"Dampak pencemaran sampah bagi lingkungan"

UJIAN AKHIR PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Alisha septiani karoror

2018011055

Kelas Reguler

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses menurut Kodoatie  sampah adalah limbah atau buangan yang bersifat padat atau setengah padat, yang merupakan hasil sampingan dari kegiatan perkotaan atau siklus kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan (Suryani, 2014).

Dampak buruk lingkungan kotor serta polusi sampah terhadap lingkungan sendiri meliputi banyak hal dan salah satunya adalah pencemaran air. Selain mencemari sungai dan menghambat proses air tanah, sampah juga dapat mencemari tanah dan menjadikannya tidak sehat.Selain mencemari sungai dan menghambat proses air tanah, sampah juga dapat mencemari tanah dan menjadikannya tidak sehat. Sama halnya dengan sampah yang dibakar di pekarangan rumah mengingat pembakaran sampah, apalagi sampah anorganik, dapat merusak lingkungan jika dilakukan secara terus menerus. 

Sampah tidak hanya merusak kelestarian lingkungan, tapi juga mengganggu kesehatan masyarakat. Pencemarannya melalui udara, air, tanah, maupun organisme lain dapat menimbulkan penyakit. Akibat kebiasaan buang sampah sembarangan, infeksi bakteri juga bisa mengintai Anda. Penyakit akibat infeksi bakteri yang perlu diwaspadai jika kebersihan lingkungan tidak terjaga yaitu diare, demam tifoid, kolera, tetanus, dan shigellosis

Dalam perspektif behaviorisme, respon atau perilaku menyampah yang  dilakukan baik oleh pria maupun perempuan termasuk perilaku menyampah yang sering terjadi di sekitar kita merupakan perilaku hasil pembiasaan yang dibentuk oleh lingkungan. Dalam kaitannya dengan perilaku menyampah, perlu disadari bahwa 

pengetahuan dan pengalaman yang berbeda terkait dengan sampah, akan menghasilkan persepsi yang berbeda di antara individu-individu, yang selanjutnya akan menghasilkan sikap dan perilaku yang berbeda terhadap sampah. Untuk itu, dalam pendekatan kognitif, hal yang terpenting dalam mengubah sikap dan perilaku menyampah adalah mengubah persepsi individu tentang sampah. Dalam hal ini, persepsi yang positif terhadap perilaku membuang sampah akan melahirkan perilaku membuang sampah pada tempatnya

Maka dari itu pentingnya memberikan semacam penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, Mendorong masyarakat untuk bergontong-royong, menyediakan Tempat sampah, serta memberikan sangsi kepada oknum-oknum yang membuang sampah sembarangan.

Daftar pustaka : 

Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. 

https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat

Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11. 

https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf

Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli. 

Penulis 




0 Comments