BENTUK DESKRIMINASI GENDER DI TEMPAT KERJA Essay 3

  BENTUK DESKRIMINASI GENDER DI TEMPAT KERJA


PSIKOLOGI SOSIAL

Semester Gasal T.A 2021/2022

Oleh:

Arsita Yolla Doriatama (2021011044)

Kelas Regular 1 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.

Secara umum diskriminasi gender dalam sektor pekerjaan di latarbelakangi oleh adanya keyakinan gender yang keliru di tengah-tengah masyarakat. Peran gender (gender role) sebagai bentuk ketentuan sosial diyakini sebagai sebuah kodrat sehingga menyebabkan ketimpangan sosial dan hal ini sangat merugikan posisi perempuan dalam berbagai komunitas sosial baik dalam pendidikan, sosial budaya, politik dan juga ekonomi. 

Biarpun sekarang ini memang sudah lebih modern, diskriminasi gender masih sering ditemui. Tempat yang lumayan sering ada kasus diskriminasi gender adalah di tempat kerja.Diskriminasi gender adalah merupakan bentuk ketidakadilan dengan adanya perbedaan sikap serta perlakuan kepada sesama manusia yang cuma dilihat dari jenis kelamin.Beberapa tantangan itu diantaranya adalah diskirminasi upah hingga jabatan struktural.

Diskriminasi yang terjadi pada masyarakat, terlebih perempuan yang selalu mendapat perlakuan diskriminatif, harus dikikis karena bertentangan dengan konsep kesetaraan dan keadilan serta bertentangan juga dengan Hak Asasi Manusia. Laki-laki dan perempuan pada dasar-nya adalah seimbang, tidak ada yang lebih sempurna di mata Tuhan kecuali ketakwaannya. 

Berikut wawancara saya dengan salah satu karyawan perusahaan:

1. Apakah anda pernah mengalami deskriminasi di tempat kerja yang sekarang?

"Kalau ditempat kerja saya sekarang saya alhamdullilah belum pernah mengalami yang namanya deskriminasi,tapi saya punya satu pengalaman ditempat kerja saya sebelumnya.Saya pernah mengalami bekerja di perusahaan yang membedakan upah antara perempuan dan laki-laki. Selain itu, struktur sosial perusahaan membatasi jenjang karir perempuan untuk mencapai jabatan yang lebih tinggi.Perempuan sering dikatakan tidak bisa berpikir logis dan banyak menggunakan intuisi, sehingga tidak bisa berada di posisis strategis.perempuan juga sering dianggap tidak bisa memegang fungsi manajemen. Padahal dalam rumah tangga, perempuan sudah terbiasa melakukan fungsi manajemen tersebut terhadap keluarga."

2. Setelah mendapat perlakuan deskriminasi itu apa yang anda lakukan?

"Saya pindah dari perusahaan tersebut,alhamdullilah saya di perusahaan yang sekarang menempati posisi yang saya inginkan.Bagi saya pengembangan karier lebih penting daripada sekedar mencari gaji yang besar.Jadi yang dikejar bukan hanya uang atau gaji, tapi yang dikejar adalah penambahan tanggung jawab ."

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam lintasan sejarah pada awalnya pembagian kerja, baik secara biologi maupun gender antara laki-laki dan perempuan dianggap sama-sama memiliki nilai dan keseimbangan. Perubahan tersebut muncul karena adanya penggeneralisasian perekonomian uang yang diberlakukan, di samping karena budaya patriarkhi sehingga menimbulkan diskriminasi dalam pekerjaan. Kondisi ini diperparah dengan sistem yang dipakai dalam masyarakat modern dalam pekerjaan. Akibat dari modernitas, perempuan mengalami marginalisasi dalam sektor pekerjaan yang berakibat pada kecenderungan perempuan untuk melakukan pekerjaan informal yang kurang memberikan perlindungan hukum dan upah yang rendah. 


Daftar Pustaka

Khusnul Khotimah.2009.Deskriminasi Gender dalam sektor pekerjaan.Jurnal Studi Islam Gender dan Anak 4 (1) .158-180.





0 Comments