Kompos Dari Sampah Dapur
Membuat Kompos Dari Sampah Dapur
Tugas Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Arundati Shinta
Taufiq Ridwan Amri
NIM : 2018011117
Fakultas Psikologi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta
2021
Dewasa ini banyak industri memproduksi pupuk anorganik yang tidak ramah lingkungan. Hal ini paastinya dapat membahayakan bagi kesehatan manusia. Bisa dibayangian jika zat-zat berbahaya yang terdapat pada pupuk anorganik itu akan termakan juga oleh kita, dan menimbulkan penyakit.
Supaya terhindar dari penyakit akibat zat-zat berbahaya, kita harus mulai terbiasa dengan alternatif pupuk organik. Salah satu pupuk organik yang ramah lingkungan adalah kompos.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi kompos adalah pupuk campuran yang terdiri atas bahan organik (seperti daun dan jerami yang membusuk) dan kotoran hewan.
Hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti sisa hewan, tanaman, dan limbah organik lainnya dapat menghasilkan kompos yang dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur tanah, memperbaiki kehidupan mikroorganisme dalam tanah, menambah daya ikat air terhadap tanah, dan memperbaiki sifat-sifat tanah lainnya.
Pupuk kompos mengandung unsur-unsur hara mineral yang baik untuk tanaman serta meningkatkan bahan organik dalam tanah. Pembuatan pupuk ini pun dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang mudah didapatkan dengan harga pembuatan yang relatif murah.
kali ini saya akan mencoba membuat kompos menggunakan bahan sampah dapur. dan berikut adalah langkah langkah dalam pembuatannya :
Pertama tama kita pisahkan sampah organik dari sampah non-organik (plastik, kaleng, karet, dll). Pembuatan kompos hanya menggunakan sampah organik berupa sisa makanan, kulit buah, sisa sayuran. Potong atau cacah sampah sayur atau buah yang berukuran besar.
kemudian sediakan Tempat pengomposan bisa berupa: lubang dalam tanah, bak, drum, baskom, dan bahan bahan bekas lainnya. Jika wadah menggunakan drum atau baskom plastik, lubangilah beberapa titik (5-7 titik) pada bagian dasar dan beri dudukan di atas susunan batu bata. Usahakan wadah tersebut tidak terkena hujan secara langsung.
selanjutnya Isi wadah dengan kompos lama, sekitar sepertiga bagian. Kompos lama akan mempercepat proses penguraian, karena sudah ada ekosistem mikro organisme di dalamnya. Selanjutnya sampah dapur dimasukkan, dan dicampur/diaduk dengan dengan kompos lama tersebut. Lalu, tutup wadah dengan karung/plastik.
Aduk sampah setiap 7 hari sekali. Selama proses penguraian berlangsung suhu bahan menghangat, berkisar 30-70 derajat celcius. Memasuki minggu ke 5-6, kompos sudah jadi. Ciri-ciri kompos sudah jadi yaitu: bahan tidak lagi berbau busuk atau menyengat, berbau tanah, berwarna coklat kehitaman.
setelah semua proses di atas telah dilakukan secara baik dan benar maka kompos sudah bisa digunakan dan di campur dengan tanah yang sudah di masukkan kedlam pot untuk pupuk tanaman. selamat mencoba..
0 Comments