Essay Prestasi Psikologi sosial 1 : Prestasi 3

 

PSIKOLOGI SOSIAL B (UST REGULAR 1) : PRESTASI 3

Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A.

Semester : Ganjil 2022

Widyaningrum Pramesti (2021011080)

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta


 

Sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak, semua orang pasti pernah diajari cara menulis. Pada awalnya, semua orang pasti akan belajar mengenal huruf-huruf dan ejaan sebelum akhirnya bisa menulis. Meskipun menulis terlihat sangat mudah seperti berbicara sehari-hari, tapi bekal ini sangat penting bagi orang yang ingin menjadi penulis. Karena, menulis untuk sebuah karangan, karya tulis atau semacamnya tidak hanya sekadar menulis biasa.

Menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut. Jadi, dapat dilihat bahwa tujuan dari menulis adalah agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap bahasa yang dipergunakan. Dengan demikian, keterampilan menulis menjadi salah satu cara berkomunikasi, karena dalam pengertian tersebut muncul satu kesan adanya pengiriman dan penerimaan pesan.

Salah satu rahasia yang sesungguhnya tetap menjadi rahasia sepanjang masa adalah puisi. Bentuk paling tua dari kesusasteraan dalam sejarah peradaban manusia adalah puisi. Dan bentuk paling agung yang senantiasa diliputi kabut rahasia dalam kesusasteraan dunia adalah puisi. pada hakikatnya puisi itu adalah salah satu karya sastra yang mempunyai nilai estetik (seni) yang tinggi dan berasal dari interpretasi pengalaman hidup manusia yang digubah dalam wujud yang paling berkesan atau sebagai hasil imajinasi dan gagasan penyair yang dituangkan dalam bentuk tipografi yang spesifik. Puisi itu sendiri selalu berubah. Perubahan itu berdasarkan dari perkembangan evolusi selera serta perubahan konsep estetik manusia. Tetapi, satu yang tidak berubah dari puisi yaitu ketaklangsungan ucapannya. Hal inilah yang membuat puisi menjadi istimewa.

Pada kesempatan kali ini, saya mengikuti lomba menulis puisi tingkat nasional dan lomba melalui online di Instagram @Pintarnulis.id pada bulan September akhir dengan deadline 2 Oktober 2022. Alhamdulillah, puisi saya yang berjudul “Kemalasan sosial” masuk dalam 90 besar puisi terbaik tingkat nasional. Banyak benefit yang di dapat dari lomba ini, terkhususnya yaitu karya kita dijadikan buku yang bersertifat ISBN.

Saya menulis puisi ini karena tugas dari dosen saya, yaitu Ibu Dr. Arundati Shinta, M.A. syarat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) adalah mengikuti lomba tersebut, maka dari itu saya mengikuti lomba ini. Untung saja persyaratan mengikuti lomba ini cukup gampang, sehingga bisa langsung mengumpulkan persyaratannya dan mengumpulkannya di panitia lomba.

Puisi yang mengangkat tema psikologi sosial yang berjudul “Kemalasan Sosial” menggambarkan tentang social loafing effect. Tujuan mengangkat judul ini semoga semakin banyak orang yang mengetahui tentang sosial loafing effect ini dan saya mengucapkan terimakasih banyak kepada Ibu Dr. Arundati Shinta, M.A. yang telah memberi tugas ini, karena berawal dari tugas ternyata bisa membawa berkah bagi saya dan teman-teman yang mengikuti lomba ini.

Saya sangat bersyukur telah mengikuti lomba tersebut. 90 penulis puisi terbaik ini menjadi proses awal saya untuk menjadi yang lebih baik lagi. Tetap semangat untuk kalian semua. Salam dan Bahagia.


 

0 Comments