Istilah Membajak Sawah

TUGAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN SEMESTER GENAP 2020/2021
Dosen Pengampu : Arundati Shinta
Nama : Lukmansyah
Nim : 2018011176
Universitas Sarjaniwata Tamansiswa







     Pembajakan sawah atau nama lain (LUKU)  istilah suatu kegiatan di desa dimana para petani sering melakukan menggemburan tanah atau meratakan tanah dengan menggunakan memperbanyak air agar tanah tersebut agar lebih mudah untuk di cangkul dan tidak keras. Biasanya para petani di desa menggunakan peralatan seperti cangkul dan sebagainya. Terkadang para petani jika merasakan lebih berat para petani menggunakan bantuan dengan beberapa hewan seperti : Kerbau, Sapi dll. Proses seperti bertujuan agar para petani lebih mudah saat menanam benih padi sebab tanah tersebut masih kondisi keadaan masih berlumpurdan mudah untuk di tanami benih padi. 

    Dengan membajak menggunakan hewan masih mempertahankan kebudayaan daerah tersebut. Para petani ini masih menganut sistem kebudayaan daerah tersebut dan kebanyakan tradisi ini masih di pertahankan di daerah pedesaan yang masih terpencil jauh dari perkotaan. Dan dengan menggunakan metode seperti ini banyak sekali manfaat nya untuk petani sendiri dan lingkungan sekitar nya. Dengan menggunakan hewan para petani sedikit mengeluarkan biaya dan tidak terlalu banyak mengeluarkan polusi udara. Dengan adanya seperti itu alam pun masih segar dan rindang tanpa terkontaminasi polusi udara. Ramah lingkungan pun terjadi dengan adanya seperti ini terjalinnya silahturahmi antar petani dan kebanyakan para petani seperti ini masih kekal kebudayaan nya disekitar pedesaan yang masih asri dan rindang.

    Tetapi di jaman modern seperti ini sudah banyak yang menggunakan alat modern seperti TRAKTOR. Traktor adalah mesin modern yang berbentuk seperti motor dan dikendalikan dengan para petani dengan cara di gas saja dan diarahkan kemudi nya. Traktor sendiri muncul di Indonesia pada tahun 1850. Alat ini pada dahulu nya masih menggunakan bahan bakar fosil dan alat ini masih terbatas jumlah nya belum terlalu banyak digunakan oleh para petani millenial. Tak jarang dulu produksi beras tidak sebanyak dibandingkan dengan jaman sekarang sebab dahulu alat yang digunakan masih terbatas dengan dibandingan dengan sekarang yang sudah menggunakan alat-alat cangggih dapat dipastikan produksi jauh lebih sangat banyak diabndingan dengan produksi jaman dahulu. Dan sekarang para petani mulai bisa mengaplikasikan pupuk urea yang kualitas nya sangat bagus, Dan dijaman sekarang banyak ilmuwan banyak menemukan cara bagaimana perpaduan bahan-bahan untuk membuat pupuk urea yang bagus dan berkualitas. Tak heran jika produksi beras sekarang kualitas nya jauh lebih bagus dan baik dibandingkan dengan jaman dahulu.

    Dengan adanya alat modern seperti sekarang dapat membuat mempermudah petani dalam berproduksi. Dan peralatan ini sudah canggih dan tidak menggunakan tenaga manual. Dan memperingan pekerjaan. Berikut alat-alat modern untuk membajak sawah yang sudah modern:
1. Kultivator

Kultivator merupakan alat pertanian modern yang memiliki fungsi untuk membajak sawah, tepatnya berfungsi mengolah tanah sekunder (penghancuran dan penghalusan tanah). Cara kerja kultivator adalah dengan menggunakan gerigi yang kemudian ditancapkan pada tanah sawah. Setelah tertancap, mesin akan bergerak dengan tenaga penggerak (biasanya mesin traktor). Saat mesin bergerak maka tanah akan otomatis terangkat dan pecah susunannya.
Selain untuk mengolah tanah sekunder, kultivator juga bisa digunakan untuk menyiangi tanaman. Alat modern ini mengaduk tanah pertanian secara perlahan dan hati-hati, jadi tidak akan merusak tanaman pertanian yang sudah ada.

2. Rotavator

Rotavator pada dasarnya punya cara kerja yang serupa dengan kultivator. Perbedaannya terletak pada gerigi yang nantinya akan menghancurkan tanah. Rotavator tidak hanya menggunakan gerigi untuk mengolah tanah, tapi juga menggunakan cakram. Jadi gerakannya saat mengolah tanah akan berotasi atau memutar. Untuk menggerakkan gerigi dan cakram ini, rotavator juga menggandalkan mesin traktor sebagai penggerak utama.

Dengan adanya gerigi dan cakram, rotavator juga lebih kuat saat mengolah tanah. Dengan demikian, alat pertanian modern yang satu ini tidak hanya bisa digunakan untuk pengolahan tanah sekunder, tetapi juga pengolahan tanah primer (pembukaan tanah).


3. Bajak Subsoil

Terkadang petani juga perlu membuat parit untuk pengairan sawah. Untuk membuat parit tentu dibutuhkan alat bajak yang lebih kuat untuk memecahkan susunan tanah yang dalam. Biasanya parit akan membutuhkan kedalaman sekitar 50-90 cm. Agar tidak menyulitkan petani, inovasi teknologi alat pertanian terus dilakukan. Akhirnya ditemukanlah alat yang sering disebut dengan bajak subsoil. Alat ini mampu memecah tanah hingga kedalaman 90 cm.
Bajak subsoil atau tanah bawah juga tersedia dalam mode standar yang bisa digunakan untuk pengolahan tanah dangkal (kurang dari 50 cm). Bajak subsoil ini juga digerakkan dengan mesin traktor, Biasanya daya yang dibutuhkan sekitar 60-85 HP.


sumber : https://kumparan.com/techno-geek/bajak-sawah-jadi-lebih-mudah-dengan-5-alat-pertanian-modern-ini-1554116835240659607/full



0 Comments