Merawat Lingkungan Agar Tetep Bersih di Bulan Suci Ramadhan
Merawat
Lingkungan Agar Tetep Bersih di Bulan Suci Ramadhan
Dosen Pengampu: Dr. Arundari Shinta, M.A
Psikologi Lingkungan Pararel
Nurul Fa'izah
2019011186
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Bulan
Suci Ramadhan adalah bulan dimana umat muslim melaksanakan ibadah puasa wajib
selama sebulan penuh, momen ini banyak dimanfaatkan oleh kebanyakan orang untuk
pergi berlibur ketempat hiburan kemudian menghabiskan waktu sampai waktu
berbuka, namun ada juga yang memanfaatkan berkumpul dengan keluarga tercinta
biasanaya dimanfaatkan oleh sebagian pemudik yang datang dari jauh. Setiap
agama tentu saja mengajarkan umatnya tentang kebaikan dan melarang berbuat
keburukan. Islam merupakan agama terbesar yang dianut oleh bangsa Indonesia
dari 6 (enam) agama yang diakui pemerintah. Dalam agama islam terdapat berbagai
kegiatan beribadah yang disyariatkan, di antaranya berpuasa. Berpuasa adalah
kegiatan menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang membatalkan
puasa dimulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Kegiatan berpuasa
terbagi dalam dua bagian, yakni puasa wajib dan puasa sunat. (Yena
Sumayana,2017) saat berpuasa kita bukan
hanya menahan lapar dan haus saja akan tetapi menahan amarah agar lebih sabar,
menahan nafsu, menahan dari perbuatan keji apalagi disaat siang hari dimana
situasi tersebut merupakan situasi uji nyali ditambaah panas terik tak
terbendung membuat sebagian dari kita hanya tidur tiduran menunggu waktu
berbuka puasa, padahal menunggu dengan dara yang seperti itu akan terasa lebih
lama dibandingkan dengan kita memanfaatkan sebagaian waktu tersebut dengan cara
yang lebih bermanfaat.
Dalam
memanfaatkan waktu di bulan yang penuh berkah ini taka da salahnya kita sedikit
bergerak untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal di sekitar kita, misalnya
membersihkan masjid momen ini dapat kita menfaatkan bersama-sama sambal
menunggu waktu berbuka puasa, apalagi kita kita melakukannya secara gotong
royong akan lebih terasa hangat, kegiatan gotong royong ini merupakan kegiatan
dimana kita juga saling menolong antar sesama (Salasiah, dkk., 2020: 162)
Menolong atau tolong menolong sangatlah dibutuhkan oleh tiap manusia.
Dikarenakan tiada manusia yang mampu bertahan hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain. Bantuan yang dimaksud dapat berupa tenaga, pikiran, maupun benda (Putra
& Bahtiar, 2018: 478).
Kegiatan
bergotong royong tersebut dapat di lakukan dengan cara membuat jadwal piket
misalnya ada yang bertugas menyapu halaman, mengepel lantai, membersihkan
sampah di pekarangan masjid dan masih banyak kegiatan lainnya apa lagi jika di
tambah saat berbuka puasa masyarakat merayakannya bersama dengan membagikan
makanan berupa takjil sebagai makanan pembuka momen ini adalah momen yang
paling seru dimana kita dapat berbagi kehangatan atau menyambung tali
siraturahmi ditengah tengah masyarakat, di bulan yang penuh berkah ini juga
kita dapat mengisi waktu dengan berbagi satu sama lain apa lagi dalam
kehidupan bermasyarakat, perlu ditanamkan rasa kepedulian antar sesama karena
manusia sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan manusia lain.
Peduli sosial merupakan bentuk sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian
terhadap orang lain atau masyarakat yang membutuhkan terkait dengan nilai
kejujuran, kasih sayang, kerendahan hati, keramahan, kebaikan, dan lain-lain.
(Salasiah, dkk., 2020:162).
Daftar Pustaka:
Rachman, K., &
Sumayana, Y. (2017). PERAN NILAI-NILAI PUASA RAMADHAN BAGI PENDIDIKAN KARAKTER
SISWA SEKOLAH DASAR. JESA-Jurnal Edukasi Sebelas April, 1(1),
70-81.
asanah, U., Rizqiyani,
R., Rahma, A., Kisno, K., Pratama, L. R., Suryadi, S., ... & Nihwan, N.
(2021). BUKBER (BULAN KITA BERBAGI) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA METRO. KREASI:
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT, 1(1), 15-20
0 Comments