PEMANFAATAN SUMBER MATA AIR (TUK) DARI DUSUN BANYU TEMUMPANG DESA KROGOWANAN KECAMATAN SAWANGAN MAGELANG
UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN
SEMESTER GENAP 2020/2021
Dosen Pengampu: Arundati Shinta
BUDI SETIAWAN / 2018011035
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
Hari Air Sedunia
Tanggal 22 Maret merupakan peringatan Hari Air Sedunia yang mana sebagai pengingat akan pentingnya air bersih sehingga setiap orang yang menjalani kehidupannya tidak bisa lepas dari air berusaha untuk selalu mengelola air bersih secara terus menerus. Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, penulis ingin membagikan sedikit pengalaman ketika mengunjungi salah satu Dusun di daerah Magelang Jawa Tengah yang memiliki sumber mata air melimpah yang mana apabila tidak dimanfaatkan dengan baik maka air tersebut akan terbuang sia-sia.
Dusun Banyu Temumpang Desa Krogowanan Kecamatan Sawangan
Seperti namanya, Di Dusun Banyu temumpang ini memiliki sumber mata air atau yang biasa disebut "tuk" oleh warga masyarakat. Di Dusun Banyu Temumpang Desa Krogowanan Kecamatan Sawangan Magelang ini, sumber mata air (tuk) -nya secara terus menerus keluar sehingga mampu mengairi dan dapat mencukupi kebutuhan akan air bersih di sebagian besar wilayah Kecamatan Sawangan. Sumber mata air ini oleh banyak warga masyarakat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Banyak dan bahkan hampir seluruh warga masyarakat Kecamatan Sawangan yang memanfaatkan sumber mata air dari Dusun Banyu Temumpang ini dengan cara menyambungkan paralon-paralon hingga dapat mengairi dan memenuhi tempat penyimpanan air masing-masing rumah warga. Dengan demikian air yang keluar dari sumber mata air tersebut tidaklah terbuang sia-sia. Namun karena terlalu banyaknya air yang dihasilkan, warga masyarakat pun harus berinovasi agar bisa memanfaatkan air tersebut untuk berbagai hal diluar kehidupan sehari-hari.
Pemanfaatan Sumber Mata Air Oleh Warga Dusun Klangon Desa Sawangan Kecamatan Sawangan
Pengelolaan sumber mata air yang melimpah harus melibatkan seluruh elemen masyarakat sehingga sumber mata air yang melimpah tersebut dapat digunakan, dimanfaatkan serta dikelola dengan baik dan maksimal (Harimu, dkk. 2019). Sebagai contoh warga Dusun Klangon Desa Sawangan Kecamatan Sawangan Magelang. Tidak seperti pemilik kolam ikan di desa-desa yang tidak memiliki sumber air melimpah yang harus menggunakan listrik dan saringan air agar kolam mereka bisa bersirkulasi, banyak warga masyarakat Dusun Klangon yang memanfaatkan sumber mata air tersebut sebagai sirkulasi air alami untuk kolam budidaya ikan. Yang dilakukan warga Dusun Klangon adalah dengan cara memasang dan menggabungkan peralon sehingga air dari sumber mata air bisa mengalir ke arah kolam. Dengan adanya sirkulasi air secara alami di kolam tersebut diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dari budidaya perikanan yang mereka jalani.
Selain untuk sirkulasi kolam, air dari kolam tersebut oleh warga masyarakat dimanfaatkan kembali untuk di alirkan ke area persawahan. Air yang berasal dari kolam dan sudah tercampur dengan kotoran ikan bisa menjadi pupuk yang berguna untuk pertanian. Dengan demikian area persawahan milik warga diharapkan menjadi lebih produktif dan menghasilkan bahan pangan melimpah untuk dimanfaatkan hasilnya sebagai konsumsi sehari-hari.
Daftar Pustaka
Harimu, La, Haeruddin, Sulha dan Saprin. 2019. Kualitas Air Dari Sumber Mata Air Kara Dan Upaya Pelestariannya. Pembangunan & Budaya, 1 (1), 59-72.
0 Comments