PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN INTEGRASI DI SEBUAH ORGANISASI

 Essay 3 Psikologi Sosial 2

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Oleh: Muhammad Ramadani (2021011051)



FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA

Reguler 1

        Setiap Organisasi pastinya menginginkan organisasinya dapat berfungsi dengan baik dan bermanfaat bagi anggota di dalamnya maupun yang tidak tergabung dalam organisasi tersebut. Dalam suatu organisasi pasti juga memiliki tujuan sehingga setiap anggota organisasi harus memiliki visi dan misi yang sejalan dengan tujuan organisasi tersebut. Ketika salah satu atau terdapat beberapa anggota yang kurang atau malah tidak mempunyai tujuan yang sama dengan organisasinya, hal tersebut akan menghambat jalannya organisasi dalam mencapai tujuan. Bisa saja orang yang tidak mempunyai tujuan yang sama dengan organisasi malah mengajak orang yang sudah sejalan dengan organisasi untuk memberontak. Agar hal tersebut tidak terjadi di dalam suatu organisasi, dibutuhkannya suatu pemimpin yang mampu mengintegrasikan atau menyatukan setiap anggota agar dapat mencapai tujuan dari organisasi. Ibarat sebuah kapal dayung, ketika salah satu pendayung malah mendayung ke arah yang berlawanan arah dengan pendayung lainya maka hal tersebut menghambat kapal untuk sampai tujuan.

            Setiap bagian yang tergabung di dalam organisasi harus memiliki komitmen. Komitmen untuk bisa tetap bertanggung jawab atas apa yang telah dilimpahkan kepadannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Komitmen organisasi adalah keadaan psikologis individu yang berhubungan dengan keyakinan, kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan yang kuat untuk berkerja demi organisasi dan tingkat sampai sejauh mana ia tetap ingin menjadi anggota organisasi (Handoko & Rambe, 2018). Abadiyah (2020) mengungkapkan bahwa gaya kepemimpinan mempengaruhi komitmen organisasi. Komitmen yang dimiliki setiap anggota juga akan meningkatkan integrasi di organisasi. Maka dari itu seorang pemimpin di suatu organisasi harus mengetahui gaya yang tepat untuk organisasinya. Dengan mengetahui gaya kepemimpinan yang tepat, integrasi dalam sebuah organisasi akan tercapai sehingga tujuan organisasi akan lebih muda tercapai.

            Berdasarkan uraian di atas, untuk mewujudkan tujuan organisasi dibutuhkannya komitmen dari setiap anggota. Untuk bisa memiliki komitmen yang baik dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu mengetahui gaya kepemimpinan yang pas untuk organisasinya. Salah satu organisasi yang membutuhkan pempimpin tersebut adalah ketua dari Dewan Kerja Ranting (DKR) Prambanan. Berikut sedikit wawancara yang saya lakukan dengan ketua DKR.

a.       Menurut anda, apa yang dimaksud Integrasi?

Jawab: Menurut saya integritas nasional adalah suatu hal yang mempersatukan semua perbedaan yang ada dalam masyarakat dan menjadikan suatu keseluruhan yang tidak terpisahkan.

b.      Menurut anda, bagaimana Integrasi dalam lingkungan DKR?

Jawab: Integrasi di lingkungan DKR yaitu walaupun anggotanya dari berbagai dusun dan kelurahan yang ada di ranting prambanan, anggota dkr dapat menghargai satu sama lain dan menjadikan suatu perbedaan menjadi satu kesatuan.

c.       Apa usaha anda dalam membangun integrasi di organisasi anda?

Jawab: Saya selalu mengusahakan untuk tidak pernah membeda-bedakan setiap anggota. Saya juga selalu memberikan arahan yang tidak memberatkan salah satu pihak. Ketika salah satu dari anggota memiliki masalah dengan anggota lain, akan menjadi mediator dengan mempertemukan kedua belah pihak agar masalah cepat terselesaikan dan tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawab dapat diselesaikan juga dengan baik tanpa hambatan apa apa.


Daftar Pustaka

 

Abadiyah, A. K. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan Komitmen Organisasi Pada Universitas Alkhairaat Palu. Jurnal Ekonomi Trend8(2), 44-49.

Handoko, D. S., & Rambe, M. F. (2018). Pengaruh pengembangan karir dan kompensasi terhadap komitmen organisasi melalui kepuasan kerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen1(1), 31-45.


0 Comments