Bersuka Cita Menyambut Bulan Ramadhan dengan Menjaga Kebersihan
AMARU NUKI ARDANA R.
2019011007
PSIKOLOGI LINGKUNGAN A
ESSAY UTS
Bulan
ramadhan dimana bulan suci nan penuh berkah yang sangat ditunggu-tunggu oleh
umat islam. Tidak peduli tua, muda, laki-laki maupun perempuan, semuanya bersuka
cita dalam menyambut bulan suci Ramadhan ini. Ramadhan merupakan sebuah bentuk
kenikmatan yang Allah berikan kepada umat muslim yang beriman karena Allah
memberikan kesempatan bertaubat dan mensucikan diri sekaligus melakukan amal
perbuatan yang baik. Terlepas dari perbedaan dalam mengawali puasa bulan Ramadhan kita dirundung kesedihan karena pandemic Covid-19 yang tinggi, maka kali ini pantas disambut dengan suka cita dan gembira, apalagi keadaan sekarang sudah mulai membaik. Akan tetapi kita tetap
harus menjaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan kita masing-masing. Ketika sudah mulai memasuki bulan suci ramadhan, seluruh umat islam merasa bersuka cita
menyambut datangnya bulan suci nan penuh berkah, khususnya di daerah tempat
tinggalku dan kegembiraan begitu terasa. Tak terkecuali Ibuku yang semangat
berbelanja dan membeli kebutuhan lainnya untuk menyambut datangnya bulan yang
penuh berkah ini. Tak hanya sampai di sini, di bulan puasa ini saya dan
teman-teman biasanya pergi ke masjid yang biasanya ditandai dengan anak-anak kecil mengaji,
lalu berbuka puasa bersama di masjid, kemudian sholat maghrib berjamaah. Kegiatan
ini biasanya dilakukan rutin setiap bulan puasa. Tak hanya bersuka cita saja kita juga harus menjaga kebersihan di lingkungan kita dengan mengatasi sampah. Sampah masih menjadi bahasan yang tidak akan
pernah selessai untuk dibahas, karena selalu akan muncul setiap harinya,
apalagi sampah rumah tangga yang menjadi pemasok utama dalam penumpukan sampah.
Di mana-mana terjadi penumpukan sampah,mengakibatkan lingkungannya menjadi
kotor, bau apalagi sisa makanan atau sayuran busuk mengakibatkan banyak lalat ,
inilah yang memicu timbulnya banyak penyakit. Sudah
saatnya kita segera mengajarkan generasi muda untuk sadar akan lingkungan
bersih dan sehat jauh dari penumpukan sampah. Bagaimana generasi muda untuk
mulai diajari memilah atau memisahkan sampah dan anjuran untuk jangan membuang
sampah di sembarang tempat. Masyarakat juga perlu diajarai bagaimana dengan
pengolahan sampah bisa meningkatkan ekonomi keluarga, mulai mengolah sampah
pribadi masing-masing warga masyarakat untuk memilah sendiri sampah yang ada di
rumah. Kalau semua masyarakat
memiliki kesadaran tinggi dan peduli akan sampah, maka tidak akan terjadi penumpukan
sampah di mana-mana, di samping itu juga perlu adanya pelatihan tentang
pengolahan sampah yang bisa dijadikan barang yang memiliki nilai jual yang
tinggi, atau bisa juga mengolah sampah menjadi pupuk, sehingga di samping bisa
menambah penghasilan keluarga ,lingkungan menjadi bersih nyamam terbebas dari
penyakit.
Dan tidak kalah
pentingnya adalah bagaimana menyadarkan masyarakat tentang perubahan perilaku
bagaimana mengatasi sampah, dari sesuatu yang busuk dan terbuang menjadi
sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Semuanya memang
butuh proses yang panjang dan melelahkan, hanya dengan melalui kesadaran
masyarakatlah impian tentang lingkungan yang bersih dan terbebas dari
penumpukan sampah akan terwujud. Oleh karena itu untuk bisa mewujudkan impian
itu perlu banyak dukungan dari baik dari pemerintah desa mulai dari rt,rw
dusun,sampai tingkat desa juga perlu adanya kerjasama dengan departemen
lingkungan hidup,dan yang lebih utama lagi perlu adanya pendampingan dari
pemerintah terkait. Kesimpulannya adalah
masalah sampah adalah tanggungjawab kita bersama, tapi yang terpenting adalah
bagaimana merubah perilaku masyarakat tentang sampah,menjadi faktor penting.
REFERENSI
https://retizen.republika.co.id/posts/88200/suka-cita-menyambut-ramadhan-bulan-mulia-sarat-perjuangan
https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/yogyakarta/dikelola-dengan-baik-yogya-harus-terbebas-masalah-sampah/
https://www.instagram.com/p/CbnKWRvJSKq/?utm_medium=copy_link
0 Comments