Mindset kita benar lingkungan kita bersih
Ujian Akhir Psikologi Lingkungan
Pengampu : Arundati Shinta
Penulis : Muhammad Nur Sidiq 2018011142
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
Permasalahan tentang sampah sudah menjadi hal yang sudah lama di alami oleh masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta atu Bandung, sampah menjadi permasalahan yang cukup sulit di atasi dikarenakan mindset masyarakat Indonesia sangat jelek. Pemandangan sampah dan bau busuk yang tercium saat melintasi dekat sungai di kota Jakarta atau Bandung merupakan hal yang sudah biasa, sungai-sungai atau selokan yang ada disana sudah sangat tercemar karena sampah maupun limbah pabrik, air sungai pun berwana kehitaman. Hal tersebut dikarenakan mindset atau pemikiran kita yang tertinggal.
Kebanyakan masyarakat di Indonesia akan membuang sampah ringan seperti permen atau rokok disembarang tempat, mereka mempunyai pikiran bahwa jika hanya satu orang yang membuang sampah sembarangan maka tidak akan berdampak pada lingkungan. Berbeda lagi dengan ibu rumah tangga di perkotaan mereka cenderung mencari jalan termudah yaitu membuangnya ke sungai, atau kasus yang pernah saya alami sendiri yaitu anak-anak kecil yang menawarkan jasa pembuangan sampah dengan diberi upah 2000 rupiah dan mereka buang ke sungai tanpa memikirkan dampak kedepannya.
Masyarakat Jepang terkenal sangat disiplin dalam berbagai hal, termasuk dalam kebersihan, mereka sudah terdidik dari usia belia dan ditanamkan mindset tentang kedisiplinan, sehingga di negara tersebut terkenal dengan kebersihannya, contoh saat piala dunia 2018 di Russia pendukung dari timnas Jepang membersihkan stadion setelah usai pertandingan hal tersebut pun menjadi trending pada masa itu dan banyak suporter negara lain mengikuti hal yang dilakukan suporter Jepang. Awal dari pemikiran sepertii ini berawal dari agama nenek moyang dari orang Jepang yaitu Shinto, dalam ajarannya yaitu sangat menjunjung tinggi kebersihan dan merupakan ritual untuk menolak bala, maka dari itu Jepang terkenal dengan salah satu yang terbersih di dunia.
Selanjutnya ada Singapura, negara kecil yang terletak di selat malaka ini juga merupakan negara terbersih, pemerintah Singapura akan memberikan denda yang besar kepada warganya jika kedapatan membuang sampah sembarangan bahkan bungkus permen sekalipun, dan banyak sekali kamera pengawas yang tersebar sehingga masyarkat pun terbiasa akan pola pikir menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan sehingga hasil dari kebijakan pemerintahnya pun berbuah manis. Masyarakat di Indonesia harus meniru pola pikir dari orang-orang Jepang dan Singapura karena jika ingin mengubah negara ini menjadi negara yang bersih maka harus dimulai dari kita sendiri dan merubah pola pikir kita.
Kita harus memperbaiki mental dan pola pikir kita dengan hal yang kecil terlebih dahulu seperti membuang sampah pada tempatnya, mengolah sampah daur ulang, dan lainnya. Memuliakan sampah atau peduli terhadap sampah adalah perilaku yang sangat jarang ditampilkan oleh masyarakat Indonesia. Perilaku peduli pada sampah erat hubungannya dengan perkembangan moral seseorang. Seseorang yang moralnya berkembang dengan optimal, maka ia akan sangat peduli dengan sampahnya. Ia akan memperjuangkan sekuat tenaganya agar sampahnya tidak mengotori lingkungan. Seperti halnya kita, membuang sampah pada tempatnya atau memanfaatkannya, seperti sampah plastik yang dapat kita manfatkan sebagai kerajinan tangan yang akan memberikan tambahan pemasukan, dan sampah kompos yang dapat kita jadikan sebagai pupuk.
Jadi, upaya yang harus dilakukan dalam membuang sampah pada tempatnya yaitu dengan cara pembinaan, sosialisasi tentang kebijakan pengelolaan sampah, bahaya sampah bagi lingkungan, serta memberikan pelatihan untuk menggerakkan masyarakat dalam pengelolaan sampah secara simultan. Kita dapat memberikan mindset yang baik tentang pengelolaan sampah dan budaya untuk membuang sampah pada tempatnya kepada anak cucu penerus kita, karena jika kita mengajarkannya dan memberinya contoh maka saat sudah dewasa akan tertanam dalam benaknya bahwa membuang sampah sembarangan merupakan perbuatan yang salah dan kita harus mengurangi membuang sampah pada sungai, karena untuk memulihkan sungai yang sudah tercemar membutuhkan waktu yang lama, kasian jika kelak anak cucu kita tidak dapat merasakan sungai yang bersih dan lingkungan yang bersih.
daftar pustaka
Steve John Powell & Angeles Marin Cabello. (2019). Hal-hal yang bisa diajarkan Jepang soal kebersihan kepada khalayak dunia. BBC Travel.
Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat.Yogyakarta:Deepublish. https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat.
Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.
0 Comments