Esai Prestasi Psikologi Sosial 2 (Rahmad Alam)

 


Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Nama: Rahmad Alam
NIM: 2021011055
Prestasi: Mengikuti lomba cerpen yang diadakan Tulis.me dan mendapatkan peringkat 149 nasional

Pada bulan september lalu saya mengikuti lomba cerpen Tulis.me ke-14 yang diselenggarakan dari tanggal 19 Juli hingga 25 September 2022. Cerpen saya yang berjudul “Sartono di Lembah Iblis” masuk peringkat 149 tingkat nasional dan beberapa penghargaan yang saya dapat selain piagam adalah e-book cerpen dan kelas menulis cerpen online. 

Prestasi ini sangat saya syukuri dan tidak membuat saya jumawa (peringkat 149 bagaimana mau jumuwa?).

Saya pertama kali lihat pengumuman dari Tulis.me dari internet karena sedang gabut dan iseng-iseng melombakan cerpen saya. Lalu saya mengetahui bahwa di Tulis.me sedang ada lomba cerpen yang ke-14 dan di salah satu ketentuannya saya mendapati boleh memasukan cerpen yang sudah dipublikasikan di blogg atau media lainnya. Saya teringat cerpen saya di Kompasiana dan saya memutuskan untuk memilih “Sartono di Lembah Iblis” yang telah saya publikasikan disana.

Cerpen saya yang berjudul “Sartono di Lembah Iblis” ini sudah saya terlebih dahulu publikasikan di kompasiana sebelum saya mengikuti lomba ini. Saya percaya diri mengikutkan cerpen ini ke lomba Tulis.me ini karena saya melihat jumlah views yang lumayan banyak saat saya memposting cerpen ini di Kompasiana.



Sinopsis singkat dari cerpen ini menceritakan Sartono (mohon maaf jika kebetulan sama dengan nama bapak kalian), seorang pejabat korup yang mengalami kecelakan saat melintasi jalan yang proyeknya dia tilap uang pembangunannya. Sartono yang menjadi arwah lantas bertemu seorang arwah gadis kecil yang memberitahunya bahwa didekat gunung tempat dia meninggal kecelakaaa terdapat sesosok iblis yang sering dipuja dan dapat mengabulkan segala permintaan.

Arwah Sartono lalu memutuskan untuk menemui sang iblis untuk meminta agar nyawanya dikembalikan. Dia akan menyuap sebanyak apapun tumbal si Iblis mau agar mau mengembalikannya ke dunia. Berhasilkah Sartono? Lebih jelasnya bisa dibaca di blog kompasiana saya atau klik “Sartono di Lembah Iblis” ini.

Walau tidak mendapat juara 1 saya tetap bersyukur dan semangat untuk tetap menulis cerpen agar cerpen saya bisa diakui dan berkualitas bagi para pembaca. Peringkat 149 ini menjadi proses awal saya untuk menjadi seorang penulis besar di kemudian hari. Tetap semangat dan terus berjuang untuk kita semua.

Salam dan bahagia.  

0 Comments