Memilah Milih Sampah
Ujian Akhir Psikologi lingkungan
Dosen Pengampu
Saoki Mubarok
Nim : 2018011139
Kelas Reguler
Masalah-masalah diatas dapat kita atasi dengan memulai mengurangi sampah. Salah satunya dengan membiasakan diri menggunakan botol air minum yang dapat digunakan berulang kali. Selain mengurangi sampah, kita juga harus mulai mengelola sampah secara mandiri. Cukup mudah mengelola sampah dengan mandiri, yang pertama dilakukan adalah dengan tidak membuangnya secara sembarangan. Selanjutnya dengan memilah sampah antara yang organik dan anorganik. Sampah organik dapat kita manfaatkan sebagai pupuk. Sementara sampah yang anorganik ada yang masih bernilai jual dan ada yang merupakan residu (tidak dapat dimanfaatkan). Sampah yang bernilai jual dapat kita kumpulkan kemudian dijual. Sementara untuk sampah residu karena sulit ditangani dapat kita serahkan ke lembaga pengelola sampah.
Memilah sampah seperti yang dijelaskan merupakan hal yang penting. Sampah yang tidak dipilah tidak bisa dimanfaatkan keberadaannya, yang selama ini terjadi sampah-sampah yang tak terpilah hanya akan ditumpuk menjadi gunung sampah di TPA dan pada akhirnya hanya akan menjadi permasalahan lingkungan. Data KLHK tahun 2017 menyebutkan 60 persen dari 64 juta ton sampah di Indonesia merupakan sampah organik. Dapat dibayangkan jika saja setiap orang mengelola sampahnya sendiri maka terdapat 38,4 juta ton sampah organik yang dimanfaatkan menjadi pupuk dan dapat mengurangi tumpukan gunung sampah di TPA.
Pada 2019 lalu TPA Piyungan, Bantul, pernah berhenti beroperasi selama 5 hari. Penyebabnya warga menutup akses menuju TPA tersebut. Alasan warga adalah sampah yang melebihi kapasitas sehingga menyebabkan antrean truk sampah memanjang di jalan menuju TPA. Hal semacam ini sangat mungkin terjadi lagi, dilansir dari harianjogja.com Kepala Dinas PUP ESDM DIY Hananto Hadi Purnomo mengatakan seharusnya TPA Piyungan sudah tidak bisa dimanfaatkan sejak tahun 2019. Usia TPA Piyungan diperpanjang hingga tahun 2022 dengan membangun talut dan terasering.
Kita bisa saja memperpanjang lagi usia TPA tersebut dengan menerepkan pengurangan sampah serta pengelolaan sampah secara mandiri, sehingga sampah-sampah yang masuk ke TPA hanyalah sampah residu yang tidak bisa kita manfaatkan. Maka mari bertanggung jawab atas sampah kita sendiri. (AMH)
Daftar pustaka
Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat.
Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11. https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf.
http://www.panggungharjo.desa.id/alasan-kenapa-kita-harus-memilah-sampah/
0 Comments