kabut asap. Kontributor utama polusi
di permukaan tanah adalah kendaraan diesel seperti truk dan bus (Kualitas Udara
di Hong Kong, 2017). Pada tahun 2013,
Biro Lingkungan Hong Kong merilis Rencana Udara Bersih untuk Hong Kong. Rencana tersebut mencakup latar belakang
menyeluruh dari kualitas udara Hong Kong yang menyatakan bahwa jumlah emisi
yang tinggi dari kawasan ini disebabkan oleh banyaknya peluang ekonomi yang
ada. Ada banyak cara agar kota dapat meningkatkan dan mengurangi jejak karbon
mereka. Pada tahun 2016, 118 negara
meratifikasi kesepakatan, yang dikenal sebagai Perjanjian Paris, untuk
mengambil langkah-langkah untuk membatasi emisi karbon dioksida dan gas rumah
kaca lainnya ke atmosfer. Cina, India,
dan Amerika Serikat termasuk di antara 118 negara yang setuju untuk mengambil
bagian dalam upaya ini untuk membantu memerangi perubahan iklim dan beradaptasi
dengan dampaknya. Tujuan utama
kesepakatan sukarela ini adalah menjaga suhu bumi agar tidak naik dua derajat
Celcius. Pada tahun 2000, 12 dari 15
negara dengan polusi udara terburuk berada di Asia.
Daftar Pustaka
Adi Nugroho, 2009, Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan
Java, Yogyakarta: Andi Publisher.
0 Comments