Tugas Tambahan Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021
Dosen Pengampu : Arundati Shinta
Oleh : Muthi’ah Muliana/2018011096/Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
![]() |
Beberapa Anak dan Pengajar di TPA Assalaam |
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai cahaya yang membedakan antara kebenaran dan kebatilan, serta sebagai salah satu rahmat yang tiada tara (Ariani & Realita, 2015). Pendidikan Al-Qur’an seharusnya sudah dikenalkan kepada anak sejak mereka kecil, karena Al-Qur’an lah yang akan membimbing kehidupan seseorang kelak. Saat ini, tidak sulit menemukan tempat untuk belajar Al-Qur’an, salah satunya di TPA atau Taman Pendidikan Al-Qur’an.
TPA atau Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah kelompok masyarakat atau lembaga yang menyelenggarakan pendidikan nonfromal yang berfokus pada keagamaan islam dan bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Qur’an sejak dini (Wulan, dkk, 2018). Di Kabupaten Bantul, hingga 2020 tercatat ada 1.439 unit taman pendidikan Al-Qur’an (Bappeda DIY, 2020), dan salah satunya adalah TPA tempat saja mengajar yaitu Taman Pendidikan Al-Qur’an Assalaam Ngijo-Jombor.
Sebagai seorang mahasiswa, tentunya saya ikut berpartisipasi dalam mengajar anak-anak di TPA yang berada disekitar tempat tinggal saya. Saya sudah bergabung di TPA Assalaam sejak usia 4 tahun sebagai murid. Dan sampai saat ini saya masih menjadi bagian dari TPA Assalaam sebagai pengajar. Tidak mudah perjalanan menjadi seorang pengajar, pada saat usia 11 tahun saya harus mengikuti ujian agar bisa wisuda tingkat Kabupaten Bantul, lalu setelah itu baru menjadi asisten pengajar saat usia 12 tahun. Lalu setelah 4 tahun, saya mulai menjadi pengajar saat usia 16 tahun sampai sekarang dan baru mendapatkan sertifikat mengajar pada saat usia 19 tahun melalui ujian syahadah 1 (S1).
Ketika hari-hari biasa, TPA akan dilaksanakan 3x dalam seminggu setiap hari Rabu, Sabtu dan Minggu, sedangkan ketika bulan Ramadhan, TPA dilaksanakan setiap hari. Kegiatan yang dilakukan pada saat TPA berlangsung yaitu memberikan beberapa materi dan menyimak anak membaca Iqra’. Di TPA Assalaam tempat saya mengajar, ada kurang lebih 100 anak, namun yang aktif biasanya sekitar 50-70 anak, dan memiliki 12 pengajar.
Selama bulan Ramadhan, kegiatan yang dilakukan tidak jauh berbeda, hanya saja ditambah dengan adanya pembagian takjil dan berbuka bersama. Pembagian takjil tidak serta merta membagi makanan dan minuman untuk berbuka saja, akan tetapi sekaligus mengajarkan kepada anak-anak TPA untuk disiplin. Misalnya mengembalikan gelas pada tempatnya dan membuang sampahnya masing-masing. Setelah itu saya memilah-milah sampah yang bisa dibawa ke bank sampah seperti kardus yang digunakan untuk mengangkut makanan dan box bungkus makanan. Saya sudah melakukan tugas ini sejak 2 tahun yang lalu tepatnya Ramadhan 1440 H. Saya melakukan hal tersebut atas inisiatif sendiri karena di dusun saya ada bank sampah sehingga saya memanfaatkan bank sampah tersebut dan supaya sampahnya tidak terlalu menumpuk yang akhhirnya menyebabkan bau.
Daftar Pustaka
Ariani, Safrina., & Realita. (2015). Program Bengkel Mengaji (Upaya Peningkatan Kemampuan Tahsin Al-Qur’an Mahasiswa PAI). Jurnal Mudarrisuna, 5(1).
Bappeda Daerah Istimewa Yogyakarta. (2020). Jumlah Lembaga Pendidikan Keagamaan. Yogyakarta: Bappeda Daerah Istimewa Yogyakarta. http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/data_utama
Wulan, Sri., Pratiwi, Diah Ayu., & Susanti, Ari Indra. (2018). Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Membiasakan Mengaji di TPA Ash-Sholihin RW 03Cipacing, Jatinangor. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2).
![]() |
Penulis |
0 Comments