MEMPERCANTIK RUMAH DENGAN KERAJINAN DARI SAMPAH/BARANG BEKAS
PSIKOLOGI LINGKUNGAN A
Kusdianti
2019011142
Essay 2
Dosen: Dr. Arundati Shinta, M.A
Semester: Genap 2021/2022
Fakultas Psikologi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Pada peringatan Hari Peduli Sampah
Nasional 2021, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya
mengungkap tentang persoalan penanganan sampah di Indonesia yang masih belum
tuntas dan diasumsikan akan menjadi semakin rumit dengan semakin bertambahnya
volume sampah, dimana pada tahun 2020 mencapai angka 67,8 juta ton (Violleta
and Sukarelawati, 2021).
Pengelolaan
sampah ini dilandasi oleh mindset bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak
memiliki manfaat, oleh sebab itu sampah harus dibuang. Pola ini telah menjadi
cara utama bahkan mungkin satu-satunya cara yang ditempuh kota-kota di
Indonesia untuk menyelesaikan masalah sampahnya dengan lazimnya hanya
mengandalkan sistem sanitary landfill atau pengurukan sampah di tempat
pembuangan akhir, yang pada akhirnya menjadi menggunung dan berubah menjadi bom
waktu lingkungan (Damanhuri and Padmi, 2016). Volume sampah yang tiba di tempat
pembuangan akhir (TPA) diupayakan untuk dikurangi, dalam hal ini TPA diarahkan
bukan lagi sebagai penerima semua jenis sampah, namun lebih kearah penampungan
sampah yang benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi. Salah satu upaya dalam
perubahan paradigma pengelolaan sampah adalah mengubah stigma bahwa Paradigma sampah merupakan sesuatu yang
menjijikkan dan harus dijauhi. Membuang sampah sudah menjadi kewajiban setiap
masyarakat, namun sebagai masyarakat kita juga dapat membantu meminimalisir
jumlah sampah dan mengurangi dampak buruk sampah bagi lingkungan. Beberapa tips
untuk membantu meminimalisir jumlah sampah, yakni memilah sampah dan membuang
pada tempatnya, membawa kantong belanja atau tas belanja sendiri dari rumah
untuk mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang sampah dan membuat kompos dsb.
MENDAUR ULANG SAMPAH PLASTIK MENJADI
KERAJINAN
Sampah plastic merupakan
sampah yang paling sering kita jumpai dan paling banyak. Sampah padat dapat di
daur ulang dengan cara memisahkan, mengumpulkan, memproses, men- distribusi dan
membuatnya menjadi barang-barang yang dapat digunakan kembali. Sampah padat
juga menjadi bahan utama dalam proses daur ulang. Sampah dapat mencemari
lingkungan dan mambahayakan Kesehatan bahkan dapat menyebabkan timbulnya
banjir. Akan tetapi, melalui daur ulang kita dapat mengurangi sampah dan diolah
lagi menjadi barang yang berguna. Daur ulang sampah adalah proses pengolahan
kembali barang-barang yang tidak berguna menjadi barang yang berguna.
Guruh Permadi (2011) proses daur ulang sampah
merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemisahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuatan
produk atau material bekas pakai dan komponen utama dalam menajemen sampah
modern. Sampah padat dapat di daur ulang dengan cara memisahkan, mengumpulkan,
memproses, men- distribusi dan membuatnya menjadi barang-barang yang dapat
digunakan kembali. Sampah padat juga menjadi bahan utama dalam proses daur
ulang. Sampah dapat mencemari lingkungan dan mambahayakan kesehatan. Sampah
juga menyebabkan timbulnya banjir. Akan tetapi, melalui daur ulang, sampah
dapat diolah lagi menjadi barang yang berguna. Daur ulang sampah adalah proses
pengolahan kembali barang-barang yang tidak berguna menjadi barang yang
berguna.
Ketika produk dari plastik telah habis
masa pakainya, ia dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali, untuk menghasilkan
suatu benda yang dapat bermanfaat. Kita dapat memanfaatkan sampah plastk
menjadi barang yang lebih berguna untuk kita, misalnya daur ulang dari botol
plastik untuk kreasi pot bunga.
Daftar Pustaka
Damanhuri,
E., & Padmi, T. (2010). Pengelolaan sampah. Diktat kuliah TL, 3104, 5-10.
Armus, R., Mukrim, M. I., Makbul, R., Bachtiar, E.,
Tangio, J. S., Sitorus, E., ... & Marzuki, I. (2022). Pengelolaan
Sampah Padat. Yayasan Kita Menulis.
0 Comments