GENERASI MILENIAL HEBAT - GENERASI PRO-LINGKUNGAN HIDUP DENGAN SEKOLAH ADIWIYATA
Tugas Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021
Dosen Pengampu: Arundati Shinta
Nama : Yuli Priansah
NIM : 2018011161
Fakultas Psikologi UST Yogyakarta
‘Manusia yang berkarakter ialah orang yang punya kepedulian terhadap lingkungannya’. Seperti yang kita tahu bahwa karakter yang baik harus dipupuk sedari dini agar terjadi suatu pembiasaan, salah satunya adalah mengajarkan anak untuk menjadi generasi yang pro-lingkungan hidup. Menurut Ardoin, dkk (dalam Manobe, 2021) bahwa Pendidikan lingkungan yang tepat tidak hanya sekedar teori untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi dalam Pendidikan lingkungan hidup harus mampu menumbuh kembangkan sikap sadar dan peduli terhadap pelestarian pengelolaan lingkungan hidup. Kini, sekolah adiwiyata hadir sebagai solusi untuk membentuk kepedulian siswa akan lingkungan. Namun, apa itu sekolah adiwiyata?
Program adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, serta memiliki empat komponen yang menjadi kesatuan utuh dalam sekolah adiwiyata yaitu; kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan yang bersifat partisipatif dan pengelolaaan sarana pendukung ramah lingkungan (Suryani, dkk, 2020). Adiwiyata sebagai salah satu bentuk Pendidikan lingkungan hidup juga memiliki tiga prinsip dasar yaitu edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan, Assad 2010 (dalam Indahri, 2020).
Keberhasilan program adiwiyata tidak sepenuhnya bergantung pada siswa, tetapi juga ditentukan oleh guru selaku pendidik dan role model bagi siswa. Semuanya bergantung pada bagaimana upaya sekolah untuk memberdayakan guru dalam mencapai sekolah adiwiyata dan bagaimana upaya guru memberdayakan diri sendiri dalam mencapai sekolah adiwiyata. Lalu, bagaimana pengetahuan dan sikap guru pada sekolah adiwiyata?
- Upaya
sekolah dalam memberdayakan guru dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan
keterampilan, mengaktifkan supervisi pembelajaran, dan membentuk tim adiwiyata.
- Sedangkan upaya guru dalam memberdayakan dirinya sendiri dengan cara meningkatkan kompetensi guru secara mandiri dalam menyusun perangkat pembelajaran serta meningkatkan keterampilan berbasis adiwiyata.
Dengan upaya-upaya tersebut guru diharapkan memiliki pengetahuan yang tinggi tentang adiwiyata dan mencerminkan sikap yang pro terhadap lingkungan. Tentu, beberapa kendala tidak jarang terjadi. Beberapa contoh seperti kurangnya motivasi, keterampilan, dan disiplin guru bahkan kurangnya anggaran untuk pelaksanaan pemberdayaan dapat menghambat kesusksesan program adiwiyata itu sendiri. Hal ini karena apa yang diajarkan guru akan berdampak pada siswa, bila guru kurang maksimal maka bukan tidak mungkin siswa pun akan kurang maksimal dalam menjalankannya.
Beberapa kekurangan yang ada dalam diri tenaga pendidik bisa dioptimalkan dengan kemauan dan berbagai macam solusi kreatif. Mungkin beberapa teori psikologi tentang modifikasi perilaku dapat digunakan atau penghargaan untuk meningkatkan motivasi. Tidak ada yang mudah memang, namun juga tidak terlalu sulit untuk membentuk kepedulian bersama yang dimulai dengan hal-hal kecil terlebih dahulu. Mari bentuk generasi milenial yang hebat sebagai generasi yang pro-lingkungan hidup!
Daftar Pustaka
Indahri, Yulia. (2020). Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Program Adiwiyata (Studi di Kota Surabaya). Jurnal Masalah-Masalah Sosial. Vol. 11. No. 2. Hal. 121-134
Manobe, Dkk. (2021). Implementasi Kebijakan Adiwiyata dalam Pengelolaan Lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang. Syntax Idea. Vol. 3. No. 3. Hal. 546-556
Suryani, Eka, Dkk. (2020). Implementasi Adiwiyata (Sekolah Peduli Lingkungan) di SMA Negeri 1 Pekanbaru. Jurnal Manajemen Pendidikan. Vol. 4. No. 1. Hal. 34-43
Penulis:
0 Comments