PENTINGNYA KESADARAN MASYARAKAT DALAM PERNGELOLAHAN SAMPAH

Ujian Akhir Semester Genap 2020/2021

Pengampu : Arundati Shinta

Iif Nur Fadhillah (2018011178)

Psikologi Lingkungan Reguler

Fakultas Psikologi UST


Pendahuluan

Sampah merupakan salah satu masalah yang ada di Indonesia. Pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan persoalan tentang sampah harus melibatkan masyarakat Indonesia. Perilaku masyarakat dalam menghadapi permasalahan tentang sampah kurang peduli, akibatnya Indonesia pernah menduduki peringkat ke-2  sebagai negara yang memproduksi sampah paling banyak, sesudah China, Sungai Citarum di Jawa Barat menjadi sungai paling terpolusi sedunia, dan Indonesia menduduki peringkat ke-11 dunia sebagai negara dengan tingkat polusi paling tinggi. Salah satu penyumbang polusi adalah pembakaran sampah.

Dalam penelitian Shinta, Daihani, dan  Patimah (2019) menjelaskan tentang peran pemerintah Indonesia sangat penting dalam mengembangkan regulasi persampahan. Peraturan  yang diterbitkan 63 tahun  setelah kemerdekaan masih kurang diperhatikan, Dibandingkan dengan negara-negara lain yang sudah lebih waspada terhadap isu sampah.

Persoalan Pemerintah memberikan peraturan sebagai pedoman perilaku masyarakat tentang sampah.  Peraturan pengelolahan sampah mewajibkan  setiap orang dapat mengolah sampah rumah tangga, mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan menjadi salah satu cara untuk pengolahan sampah.

Jadi pertanyaan yang harus dijawab dalam tulisan ini adalah apa yang bisa dilakukan oleh masayarakat Indonesia tentang pentingnya kesadaran pengelolahan sampah. Hal ini penting karena dua alasan. Pertama, Kesadaran masyarakat tentang sampah dapat menjadikan lingkungan yang bersih dan nyaman. Kedua masyarakat juga mendapatkan tubuh yang sehat karena terhindar dari lingkungan kotar yang membawa banyak penyakit. Kedua hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan kesadaran masyarakat itu sendiri.

Dalam penelitian Shinta (2019) yang dilakukan pada dua sekolah taman kanak-kanak yang dilakukan di lingkungan pendidikan pada level paling rendah yaitu taman kanak-kanak serta panti asuhan, harapannya perilaku peduli lingkungan hidup bisa disemaikan sejak usia dini. Menurut Tondok (2008) mengatakan kaitannya dengan perilaku menyampah, perlu disadari bahwa pengetahuan dan pengalaman yang berbeda terkait dengan sampah akan menghasilkan prespektif individu yang berbeda dan akan menghasilkan sikap perilaku yang berbeda terhadap sampah. Kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sampah merupakan langkah awal dalam menjaga kebersihan lingkungan.

 

Penutup

Lingkungan bersih merupakan lingkungan sehat dan terhindar dari penyakit. Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab setiap orang. Lingkungan yang sehat dan bersih mencerminkan masyarakat pro lingkungan. Kesadaran akan kebersihan lingkungan dan pengelolahan sampah harus diajarkan sejak usia dini, agar generasi Indonesia menjadi lebih maju dan peduli akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan.


Daftar Pustaka

Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat

Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11. https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf

Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli.


Penulis



0 Comments