Polemik TPU Piyungan Bantul


Tugas Psikologi Lingkungan

Nama : Clara Nadya GY 

Nim : 2018011165 

FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 


Pernahkah kalian pergi ke Tempat Pembuangan Umum (TPU) Piyungan? Atau paling tidak pernah mendengar TPU tersebut? Iya benar bahwa TPU tersebut berada di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul Provinsi DIY. TPU Piyungan menjadi salah satu TPU terbesar di Provinsi DIY. Kenapa menjadi terbesar? Salah satu alasanya adalah karena 90 Ton setiap hari sampah dikirim dari DIY menuju TPU tersebut. Lalu apa yang menjadi permasalahan sebenarnya?  Warga sekitar protes keras adanya ketidak beresan dalam pengelolaan sampah di TPU Piyungan karena limbahnya mencemari warga sekitar. Selain itu bau yang super tidak sedap selalu menyelimuti warga setiap harinya dan pastinya ini akan berdampak pada kesehatan fisik maupun rohani mereka.

TPU Piyungan dinilai warga sudah sangat overload dan tidak layak lagi setiap hari menerima kiriman sampah dari Pemprov DIY. Warga mengatakan bahwa harus ada alternatif lain untuk menyelsaikan masalah ini. Warga beramai-ramai memblokade TPU dan menyestop semua truck bermuatan sampah yang akan menuju kesana. Kemarahan warga sudah memuncak karena mediaasi yang dilakukan sudah tidak dapat lagi berhasil.

Juru bicara warga sekaligus Ketua Paguyuban Mardika (komunitas masyarakat pemulung TPST Piyungan) Maryono mengatakan penutupan akses jalan ke TPST Piyungan sudah terjadi sejak Jumat 18 Desember 2020 pagi. Maryono bilang warga meradang sebab antrean kendaraan sampah mengganggu akses jalan sekitar 300 kepala keluarga di 5 RT. Antrean terjadi karena tidak ada lagi lokasi bongkar sampah yang memadai. Tumpukan sampah sudah menggunung sehingga armada sulit masuk.

Perlu ada langkah kongkret dari pihak tekait untuk menyelesaikan masalaha ini, jangan sampai masalah ini membawa atau menjadi masalah baru yang memuncak sehingga hilang kepercayaan warga terhadap pemda setempat.





0 Comments