Manfaat Waduk Sempor Terhadap Peningkatan Pertanian di Wilayah Kabupaten Kebumen
UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN SEMESTER GENAP
2020/2021
Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, M.A.
Nama : Kurnia Ayu Aprilianti
Nim : 2018011037
Fakultas Psikologi UST
Manfaat Waduk Sempor Terhadap Peningkatan Pertanian di Wilayah Kabupaten Kebumen
A. Pendahuluan
Waduk Sempor merupakah salah satu waduk yang memiliki fungsi-fungsi strategis, sehingga banyak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap waduk tersebut. Salah satu fungsi tersebut adalah sebagai sumber mata pencaharian nelayan tangkap. Sebagai nelayan tangkap di waduk yang memiliki sumber daya ikan yang terbatas, nelayan dihadapkan pada permasalahan semakin menurunnya potensi ikan target. Fungsi utama Waduk Sempor sebagai penyediaan air baku, irigasi persawahan, pembangkit tenaga listrik, transportasi hingga wisata sehingga berbagai stakeholder memiliki kepentingan tertentu terhadap wilayah tersebut. Kondisi ini yang kemudian menjadikan nelayan tangkap harus mempunyai strategi bertahan yang baik. Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang tepat dalam pengelolaan perikanan di Waduk Sempor, Kabupaten Kebumen berdasarkan unsur-unsur ko manajemen
B. Penggunaan Air Untuk Pertanian
Lahan sawah di Kabupaten Kebumen didominasi oleh sawah irigasi yaitu hampir dua kali lipat dari sawah non irigasi data tahun 2016 dan 2017 (BPS Kabupaten Kebumen, 2018). Luasnya lahan sawah irigasi tidak menunjukkan adanya produktivitas padi yang tinggi, justru pada tahun 2016-2017 mengacu pada data luas lahan tersebut terjadi penurunan produktivitas sebesar 1,06% (Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kebumen, 2016). Disamping adanya pengaruh jenis bibit maupun hama dan penyakit, kecukupan air untuk pertanian juga turut menjadi faktor yang menentukan keberhasilan panen. Sawah irigasi teknis di Kabupaten Kebumen masuk dalam Sistem Irigasi Sempor, dimana sumber air untuk memenuhi kebutuhan air pertanian berasal dari waduk dan bendung. Kebutuhan air pertanian merupakan sejumlah air yang dibutuhkan selama proses pertumbuhan tanaman, termasuk didalamnya air presipitasi sebagai ketersediaan air petak sawah, dikurangi dengan air yang hilang akibat evaporasi maupun perkolasi (Nevada Division of Water Planting, 2000).
C. Persoalan
Masalah yang dihadapi yaitu ketersediaan air semakin kritis terutama dari waduk. Hal ini karena volume waduk terus mengalami penurunan akibat sedimentasi yang tinggi ditambah musim kemarau panjang. Debit aliran sungai yang menjadi sumber utama air bendung juga mengalami penurunan. Dampaknya, air suplesi dari waduk tidak dapat disalurkan ke daerah irigasi tepat waktu tanggal 1 Oktober 2017 sebagai periode Masa Tanam 1 (Sudjatmiko, 2017), sehingga terjadi pergeseran jadwal tanam. Permasalahan lanjutan dari adanya pergeseran jadwal tanam adalah terjadi perubahan perhitungan potensi kebutuhan air pertanian, sehingga dapat menyebabkan penyaluran air irigasi tidak efektif jika tidak sesuai dengan kebutuhan. Pola tanam yang diterapkan di Sistem Irigasi Sempor mengacu pada Peraturan Bupati Kebumen nomor 38 Tahun 2016 adalah PadiPadi-Palawija. Masing-masing daerah irigasi memiliki tata tanam yang berbeda-beda menurut golongan masing-masing. Terjadinya pergeseran masa tanam menyebabkan tata tanam setiap golongan juga ikut bergeser, akibatnya masa tanam kedua memiliki resiko gagal panen karena ketika masa tanam pertama bergeser maka masa tanam kedua semakin mendekati musim kemarau. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi pola dan tata tanam di Sistem Irigasi Sempor untuk mengetahui apakah pola dan tata tanam yang telah diterapkan masih efektif atau tidak.
D. Jawaban Persoalan
Dengan kondisi waduk yang semakin kritis, padahal salah satu fungsinya adalah memberikan suplai air untuk kebutuhan irigasi, sehingga perlu adanya perhitungan kembali mengenai potensi ketersediaan air irigasi dan kebutuhan air pertanian pada masing-masing daerah irigasi. Perhitungan keduanya dapat memberikan nilai imbangan untuk mengetahui daerah irigasi yang mengalami defisit maupun surplus, sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap pola dan atau rencana tata tanam untuk meminimalisir terjadinya defisit air
Daftar Pustaka
Latifah Reviana. 2019. Evaluasi Pola dan Tata Tanam di Sistem Irigasi Sempor. Jurnal Bumi Indonesa. Vol.8. No.4
Apriliani Tenny. 2019. Strategi Pengelolaan Perikanan di Wduk Sempor, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Vol.13. No.2
0 Comments