Hububgan Masa Paskah Dengan Lingkungan Bersih

 Nama : Mekthildis Kurnia 

NIM    : 2019011179

Kelas  : PARALEL

UTS    : PSI LINGKUNGAN 


                                                                              

                                                            

                 ESSAY TERKAIT POSTER


    Seperti yang kita ketahui masa PASKAH merupakan perayaan suci yang dijalankan umuat katolik. Dimana masa PASKAH itu umat yang beragama katolik mengenang kebangkitan sang Juru Selamat yaitu YESUS KRISTUS. Kebangkitan Kristus menjadi sesuatau keberkahan  yang memenuhi hati dan rumah bagi setiap umat beragama katolik. Kebangkitan Yesus Kristus adalah perbuatan Allah.makna penting dari kebangkitan adalah untuk menunjukan bahwa orang percaya adalah anggota komunitas baru, orang percaya dibangkitkan dengan kristus kepada corak hidup baru dan jaminan kebangikatan orang percaya di waktu mendatang. Kebangkitan Kristus juga memberikan jaminan kepada setiap orang yang telah percaya kepadanya, sekaligus memberitakan kabar baik tentang kebangkitannya, serta mempercayai bahwa Yesus akan menyertai semua yang percaya samapai hari penghakiman atau akhir zaman. Kebangkitan juga sebuah konsep tentang kehidupan kedua setelah kematian dari seluruh makhluk, yang ada didalam ajaran agama Yahudi, Kristen dan Islam. Bisa pula merujuk kepada tiap-tiap individu atau kebangkitan secara umum seluruh umat manusia. 

Berbicara tentang kebangkitan tentunya menumbuhkan semangat baru dalam diri kita untuk bangun dari kebiasaan buruk dan memulai hidup dengan kebiasaan baru yang menguntungkan dan berguna, terlebih terkait lingkungan. Mungkin sebelumnya kita memiliki anggapan bahwa lingkungan itu hanya menjadi tempat tinggal saja, dan yang terkait kebersihan lingkungan sudah ada yang bertugas. Pemikiran seperti itu yang perlu di rubah danperlu bangkit karena kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab semua yang bertempat tinggal di lingkungan tersebut, karena lingkungan bersih memberikan kenyamanan bagi kita semua. 

    Melihat lingkungan hidup artinya membicarakan tentang tempat tinggal kita. Tanpa disadari lingkungan kita semakin hari menunjukan bahwa semakin rusak. Kita melihat dan merasakan sendiri bagaimana perubahan lingkungan telah terjadi dan berdampak langsung pada kehidupan kita. Kerusakan bumi dan lingkungan hidup tidak tanpa alasan, kita merasakan sendiri bumi menjadi semakin panas, banjir, serta adanya pencemaran udara, air, dan tanah. Adanya kerusakan itu akan menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kehidupan manusia. Dengan adanya lingkungan hidup yang tercemar lalu rusak, maka hal ini menjadi ketidakadilan bagi ekologi. Dalam sejarah agama kristen yang terpenting adalah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjalankan amanatnya sesuai dengan hukum kasih dalam Alkitab.

Seperti apakah pandangan orang Kristen terhadap alam atau lingkungan hidup? Alkitab sebagai sumber nilai dan moral kristiani menjadi pijakan dalam memandang dan mengapresiasi alam. Alkitab sebenarnya mengajak manusia memberikan penghargaan yang tinggi terhadap ciptaan Allah lainnya, termasuk alam atau lingkungan hidup.

          Semua ciptaan adalah berharga, cerminan keagungan Allah (Mazmur 104).

Kebesaran Tuhan yang Mahaagung bagi karya ciptaan-Nya (dalam artian lingkungan hidup) tampak dalam Mazmur 104. Perikop ini menggambarkan ketakjuban pemazmur yang telah menyaksikan bagaimana Tuhan yang tidak hanya mencipta, tapi juga menumbuh kembangkannya dan terus memelihara ciptaan-Nya. Ayat 13, 16, 18, dan 17 misalnya, menggambarkan pohon-pohon diberi makan oleh Tuhan, semua ciptaan menantikan makanan dari Tuhan. Yang menarik adalah bukan hanya manusia yang menanti kasih dan berkat Allah, tapi seluruh ciptaan (unsur lingkungan hidup). Di samping itu, penonjolan kedudukan dan kekuasaan manusia atas ciptaan lainnya di sini tidak tampak. Itu berarti bahwa baik manusia maupun ciptaan lainnya tunduk pada kemahakuasaan Allah. Dalam ayat 30, secara khusus dikatakan: “Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.” Kata “roh” sering kali dikaitkan dengan unsur kehidupan, atau hidup itu sendiri. Ini berarti seluruh makhluk ciptaan di alam semesta ini diberikan unsur kehidupan oleh Tuhan. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa bukan hanya manusia yang diberi kehidupan, tapi juga ciptaan lainnya. Betapa berharganya seluruh ciptaan di hadapan Tuhan. Roh Allah terus berkarya dan memberikan kehidupan.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung itu.

