Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021
Essay 4 : Pengabdian
Dosen Pengampu : Arundati Shinta
Zukhruf Kalyana Mukti
2018011112
Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta
![]() |
Gambar: Kal |
Sampai saat ini sampah plastik masih menjadi musuh lingkungan, terlebih lagi ekosistem lingkungan. Menurut Lestari (2020) hanya terdapat 5% dari sampah plastik yang di daur ulang dengan efektif, sementara 40% berakhir di Tempat Pembuangan Akhir dan sayangnya, sisanya berakhir di ekosistem lingkungan seperti laut. Sekalipun sampah plastik sudah masuk dalam lautan, sampah plastik tetap sulit terurai dan membahayakan biota laut. Dalam Krisyanti (2020) mengungkapkan bahwa penguraian sampah plastik menjadi partikel kecil dibutuhkan waktu hingga ratusan tahun, sehingga sampah plastik dianggap berbahaya dan berpotensi menyebabkan pencemaran di tanah, air maupun udara. Tentu saja ini merusak lingkungan dan makhlik hidup dalam ekosistem tersebut, sehingga diperlukan tindakan pencegahan. Kita perlu mengurangi penggunaan plastik dan melakukan pemanfaatan kembali, contohnya melakukan penggunaan kembali ataupun daur ulang sehingga plastik bekas yang digunakan tidak mencemari lingkungan.
![]() |
Gambar: Kal |
Melihat banyaknya sampah plastik dalam kegiatan sehari-hari, saya dan teman-teman yang sedang mengabdi di sebuah sekolah dasar pun bersepakat untuk mengajak adik-adik siswa untuk belajar memanfaatkan kembali sampah plastik. Sampah plastik yang akan kami gunakan adalah botol dan gelas bekas. Meskipun hanya sedikit yang berniat ikut, kami senang masih ada beberapa siswa yang memiliki niat untuk belajar bersama membuat prakarya dari barang bekas.
![]() |
Gambar : Kal |
Melihat kondisi taman sekolah yang tidak terlalu rapih, kami bersepakat mengajadakan program kerja dekorasi sekolah. Dalam pendekoran, barang-barang yang digunakan adalah hasil prakarya barang-barang bekas dari siswa. Kali ini kami akan merapihkan taman dengan memindahkan tanaman-tanaman kedalam pot. Pot inilah yang akan dibuat oleh siswa, yaitu pot yang berasal dari botol dan gelas plastik.
Dalam pembuatan pot bunga, kami melakukannya secara bertahap.
Tahap pertama adalah pengumpulan botol ataupun gelas plastik bekas yang ada dirumah masing-masing siswa. Botol-botol dan gelas bekas yang sudah ada kemudian dicuci bersama lalu dijemur. Setelah di jemur, botol kemudian digunting sesuai kebutuhan dan kemudian dicat oleh adik-adik dengan memanfaatkan imajinasi mereka sehingga menimbulkan banyak corak dan motif lucu.
Minggu berikutnya kami membolongi botol-botol yang dicat. Kami juga mengguntingnya sesuai pola, agar pot memiiki berbagai macam bentuk. Kami hendak membuat dua macam pot yakni pot gantung dan pot untuk di meja. Awalnya kami khawatir membiarkan adik-adik memegang gunting ataupun memakai lem tembak karena jika tidak berhati-hati tangan mereka akan terluka.
![]() |
Gambar : Kal |
Dan benar saja dugaan saya, beberapa kali mereka mengeluh tangannya terbakar terkena api (ada yang membakarnya dengan lilin), terkena panasnya lem tembak, tertusuk gunting dan lainnya. Alhamdulillah, meskipun begitu mereka tidak berhenti dan tetap melanjutkannya. Bahkan mereka lebih berhati-hati pada tahap selanjutnya.
Memang benar ya, guru yang paling baik adalah pengalaman hihihi.
Sebagai tambahan, kami tidak hanya mengecat botol dan gelas, namun juga batu untuk menghias taman. Saya rasa adik-adik senang bermain warna dan mengkreasikan atau mencoba-coba berbagai campuran warna.
Setelah semua sudah siap, kami mencabuti rumput liar dan mulai memasukkan tanah, sekam kedalam pot. Lalu kami juga memasukkan tanaman yang sebelumnya sudah disiapkan dengan hati-hati. Setelah memastikan bahwa tanaman dapat berdiri kuat dan tegak di dalam pot baru tersebut, kami menggantungnya di tembok yang sebelumnya sudah dipaku. Untuk pot tanpa gantungan, kami beri air di dalamnya lalu dimasukkan tanaman. Setiap pagi ataupun sore tanaman tersebut rajin disirami sehingga tampak cantik dan terawat.
Ini adalah bukti bahwa sampah yang tidak bernilai pun akan memiliki manfaat jika kita mau memodifikasinya.
Krisyanti, dkk. 2020. Pengaruh Kampanye #pantangplastik Terhadap Sikap Ramah Lingkungan (Survei pada Pengikut Instagram @GreenPeaceID). Jurnal Komunika. Vol.9 No.1. Jakarta: FISIP Universitas Veteran Jakarta.
Lestari, Putri Winda dkk. 2020. Edukasi “Minim Plastik” sebagai Wujud Cinta Lingkungan di SDN Pejaten Timur 20 Pagi. Jurnal Pengabdian Masyarakat. No. 16 Vo.1. Jakarta Timur: Universitas Binawan.
![]() |
Zukhruf Kalyana M |
0 Comments