PEMBUATAN KOMPOS DARI BAHAN ALAMI
Membuat Kompos Dari Sampah Dapur
Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Arundati Shinta
Konita ariakne
Kompos merupakan jenis pupuk yang berasal dari hasil akhir penguraian sisa-sisa hewan maupun tumbuhan yang berfungsi sebagai penyuplai unsur hara tanah sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki tanah secara fisik, kimiawi, maupun biologis.
Secara fisik, kompos mampu menstabilkan agregat tanah, memperbaiki aerasi dan drainase tanah, serta mampu meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Secara kimiawi, kompos dapat meningkatkan unsur hara tanah makro maupun mikro dan meningkatkan efisiensi pengambilan unsur hara tanah. Sedangkan secara biologis, kompos dapat menjadi sumber energi bagi mikroorganisme tanah yang mampu melepaskan hara bagi tanaman
Gambar pertama ini adalah bahan tambahan untuk pembuatan kompos dapur rumahan, dan ini adalah kompos yang dibuat oleh abang saya sendiri. Kenapa abang saya memilih membuat kompos sendiri karena kompos yang dibikin oleh orang kita tidak tahu berbahan apa mungkin saja ada bahan kimia yang kurang bagus sebenarnya untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri. Jadi di gambar pertama ini adalah bahan tambahan seperti gula, dedak padi, sekam padi, dedaunan kering dll. Ketika membuat kompos sendiri kita akan lebih tau kualitasnya karena pada dasarnya yang berbahan alami lebih bagus ketimbang kompos dengan menggunakan bahan kimia.
Di Gambar kedua ini adalah Tumbuhan jahe yang di tanam tepat di belakang rumah, dari awal penanaman abang saya lebih memilih menggunakan pupuk dan kompos yang dia bikin sendiri, karena ketika tanaman jahe dijual di luar negeri itu akan melalui proses pengecekan di laboratorium. Apabila terdapat bahan kimia (Menggunakan pupuk dan kompos yang berbahan kimia) maka itu akan berdampak pada kualitas dan kuantitas jahe itu sendiri, makanya dari awal penanaman itu sendiri abang saya memilih untuk membuat pupuk dan kompos dengan bahan bahan yang alami seperti dedaunan kering, kotoran sapi, dedak padi, sekam dan lain-lain.
Di Gambar ketiga ini adalah abang saya yang bersiap untuk melakukan penyiraman kompos ke tanaman jahe, perkiraan setelah pembuatan kompos, kompos di diamkan beberapa minggu supaya bakteri yang di dalam tempat yang tertutup mejadi kompos, namun selama pembuatan kompos, kompos harus tertutup rapat supaya tidak ada jamur dari luar, dan pengecekannya pun haru rutin sesuay jadwal dan prosedur pembuatan kompos secara baik. Bahan-bahan organik tersebut selanjutnya mengalami proses pengomposan dengan bantuan mikroorganisme pengurai sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal ke lahan pertanian. Pada lingkungan terbuka, proses pengomposan dapat berlangsung secara alami. Melalui proses pengomposan secara alami, bahan-bahan organik tersebut dalam waktu yang lama akan membusuk karena adanya kerja sama antara mikroorganisme dengan cuaca.
Gambar Keempat atau gambar terakhir ini adalah ketikan melakukan penyiraman terhadap tumbuhan jahe ini oleh abang saya sendiri dan rekannya, setelah beberapa minggu kompos itu jadi karena Kualitas kompos ditentukan oleh tingkat kematangan kompos seperti : warna, tekstur, bau, suhu, pH, serta kualitas bahan organik kompos. Bahan organik yang tidak terdekomposisi secara sempurna akan menimbulkan efek yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Tapi pembuatan kompos di rumah tetap harus menggunakan prosedur yang baik supaya kompos yang jadi juga baik dengan kualitas yang bagus.
0 Comments