      Semua ciptaan (kosmos) diselamatkan

           melalui Kristus (Kolose 1:15-23).

Dalam perikop ini diungkapkan dimensi kosmologis yang terkait erat dengan hal keutamaan Kristus, khususnya karya pendamaian, penebusan, dan penyelamatan-Nya atas semua ciptaan. Dalam ayat 23 dikatakan bahwa Injil diberitakan kepada seluruh alam. Melalui Kristus dunia diciptakan, dan melalui Kristus pula Allah berinisiatif melakukan pendamaian dengan ciptaan-Nya. Sekarang alam berada di bawah kuasa-Nya dan dengan demikian kosmos mengalami pendamaian. Bagian ini juga menekankan arti universal tentang peristiwa Kristus melalui penampilan dimensi-dimensi kosmosnya dan melalui pembicaraan tentang keselamatan bagi seluruh dunia, termasuk semua ciptaan. Kristus membawa pendamaian dan keharmonisan bagi semua ciptaan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Penebusan Kristus juga dipahami sebagai penebusan kosmos yang mencakup seluruh alam dan ciptaan. Penyelamatan juga mencakup pendamaian atau pemulihan hubungan yang telah rusak antara manusia dan ciptaan lainnya.

Demikianlah dapat disimpulkan bahwa baik manusia maupun segala ciptaan atau makhluk yang lain merupakan suatu kesatuan kosmik yang memiliki nilai yang berakar dan bermuara di dalam Kristus. 

                      Teologi Ciptaan

Teologi ciptaan menekankan karya Allah yang memberikan hidup kepada seluruh ciptaan (Mazmur 104). Dalam hal ini, manusia dilihat sebagai bagian integral dari alam bersama tumbuh-tumbuhan, hewan, dan ciptaan lainnya. Tanggung jawab manusia adalah bekerja untuk Tuhan dalam memelihara dan mengelola lingkungan hidup, bukan mendominasi apalagi mengeksploitasinya. Teologi seperti ini juga pernah dirumuskan dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992.

                Solidaritas dengan Alam

Kesadaran bahwa seluruh ciptaan berharga di mata Tuhan, membawa kita untuk membangun sikap solidaritas dengan alam. Kita memperlakukan lingkungan hidup sebagai sesama ciptaan yang harus dikasihi, dijaga, dipelihara, dan dipedulikan. Kita mencintai dan memperlakukan lingkungan hidup dengan sentuhan kasih sebagaimana sikap Tuhan. Kita membangun solidaritas baru dengan alam yang telah rusak.

                  Spiritualitas Ekologis

Spiritualitas ini dibangun dengan dasar penghayatan iman bahwa semua ciptaan diselamatkan dan dibaharui oleh Tuhan. Pembaharuan itu menciptakan kehidupan yang harmonis. Spiritualitas ekologis memunyai dasar pada pengalaman manusiawi yang berhadapan dengan kehancuran lingkungan hidup sekaligus berhadapan dengan pengalaman akan yang Mahakudus, yang mengatasi segalanya. Dalam pengalaman ini, kita dipanggil untuk secara kreatif memelihara kualitas kehidupan, dipanggil untuk bersama Sang Penyelenggara hidup ikut serta mengusahakan syalom, kesejahteraan bersama dengan seluruh alam. Spiritualitas ekologis terwujud dalam macam-macam tindakan etis sebagai wujud tanggung jawab untuk ikut memelihara lingkungan hidup.



                      Daftar pustaka

https://misi.sabda.org/gereja_lingkungan_hidup

https://tuhanyesus.org/pandangan-alkitab-tentang-lingkungan-hidup

0 Comments