ESSAY UTS PSIKOLOGI LINGKUNGAN A
Theresia
Windiya Pratama
2019011002
SEMESTER GENAP
2022
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
MENGATASI
SAMPAH LINGKUNGAN DI BULAN RAMADHAN
Sampah
disekitar kita semakin-hari semakin menumpuk. Baik sampah yang diproduksi
melalui sampah ramah tangga, sampah industri, dan sampah lingkungan. Penumpukan
sampah ini bukan masalah yang mudah untuk diselesaikan dan menjadi masalah yang
besar serius dan rumit jika tidak segera diselesaikan apalagi sebenatar lagi
umat yang beragama islam akan memasuki bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan ini
alangkah baiknya jika dilaksanakan dengan lingkungan yang bersih, sehat, dan
nyaman.
Menurut
Kodoatic (2003), sampah adalah limbah padat atau setengah padat dari hasil
kegiatan manusia, hewan atau tumbuhan atau kegiataan perkotaan dan menurut
Azwar (1990) menjelaskan didalam bukunya bahwa sampah merupakan segala sesuatu
yang sudah tidak dipakai, dipergunakan, disenangi sehingga harus dibuang.
Sampah
lingkungan yang menumpuk harus segera diatasi agar tidak menjadi sumber
penyakit. Biasanya sebelum menyambut bulan Ramadhan masyarakat bergotong royong
untuk membersihkan lingkungan sekitar agar dapat beribadah dengan nyaman dan
sehat. Kegiatan kerja bakti biasanya dilakukan seminggu atau dua minggu sebelum
memasuki bulan suci.
Untuk
mengurangi polusi udara, sampah yang sudah terkumpul dikelompokkan menurut
jenis-jenisnya. Sampah-sampah tersebut bisa dijual dibank sampah atau beberapa
sampah juga bisa digunakan untuk membuat karya yang kreatif seperti tas yang
terbuat dari kain perca atau tas yang terbuat dari plastik bungkus makanan
serta kayra-karya kreatif yang lainnya.
Masalah
penumpukan sampah ini menjadi tanggung jawab semua masyarakat maka, masyarakat
harus ikut berpartisipasi untuk mengikuti semua kegiatan yang berkaitan dengan
solusi mengatasi sampah lingkungan. Lingkungan yang sehat dan bersih adalah
idaman semua manusia dan untuk mewujudkannya masyarakat juga harus mau ikut
andil didalamnya.
Suka
cita yang akan sambut harus dipersiapkan dengan baik dan semaksimal mungkin.
Lingkungan yang sudah bersih saat akan melakukan bulan puasa wajib dilestarikan
dengan menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan, tidak
membuat sampah sembarangan, dan tidak membakar sampah guna menghindari
terjadinya polusi udara. Jika semua itu dilakukan bersama-sama dengan tertib
dan tidak akan keterpaksaan masyarakat akan menjalankan ibadah puasa dengan
khuyuk, nyaman, sehat, lancer, dan bahagia.
Azwar, A, 1990, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan,
Jakarta, Yayasan Mutiara.
Kodoatie, R.J. (2003), Manajemen dan Rekayasa
Infrastruktur, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
0 Comments