Menanamkan Rasa Cinta Lingkungan pada Anak Merupakan Salah Satu Cara untuk Melahirkan Generasi Bangsa yang Peduli Akan Kebersihan
Kurnia Ayu Aprilianti (2018011037)
Menanamkan Rasa Cinta Lingkungan pada Anak Merupakan Salah Satu Cara untuk Melahirkan Generasi Bangsa yang Peduli Akan Kebersihan
Ujian Akhir Psikologi Lingkungan
Nama: Kurnia Ayu Aprilianti
Nim: 2018011037
Kelas: Psikologi Lingkungan Paralel
Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta. M.A,.
Banyak diantara kita yang masih suka membuang sampah sembarangan saat di tempat umum walaupun sudah ada tulisan larangan untuk membuang sampah sembarangan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor entah dari segi faktor internal maupun eksternal padahal hal kecil seperti inilah yang akan memunculkan perilaku kita yang seenaknya sendiri terhadap kebersihan seperti contoh banyak diantara kita yang masih suka menyimpan sampah basah berhari-hari padahal hal tersebut dapat menimbulkan kuman dan penyakit
Terdapat 4 pendekatan psikologis untuk menjelaskan perilaku menyampah ini, (1)dari perspektif Psikoanalisis menjelaskan bahwa perilaku menyampah tersebut lebih dikendalikan oleh alam bawah sadar kita, (2) perspektif Behavioristic menjelaskan perilaku menyampah yang terjadi di sekitar kita merupakan hasil pembiasaan yang dibentuk oleh lingkungan, (3)perspektif Kognitif menjelaskan bahwa pengetahuan dan pengalaman yang berbeda terkait dengan sampah akan menghasilkan persepsi yang berbeda di antara individu-individu, yang selanjutnya akan menghasilkan sikap dan perilaku yang berbeda terhadap sampah, (4) perspektif Humanistik yang menjelaskan bahwa perilaku menyampah yang terjadi karena tingkat kebutuhan masyarakat yang berbeda, gambarnya seperti Negara Singapura yang sudah maju walaupun menghasilkan sampah setiap hari tetapi mereka tidak berperilaku menyampah, tidak seperti di Negara kita hal ini terjadi karena kebutuhan Negara maju sudah sampai tahap kebutuhan diatas kebutuhan primer seperti makan&minum, masyarakat Negara maju sudah mencapai tahap kebutuhan akan seni,keindahan dan menghargai alam
Di usia anak-anak sangat penting untuk menanamkan rasa cinta lingkungan,kebersihan dan perilaku bertanggung jawab serta mengajari anak untuk memanfaatkan barang bekas agar bisa mengurangi sampah dan juga menghemat biaya, hal ini merupakan salah satu cara yang penting untuk menumbuhkan pemikiran yang baik untuk masa depan si anak, agar kelak ketika sudah besar si anak sudah memegang prinsip tanggung jawab akan kebersihan yang diajarkan oleh orang tuanya dikarenakan orang tua adalah sekolah pertama untuk si anak dan juga di usia anak-anak pemikiran mereka akan lebih mudah dibentuk dan diajarkan
Orang tua menjadi bagian yang paling berpengaruh untuk perilaku anak,sehingga sebagai orang tua bukan hanya sekedar mengajarkan atau memberitahu tetapi mencontohkan secara tindakan agar anak juga bisa meniru, sesuai dengan teori dari (Bussey & Bandura, 1999) dimana perilaku seseorang berasal dari hasil meniru figure tertentu yang dimana figure tersebut mempunyai pengaruh yang kuat bagi si pengamat. Figur yang berpengaruh kuat tersebut sering berarti bahwa model tersebut mampu memberikan reward (imbalan) atau punishment (hukuman). Jadi bila seseorang meniru suatu perilaku model karena takut terhadap sanksi yang akan diperolehnya bila tidak meniru, maka pengaturan dirinya bersifat eksternal. Sebaliknya, seseorang meniru perilaku model karena ia memang senang dengan perilaku tersebut, maka pengaturan diirnya disebut internal (Ryan & Deci, 2000). Selain sosok orang tua lingkungan juga mempunyai pengaruh yang tinggi untuk seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.
Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.
https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf
Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli.
Kurnia Ayu A (2018011037)
0 Comments