“Air sebagai keberlangsungan hidup”


 

 

Taufiq Ridwan

2018011117

Psikologi Lingkungan Kelas Regular

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

 

“Air sebagai keberlangsungan hidup”

 

Air menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dari kehidupan semua makhluk hidup  terutama manusia. Tubuh manusia sendiri terdiri dari 60-70% air. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki asupan air yang cukup setiap harinya untuk menggantikan air yang hilang. Air adalah cairan yang tidak berasa dan tidak berbau pada suhu kamar, memiliki kemampuan penting untuk melarutkan banyak zat lainnya. 

Oksigen terlarut dalam air sangat penting untuk kelangsungan kehidupan organisme air. Oksigen terlarut juga penting digunakan untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan-bahan organik dan anorganik pada proses aerobik dalam air. Sumber utama oksigen dalam perairan berasal dari udara melalui proses difusi dan hasil fotosintesis organisme di perairan tersebut. Dalam kondisi aerobik, oksigen berperan dalam mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhir berupa nutrient yang dapat meningkatkan kesuburan perairan. Dalam kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan mereduksi senyawa-senyawa kimia menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas. Terjadinya proses oksidasi dan reduksi ini maka peran oksigen terlarut penting untuk membantu mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami maupun dengan perlakuan aerobik untuk memurnikan air buangan industri dan rumah tangga. Dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan anorganik dapat mengurangi kadar oksigen terlarut hingga mencapai nol (anaerob) (Salmin, 2005).

Pada air yang bersih dan bening, segala yang ada di dalamnya akan kelihatan jelas. Air yang bening dapat membedakan warna-warna dan bentuk-bentuk benda yang ada di dalamnya. Air yang bening dapat meneruskan cahaya yang melewatinya, tetapi air yang kotor akan selalu memantulkan kembali cahaya yang mengenainya. Apabila sifat air ini dihubungkan dengan sifat manusia, diumpamakan sebagai sifat manusia, maka seseorang yang berpikiran bersih dan hati yang bening akan dapat melihat segala persoalan secara jelas sehingga untuk penyelesaiannya mudah ditemukan.

Orang yang berhati bening, apabila dirinya ditimpa kesenangan, maka ia selalu bersyukur kepada Allah, dan apabila ditimpa kemalangan selalu dianggapnya teguran atau ujian dari Allah, sehingga selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Orang yang berhati bening tidak akan keluh kesah dalam menghadapi berbagai teguran maupun ujian dari Allah, bahkan ia akan selalu bertaubat untuk menebus kesalahan atau dosa-dosa yang pernah diperbuatnya yang sadar maupun yang tidak disadarinya. Dengan begitu, orang yang berhati bening sangat dibutuhkan keberadaannya di dalam masyarakat, seperti layaknya air bening sangat dibutuhkan untuk melarutkan berbagai ramuan obat maupun minuman yang kita kehendaki.

Tanpa air, kehidupan di dunia akan terasa gesang dan bahkan tak akan ada kehidupan di dunia. Tanah tanpa air akan kekeringan Api tanpa air tak akan terpadamkan Angin tanpa air takkan mampu menyejukkan begitulah gambaran pentingnya air dalam kehidupan kita semua.

0 Comments