Kenyamanan Masyarakat yang Tinggal di Lingkungan Kumuh

 

Tugas Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Muhamad Agung Gumelar

2018011122

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

 

                      



            Urbanisasi menyebabkan tumbuhnya permukiman baru, kondisi ini menurunkan daya dukung lingkungan pemukiman yang mengakibatkan kualitas pemukiman semakin buruk. Kota adalah pemukiman yang relative besar, padat dan permanen dan dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. Maka, masyarakat kota adalah masyarakat yang menghuni suatu kota, baik itu di permukiman padat ataupun perumahan elit. Adanya tekanan ekonomi dan kepadatan tempat tinggal mengakibatkan orang dengan ekonomi menengah kebawah terpaksa untuk menempati daerah-daerah pinggiran. Pemukiman padat ini tumbuh di tengah kota, dan keberadaannya seringkali dianggap mengganggu oleh masyarakat kota.

            Banyaknya tingkat perantauan di kota-kota besar menjadikan kerasnya persaingan dalam dunia kerja. Banyak orang yang memutuskan pilihan merantau ke kota besar dengan keyakinan UMR yang tinggi, namun dari mereka juga terkadang tidak mempertimbangkan tentang biaya hidup yang tinggi. Bagi orang yang berijazah mungkin masih bisa mendapatkan pekerjaan layak dan bisa punya simpanan uang, namun bagi orang-orang yang bermodal jiwa raga mereka kerja kasar, kerja seadanya seolah-olah mereka bekerja hanya untuk biaya hidup.

            Adanya perbedaan kelas sosial ekonomi yang makin mencolok mengakibatkan golongan yang mampu makin berkuasa sedangkan golongan yang miskin bertambah miskin. Hal ini berpengaruh terhadap kesenjangan sosial, persoalan-persoalan di kalangan menengah ke bawah dalam lingkungan bermukimnya diantaranya adalah masalah sampah. Masalah yang tidak ada habisnya sampai kapanpun karena daya konsumsi yang terus meningkat oleh masayarakat menengah ke atas dan juga minimnya lahan buat pengelolaan sampah tak sebanding dengan volume sampah yang ada di perkotaan.

            Karena minimnya lahan, sampah-sampah tersebut di tempatkan di pinggiran kota. Dimana di pinggiran kota biasanya tempat tinggal masyarakat menengah ke bawah tinggal. Kondisi ini menjadikan sumbern mata pencaharian bagi orang-orang yang tinggal di pinggiran kota dengan istilah pemulung. Mau tidak mau mereka hidup dengan sampah sehingga muncul suatu kebiasaan. Kebiasaan ini turun temurun sampai generasi ke generasi yang berkembang biak dan beradaptasi dengan lingkungan kumuh.

 

 

 Daftar Pustaka

Hadasa Manurung, 2019, Dampak Penataan Pemukiman Kumuh Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat, https://garuda.ristekbrin.go.id

Persepsi Masyarakat Kawasan Kumuh Terhadap Upaya Perbaikan Lingkungan Permukiman, https://conference.unikama.ac.id

 

 

 
Penulis

0 Comments